Sabtu (20/8/2022) Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa Timur (PWA Jatim) menggelar Resepsi Milad 105 'Aisyiyah dengan tema "Perempuan Mengusung Peradaban Utama, Literasi Politik Dalam Upaya Mengusung Peradaban Utama." Acara yang bertempat di Aula Mas Mansyur Lantai 3 Gedung Muhammadiyah Jawa Timur ini dihadiri juga oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Siti Dalilah Candrawati, Ketua PWA Jatim dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih atas kehadiran seluruh peserta yang merupakan jajaran PWA Jatim serta jajaran Pimpinan Daerah 'Aisyiyah (PDA) se-Jawa Timur.
Acara Resepsi Milad yang dilaksanakan PWA ini merupakan puncak dari serangkaian acara Milad yang telah dilaksanakan oleh 'Aisyiyah seluruh Jawa Timur. Dalam latar belakang dilaksanakannya acara ini, disebutkan bahwa peran perempuan sangat strategis karena perempuan memiliki kekuatan hati dan sikap yang teguh. Oleh karena itu potensi perempuan di Indonesia harus terus digalang dan dimunculkan supaya bisa menjadi bagian dalam upaya memperbaiki bangsa.
Dalam konteks kehidupan kebangsaan pada tahun 2024 yang merupakan tahun politik di Indonesia, maka diperlukan penguatan peran perempuan. Penguatan ini diperlukan sehingga ‘Aisyiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan suasana politik yang lebih sehat pada tahun 2024.
Selain menghadiri resepsi Milad 'Aisyiyah, seluruh peserta PDA disebut Candrawati akan kemudian melanjutkan kegiatan dengan melaksanakan konsolidasi 'Aisyiyah se-Jawa Timur. "Ibu ibu biasa ya sekali jalan, sekali mendayung banyak pulau terlampaui yang tentu efisien waktu," ujarnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sa'ad Ibrahim menyampaikan bahwa Muhammadiyah bersama gerakan Islam lain di Indonesia adalah sebuah gerakan yang tidak cukup merasa puas berhenti pada pemikiran tetapi secara real memberikan sumbangan besar pada umat, bangsa, dan kemanusiaan. "Demikian pula 'Aisyiyah dan organisasi gerakan perempuan Islam lain yang juga tidak pernah berhenti memberi manfaat dalam pergerakannya."
Sa'ad melanjutkan, terkait tema Resepsi Milad 105th 'Aisyiyah ini, dengan konteks membangun peradaban utama maka perlu ditelusuri peradaban dunia yang dibangun oleh Islam. "Dulu peradaban dunia pernah ditunjukkan oleh Islam melalui apa yang kita ketahui sebagai The Golden Age of Muslim History yang itu bertahan hingga 500 tahun bahkan ada peneliti yang menyebut 800 tahun."
Menurut Sa'ad, kelahiran organisasi-organisasi Islam di Indonesia ini adalah bibit yang disebarkan oleh Allah untuk melahirkan kembali The Second Golden Age of Muslim History. "Di Jatim ini 'Aisyiyah punya Bustanul Athfal dua ribu lebih yang ini bisa menjadi bagian dari kekuatan kita," ujar Sa'ad.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan selamat atas Milad 'Aisyiyah dan menyebut usia 105 tahun yang sudah dilalui 'Aisyiyah merupakan wujud pengabdian yang amat panjang. "'Aisyiyah sudah 105 tahun yang artinya pengabdian yang sangat panjang yang kita bisa menghitung ini jariyah yang luar biasa, amal saleh yang luar biasa mudah-mudahan semua mengalir kepada derajat kehidupan dunia dan akhirat," ujarnya
Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam keynote speechnya menyampaikan apreasiasi atas keunggulan yang dimunculkan oleh 'Aisyiyah Jawa Timur. "Jawa Timur terkonsolidasi dengan baik dalam membesarkan, menggerakkan, dan berkontribusi pada kehidupan keumatan dan kebangsaan, maka jangan sampai kendor." Ia menyebut bahwa berbagai apresiasi dan ikhtiar yang dilakukan oleh 'Aisyiyah Jawa Timur akan dapat menjadi inspirasi wilayah yang lain.
Acara kemudian dilanjutkan dengan Sarasehan Literasi Politik bertema “Peran Perempuan dalam Literasi Politik Berkemajuan” bersama Siti Zuhro, peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI.
Dilakukan juga launching buku hasil karya MTS 'Aisyiyah 1 Nganjuk serta launching Balai Latihan Kerja 'Aisyiyah Jawa Timur. Pemberian bantuan Bakti Guru bagi 276 guru di 4 Kabupaten yang ada di Jawa Timur yakni di Kabupaten Sumenep, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek. Serta pengumuman berbagai lomba yang diikuti oleh PDA se-Jawa Timur. (Suri)