RSU ‘Aisyiyah Ponorogo Bangun Gedung 8 Lantai, Siap Jadi Smart Hospital
Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah Ponorogo dalam empat tahun terakhir, secara makro mengalami perkembangan yang luar biasa dan saat ini tengah melakukan pengembangan bangunan menjadi delapan lantai. “Misi pembangunan gedung ini adalah agar dapat memberikan layanan sebaik-baiknya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.” Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo, Wegig Widjanarko saat melakukan audiensi dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) pada Senin (25/10).
Wegig menyampaikan bahwa pembangunan gedung delapan lantai di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo tersebut nantinya akan berfungsi sebagai medic center. Pada gedung baru tersebut menurut Wegig juga akan dibangun juga lima kamar operasi yang sudah ditanamkan teknologi maju dan sistem IT yang terintegrasi. “Kedepan kami menuju RS tipe B dengan beberapa unggulan layanan serta sistem IT yang intinya kami akan menjadi smart hospital.”
Saat ini RSU ‘Aisyiyah Ponorogo adalah RS Tipe C yang sudah terakreditasi penuh paripurna serta memiliki aspek pelayanan medis yakni 21 layanan spesialis, 7 spesialisasi lain, dan 164 fasilitas tempat tidur. “Kami sudah menjalankan clean hospital, menjalankan mutu dengan akreditasi, serta menjalan sistem IT yang kami buat sendiri,” papar Wegig. Bahkan, Wegig melanjutkan sistem IT sendiri yang sudah digunakan selama empat tahun tersebut juga sudah dipakai oleh tiga Rumah Sakit lain.
Dari sisi jejaring, RSU ‘Aisyiyah Ponorogo saat ini mempunyai tiga anak asuh, yakni Klinik ‘Aisyiyah Jetis, Klinik PKU Muhammadiyah Pacitan, dan Klinik ‘Aisyiyah Sine di Ngawi. Ketiga klinik asuh tersebut diakui Wegig berjalan dengan sangat baik. “Kami menggunakan dana bergulir dan ada alat prasarana kami yg kami perbantukan ke sana sehingga sangat menunjang layanan klinik.”
RSU ‘Aisyiyah Ponorogo juga berhasil meraih beberapa prestasi seperti juara 1 pelayanan BPJS tingkat Nasional pada tahun 2019, serta menjadi percontohan Kementerian Kesehatan untuk pemakaian alat AVM (Aspirasi Vakum Manual) untuk layanan pasca keguguran. Penerapan layanan AVM ini disebut Wegig merupakan yang pertama dan dapat terlaksana atas kerjasama PP ‘Aisyiyah dengan Yayasan IPAS yang dilaksanakan di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo.
Selain itu, RSU ‘Aisyiyah Ponorogo juga terus mendorong SDM yang terlibat di dalamnya untuk terus dapat mengembangkan diri dengan mengikuti sertifikasi ataupun pelatihan serta menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satunya dengan mendorong pejabat setingkat kepala bagian dan kepala bidang untuk dapat menyelesaikan studi S2. “Saat ini lebih 50% pejabat setingkat kabag dan kabid sudah S2 sehingga untuk keberlangsungan RS Insya Allah bisa terjamin.”
Wegig berharap ke depannya akan terus mendapatkan arahan dan pembinaan dari PP ‘Aisyiyah hingga RSU ‘Aisyiyah Ponorogo dapat berkembang semakin baik ke depannya. “Untuk mengembangkan lebih baik lagi tentunya diperlukan ekspansi sehingga kami bisa tumbuh terus mendirikan RS atau klinik ‘Aisyiyah di tempat lain.”
Menurut Heriyanto, selaku Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, pembangunan gedung medic center RSU ‘Aisyiyah Ponorogo saat ini sudah mencapai 40% dan Insya Allah akan selesai pada Mei 2022
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengapresiasi perkembangan yang sudah berhasil diraih oleh RSU ‘Aisyiyah Ponorogo. Ia mendorong RS-RS ‘Aisyiyah untuk dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat. “Kehadiran RS ‘Aisyiyah harus terus melayani, tidak hanya profit namun melayani dan memperhatikan layanan untuk kelompok-kelompok kurang mampu dalam kelompok-kelompok yang ada di masyarakat.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!