"Perlu menjadi kesyukuran kita dimana 'Aisyiyah Muhammadiyah ini masih tegak kokoh dan istiqomah bisa memberi untuk negeri disaat negeri ini memang sedang pilu memerlukan kehadiran kita." Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah saat menghadiri Pengajian Virtual MPKU PP Muhammadiyah dengan tema "Civitas Hospitalia Muhammadiyah 'Aisyiyah Tetap Istiqomah di Masa Pandemi dengan Semangat Baru untuk Negeri" pada Selasa(10/8).

Menurut Noordjannah itu semua menunjukkan RS maupun Klinik Muhammadiyah 'Aisyiyah telah menunjukan penghidmatan luar biasa pada masa pandemi ini yang disebutnya 'bahkan tidak diundang, tidak dimintapun Muhammadiyah 'Aisyiyah ini tetap memberi.' Hal tersebut dilanjutkan oleh Noordjannah karena kehadiran 'Aisyiyah Muhammadiyah dalam segala kondisi itu menjadi bagian lahan dakwah persyarikatan yang akan tetap berdakwah amar ma'ruf nahi munkar melalui berbagai amal usaha.

Disampaikan oleh Noordjannah, menurut hasil penelitian yang dilakukannya bahwa nilai al-Ma'un masih menjadi kunci utama penggerak amal usaha kesehatan Muhammadiyah terutama RS PKU Muhammadiyah. "Orientasi al-Maun yang ditanamkan sejak awal, nilai menolong, nilai filantropi itu sangat ketal bagaimana kedermawanan ingin membantu dan berpihak kepada mereka yang tidak mampu itu sangat kental." Al-Maun menurutnya telah menjadi karakter identitas yang bersarang kuat di MPKU atau nested identity. 

Di situasi pandemi yang tidak mudah ini Noordjannah berharap karakter identitas itu tetap ada dan semakin memperkuat layanan yang ada di RS maupun Klinik Muhammadiyah 'Aisyiyah. "Dalam kesempatan pengajian ini rasa syukur sekaligus bagaimana kita menguatkan kebersamaan kita, meyakini karena kehadiran kita di rumah besar ini adalah kehadiran hanya untuk mengabdi kepada Allah demi kepentingan meuwujudkan Islam Rahmatan lil Alamin." (Suri)