Resmikan Masjid Ad Da’wah Samarinda, Ketum PP ‘Aisyiyah Serukan Fungsi Masjid Sebagai Wadah Ibadah Sosial
Menghadiri acara Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Ad Da’wah di Samarinda Kalimantan Timur, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah), Siti Noordjannah Djohantini bersyukur dengan persatuan umat Islam di Kalimantan Timur. Dalam acara yang berlangsung Ahad (28/8) ini Noordjannah menyebut bahwa organisasi-organisasi Islam yang ada di Kaltim hidup dengan rukun dan bersama-sama memajukan Kaltim.
“Pada malam hari ini menunjukkan silaturahmi warga Persyarikatan Muhammadiyah dengan seluruh warga yang ada di wilayah Samarinda ini perlu menjadi kesyukuran kita yang tinggi,” ucap Noordjannah. Disebut Noordjannah, tabligh akbar yang dilaksanakan ini merupakan wadah yang baik untuk menjalin silaturahmi antar ormas.
Terkait dengan diresmikannya Masjid Ad Da’wah ini, Noordjannah berharap gerakan perempuan ‘Aisyiyah akan menjadikannya sebagai tempat pembinaan bagi anak-anak dan kaum muda. Menurutnya masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah khusus, tetapi juga ibadah sosial lain. ‘Aisyiyah dan masjid tidak boleh terpisah dari realitas maupun permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat dan bangsa.
“Generasi yang akan datang adalah generasi yang dengan keimanan yang kuat, ilmu yang luas, tetapi juga dengan kehidupan sosial dan beramal jariyah yang untuk kepentingan keumatan dan kebangsaan,” tuturnya.
Secara khusus kepada ‘Aisyiyah Kalimantan Timur, Noordjannah berharap mereka bisa menjadi arti dan bagian penting bagi kemajuan masyarakat di Kalimantan Timur. Oleh karena itu diperlukan sinergi dengan berbagai pihak, terutama dengan pemerintah.
‘Aisyiyah disebut Noordjannah sudah melakukan ikhtiar selama lebih dari seabad sebagai bagian dari mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. “Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hadir sebelum Indonesia merdeka. ‘Aisyiyah berkontribusi bagaimana menggerakan dan menyatukan gerakan perempuan,” tuturnya.
Perempuan-perempuan di Indonesia disebut Noordjannah juga memiliki peran untuk berjihad meraih kemerdekaan. Oleh karena itu Milad ke-105 ‘Aisyiyah dengan tema ‘Aisyiyah Mengusung Peradaban Utama, sebuah peradaban yang pernah hadir di berbagai dunia muslim. Kita punya harapan dan ikhtiarkan bersama bahwa peradaban Indonesia adalah peradaban utama yang memberikan nilai,” katanya.
Nilai tersebut disampaikan Noordjannah berakar pada nilai-nilai agama yang memberikan penghormatan kepada sesama, tidak berat sebelah dalam peran laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu Rasulullah juga memberikan peran kepada perempuan untuk mensejahterakan kehidupan ini.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!