Beasiswa PG PAUD ‘Aisyiyah Tumbuhkan Asa Para Guru TK ABA
“Melalui program beasiswa ini saya bisa melanjutkan pendidikan yang sebelumnya sudah seperti tidak ada harapan untuk kuliah, tetapi Alhamdulillah saya bisa kuliah kembali.” Hal tersebut disampaikan oleh Trisnawati, penerima Beasiswa Pendidikan Guru PAUD ‘Aisyiyah yang merupakan kerjasama Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Trisnawati merupakan seorang guru TK ABA yakni TK ‘Aisyiyah 1 Baolan di Toli-Toli. Ia yang mengabdi sejak tahun 2012 di TK ABA adalah satu-satunya guru yang masih berstatus lulusan SMA sementara rekannya yang lain paling tidak sudah bergelar D2.
Trisnawati mengaku bahwa ia langsung mengiyakan saja saat mendapatkan tawaran untuk mengajukan beasiswa Pendidikan Guru PAUD ‘Aisyiyah ini. “Terus terang saat itu saya langsung mengiyakan karena saya dapat informasi itu malam, sebenarnya saya sudah dapat informasi beberapa bulan sebelumnya, cuman saya baru dapat rekomendasi dari PDA beberapa hari mau penutupan jadi saya sudah tidak ada pikir panjang lagi, langsung daftar-daftar saja tanpa konfirmasi sama suami, tapi Alhamdulillahnya sesudah mendaftar dan saya berikan penjelasan akhirnya suami mengijinkan.”
Trisnawati menyampaikan jika tidak karena program beasiswa ini maka bangku kuliah tidak pernah ia bayangkan dapat dijangkaunya. “Sebenarnya saya sempat kuliah tahun 2014 cuma ternyata saya masuk di kampus yang abal-abal, saya sempat kuliah sampai semester 5, sudah habis itu biaya, kemudian saya saya berhenti,” kisah Trisnawati. Ia tidak berpikir bisa melanjutkan kuliah lagi karena di Toli-Toli mencari pendidikan yang sesuai dengan profesinya sebagai guru tidak ada. “Belum ada untuk Pendidikan Guru PAUD di Kabupaten Toli-Toli tapi saya Alhamdulillah mendapat kesempatan beasiswa ini sehingga saya bisa kuliah sesuai profesi saya.”
Dalam program beasiswa ini ia mendapatkan asrama bersama 21 orang penerima beasiswa lainnya termasuk 10 orang penerima beasiswa yang satu angkatan dengannya yakni angkatan 2017. Ia bersyukur mendapatkan asrama karena jarak kampus di Palu dan rumahnya di Toli-Toli berjarak 12 jam perjalanan darat. “Alhamdulillah melalui program beasiswa ini saya dapat banyak teman baru, saya bisa melanjutkan pendidikan yang sebelumnya sudah seperti saya sudah tidak ada harapan untuk kuliah, dan saya memiliki pengalaman bisa rasa hidup dengan banyak orang di asrama dengan karakter berbeda.” Trisnawati juga mengisahkan bahwa setelah memulai perkuliahan ia pun diketahui sedang mengandung anak pertamanya. “Setelah saya masuk perkuliahan saya tahu saya positif hamil dan pas semester satu itu saya ngidam dan kemudian dengan perut besar ke kampus.” Alhamdulillah putranya saat ini tumbuh dengan baik dan sudah berusia empat tahun.
Trisnawati berharap agar program beasiswa ini akan terus ada dan menguliahkan lebih banyak lagi guru-guru TK ABA. “Semoga beasiswa guru TK ABA ini tetap terus ada supaya bisa memberikan harapan baru kepada kami contohnya saya yang awalnya tidak pernah berharap untuk kuliah lagi, saya berharap program beasiswa ini terus ada supaya dapat menyekolahkan teman-teman guru yang lain karena terus terang di Toli-Toli itu guru TK ABA khususnya di ranting-ranting masih banyak yang belum kuliah.” Trisnawati juga mengajak rekan-rekannya sesame guru TK ABA untuk bisa tetap istiqomah dan menjadi pendidik yang baik bagi para murid TK ABA. “Untuk teman teman sesama guru, apapun cobaanya harus dilalui semoga kita bisa menjadi pengayom bagi anak-anak, semoga lelah kita bisa menjadi lillah dihadapan Allah.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!