Yogyakarta - Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Daerah pada Sabtu-Ahad, 13-14 Mei 2023 di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dengan tema Perempuan Berkemajuan Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Kota Yogyakarta.
Kegiatan Musyda dihadiri oleh peserta yang merupakan anggota pimpinan dari tingkat daerah, cabang, hingga ranting ‘Aisyiyah se-Kota Yogyakarta. Turut hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Aris Madani dan Sigit Haryo Yudanto, perwakilan PWA DIY Alfia Nuriska dan Nur Rosyidah serta Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Hery Nugroho.
Sri Istifada, selaku Ketua Panitia Musyda menyampaikan "Musyawarah Daerah merupakan musyawarah tertinggi dalam tingkat daerah yang diharapkan dapat menghasilkan keputusan yang menjadi arah organisasi di abad ke 2 serta merumuskan langkah strategis ‘Aisyiyah untuk meningkatkan ketahanan keluarga di Kota Yogyakarta".
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Aris Madani mengajak untuk merenungkan sebuah ayat Al Qur’an Surat At Taubah ayat 71 dimana orang mukmin laki-laki dan yang perempuan mereka menjadi penolong dari sebagian yang lain dan mereka akan di rahmati oleh Allah SWT. “Ayat ini menginspirasi dan memberikan motivasi menjadikan ayat yang menjadi pijakan 'Aisyiyah dan Muhammadiyah bersama sama untuk menaati Allah dan rasulnya. PDA dan PDM akan mendapatkan rahmat dan kasih sayang oleh Allah Swt," ujarnya.
Dalam pidato Iftitah Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, Himmatus Sudja’ah, ia menyampaikan bahwa dibutuhkan pemimpin yang istiqomah dengan jiwa dan sikap yang militan, gigih, tahan uji, memiliki pemahaman Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang kokoh dan memiliki komitmen mengemban amanah.
"Kesadaran akan masa depan yang lebih baik merupakan spirit dalam firman Allah Al Quran Surat Al Asr ayat 18 sehingga diharapkan para pimpinan yang baru lebih giat dan semangat sebagai penggerak program ketahanan perempuan di kota Yogyakarta," lanjutnya.
Alfia Nuriska, perwakilan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY membuka kegiatan Musyda secara resmi dengan bacaan Basmallah dan menyampaikan Amanat PWA DIY. 'Aisyiyah disebut Nuriska dalam memasuki abad kedua periode kedua memerlukan langkah strategis berupa agenda strategi yang diharapkan mampu menjadikan Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam yang berkemajuan.
“'Aisyiyah dalam menggerakkan organisasi tidak cukup dengan langkah-langkah maupun program-program rutin organisatoris sebagaimana selama ini, tetapi memerlukan sejumlah langkah peneguhan dan pengembangan yang dapat memperkuat daya pergerakan 'Aisyiyah ke depan."
Dalam Amanat PWA DIY disampaikan ada enam langkah peneguhan dan pengembangan yang direkomendasikan untuk dapat dilakukan Pimpinan ‘Aisyiyah yaitu Pertama, peneguhan idealisme dan ideologi Gerakan. Kedua, Kepemimpinan yang transformative. Ketiga, penguatan fungsi Keluarga Sakinah. Keempat, Penguatan Amal Usaha. Kelima, Penguatan kelembagaan. Keenam, Mensosialisasikan dan mengimplementasikan Risalah Perempuan Berkemajuan.
Alfia menambahkan “Sebagai sebuah keyakinan dan optmisme, bahwa Aisyiyah tidak akan pernah berhenti berjuang dalam mengemban misi dakwah dan tajdid demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya serta menjadikan Islam sebagai rahmatan lil'alamin.” (Rakhma/Sekretariat Panitia Musyda)