Perkuat BIKKSA, Ketum PP ‘Aisyiyah Dorong Penguatan Kompetensi dan Sinergi dengan Amal Usaha
BIKKSA (Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah) yang telah berdiri sejak 2005 kini telah memiliki layanan di 131 titik di seluruh Indonesia. Sebagai momentum untuk melakukan penguatan dan perluasan layanannya BIKKSA, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah melakukan Re-Launching BIKKSA Mutiara Hati Majelis Tabligh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Sabtu (24/9/2022).
Hibana Yusuf selaku Koordinator BIKKSA Mutiara Hati Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menyebut 131 BIKKSA yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat terus menguatkan perannya dalam memberikan dampingan dan layanan kepada masyarakat. “Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk menambah semangat bagi 131 BIKKSA yang telah memberikan layanan di seluruh Indonesia dan bisa memprovokasi wilayah daerah untuk segera mengambil peran turut memberikan layanan dan pencerahan kepada masyarakat sehingga terwujud Keluarga Sakinah yang kita idamkan.”
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Cholifah Syukri menyebut bahwa permasalahan keluarga adalah permasalahan kompleks yang dapat dialami oleh setiap keluarga. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini. “Banyaknya masalah dan kompleksitas persoalan hidup yang tidak dapat diselesaikan oleh keluarga secara mandiri dan ini dibuktikan dengan banyaknya perceraian yang terjadi.”
Oleh karena itu penguatan dan perluasan BIKKSA ini menurut Cholifah perlu dilakukan. Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, ada 9 provinsi atau Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah yang belum memiliki BIKKSA. Cholifah berharap semoga momentum kali ini dapat menggugah agar bisa mendirikan BIKKSA dan menjadi penyulut semangat untuk memperluaskan peran BIKKSA. “131 BIKKSA yang ada agar eksis terus dalam melayani umat dan bagi Pimpinan ‘Aisyiyah yang belum mendirikan BIKKSA dapat terinspirasi untuk dapat membentuk BIKKSA di lokasinya masing-masing,” ujar Cholifah
Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam pengarahannya menyampaikan agar BIKKSA dapat semakin berkembang profesional dan mendapatkan respon masyarakat yang semakin luas. Ia mengharapkan BIKKSA dapat menjadi rumah yang cair, terbuka, dan luwes sehingga banyak pihak bisa mendatangi tanpa rasa takut dan sungkan.
“Mari menghadirkan BIKKSA yang dicintai masyarakat, menjadi tempat yang tepat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi keluarga, baik persoalan yang sifatnya private maupun persoalan keluarga antar keluarga. BIKKSA ini harus menjadi salah satu tempat yang dicari untuk saudara kita yang punya persoalan.”
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, Noordjannah meminta agar pengorganisasian BIKKSA dapat diperkuat dan dilakukan secara profesional dengan kompetensi yang dimiliki. Tabligh ‘Aisyiyah juga perlu kita perlu perkuat dengan strategi merangkul dan mengayomi kepada siapapun juga. Selain itu juga diperlukan peran yang luwes dan luas dari para Mubalighat ‘Aisyiyah. “Peran mubhaligat perlu kita kuatkan dan bagaimana dakwah kita di masyarakat juga tidak hanya menjadi dakwah yang menggembirakan tetapi juga memberikan solusi.”
Lebih lanjut Noordjannah juga mengajak agar para kader ‘Aisyiyah dapat memanfaatkan potensi ‘Aisyiyah yang luar biasa yang dapat memperkuat kerja-kerja dakwah ‘Aisyiyah. “Potensi kita luar biasa, model kita sangat kuat, mau bekerjasama dengan amal usaha ? kita punya potensi sangat besar, variannya sangat banyak yang bisa mendukung dakwah kita. Maka mari kita sinergikan BIKKSA dengan sekolah Muhammadiyah, ‘Aisyiyah dan BIKKSA ini juga kita kembangkan di sekolah-sekolah mulai dari SD hingga tingkat Perguruan Tinggi.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!