PIMPINAN PUSAT ‘AISYIYAH
‘AISYIYAH PUSAT

MPK PP ‘Aisyiyah Gelar Kajian AMM Putri : Tantangan Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

MPK PP ‘Aisyiyah Gelar Kajian AMM Putri : Tantangan Keluarga Sebagai Sekolah Pertama

Sabtu, 22 Januari 2022

Mengangkat tema “Tantangan Keluarga Sebagai Sekolah Pertama”, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melalui Majelis Pembinaan Kader (MPK) melaksanakan Kajian Angkatan Muhammadiyah Putri dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Selasa (18/1/2022). Ketua MPK, Salmah Orbayinah menyampaikan bahwa tema ini sangat penting untuk diangkat dan menjadi pengetahuan Angkatan Muhammadiyah Putri sebagai penerus perjuangan ‘Aisyiyah Muhammadiyah karena melalui keluarga inilah kelak akan muncul kader-kader ‘Aisyiyah di masa mendatang. “Sehingga sangat penting sekali bagaimana peran keluarga dalam membentuk kader-kader 'Aisyiyah terutama dalam kondisi saat ini kondisi yang cepat berubah dan perkembangan teknologi yang tentu sangat membawa dampak pada anak dan keluarga sehingga menetukan sekali bagaiama kita menuju masa depan.”

AMM Putri adalah salah satu dari empat pilar perkaderan ‘Aisyiyah yang terdiri dari perkaderan Pimpinan, perkaderan AMM Putri, perkaderan keluarga, perkaderan amal usaha sehingga sangat penting sekali bagaimana peran keluarga dalam membentuk kader-kader 'Aisyiyah terutama dalam kondisi saat ini. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini disebut oleh Salmah merupakan pertemuan yang kedua dan akan berlanjut dengan beberapa seri setiap minggunya.

Hamim Ilyas, selaku Wakil Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Koordinator Divisi Tafsir Hadis yang menjadi narasumber kegiatan ini menyebut bahwa tantangan pendidikan masih menjadi permasalahan yang belum direspon dengan baik di Indonesia. “Di level bangsa, di level masyarakat, dan keluarga kita belum bisa dengan baik merespon tantangan pendidikan kita, karena kita tidak bisa merespon dan tidak menyadari maka keluarga mengalami disfungsi.”

Keluarga disebut Hamim adalah unit terkecil dari masyarakat, sehingga apa yang ada dalam masyarakat itu ada dalam keluarga. “Ketika dalam masyarakat itu warga masyarakat yang menyadari tantangan pendidikan sedikit maka keluarga yang menyadari tantangan pendidikan itu juga sedikit begitu juga di level bangsa.” Ketidakpahaman akan adanya tantangan inilah yang menurut Hamim menyebabkan keluarga mengalami disfungsi. (Suri)
 

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

(QS. Ali 'Imran: 104)

Jl. Menteng Raya No. 62, 10340, Jakarta Pusat Telp/Faks: 021-3918318
Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, 12140, Jakarta Selatan Telp/Faks: 021-7260492
Jl. KH. Ahmad Dahlan Nomor 32, 55161, Yogyakarta Telp/Fax: 0274-562171 | 0274-540009