Konsolidasi Nasional, MPK ‘Aisyiyah Perkuat Kebermanfaatan
Berbagai permasalahan baik keagamaan ataupun kebangsaan di Indonesia harus menjadi perhatian dari seluruh kader ‘Aisyiyah termasuk dari Majelis Pembinaan Kader (MPK) ‘Aisyiyah. Hal tersebut terungkap dari kegiatan Konsolidasi Nasional MPK Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah yang dilaksanakan pada Sabtu (14/5/2022).
Ketua MPK PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah menyebutkan salah satunya seperti banyaknya pandangan yang berbeda dari ajaran Islam yang moderat sehingga sering memunculkan konflik. Selain itu juga berkembangnya paham keagamaan dari ide-ide gerakan Islam transnasional sehingga hal ini perlu menjadi perhatian.
“Berkembangnya paham keagamaan dari gerakan Islam transnasional perlu kita cermati dengan memperkuat ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah di seluruh Indo dan dunia. Hal ini memerlukan penguatan ideologi yang merupakan leading sektor MPK wilayah,” ujar Salmah.
Selain itu Salmah juga menyebutkan permasalahan berbangsa dan bernegara yakni dalam kehidupan berpolitik dan berekonomi. “Misalnya reformasi politik yang ditandai dengan adanya multipartai, desentralisasi kepemimpinan yang membutuhkan kepemimpinan di tingkat nasional, regional, maupun lokal yang mempunyai integritas dan kepemimpinan yang melayani yang sangat langka di tengah pragmatisme politik juga praktik dinasti politik.” Dari berbagai permasalahan tersebut Salmah mendorong untuk para penggerak MPK ‘Aisyiyah untuk terus menggiatkan Baitul Arqom (BA), Peneguhan Ideologi, serta pelatihan kepemimpinan perempuan.
Lebih lanjut Salmah menyampaikan bahwa kesenjangan ekonomi akibat pembangunan ekonomi nasional yang kuurang maksimal, penguasaan teknologi informasi, maupun permasalahan tentang keorganisasian internal dan eksternal Muhammadiyah dalam hal sinergi juga harus diperkuat. “Kerjasama unsur organisasi adalah manifestasi untuk menyatukan sumberdaya dan sumber dana untuk bergerak bersama,” tegas Salmah.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam pengarahannya menyebut bahwa kegiatan konsolidasi menjadi sebuah keperluan bersama bagi para penggerak ‘Aisyiyah. “Kegiatan konsolidasi di ‘Aisyiyah untuk menguatkan kebersaman kita di dalam menjalankan tugas masing-masing majelis lembaga dalam menggerakan ‘Aisyiyah ini, yakni menggerakkan kebersamaan, menguatkan niat dan komitmen, menentukan serta mengeksekusi langkah-langkah strategis yang berkaitan dengan program dan kebijakan lain yang diperlukan organisasi.”
Menurut Noordjannah adalah suatu keniscayaan untuk membangun komunikasi dalam membangun langkah-langkah penting, persepsi, dan mengasah asuh berbagai isu baru dan persoalan yang kita carikan soluasinya agar organisasi ini bisa on the track dan meneruskan perjuangan para tokoh awal ‘Aisyiyah. “Sebagaimaan spirit dan inspirasi-inspirasi dari tokoh awal ‘Aisyiyah yang begitu rupa membawa ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muslim berkemjuan yang menggerakkan dakwah secara sangat luas mewujudkan Islam Rahamatan lil alamin,” terangnya.
Noordjannah juga terus mendorong agar seluruh penggerak ‘Aisyiyah termasuk MPK bisa semakin kuat, kokoh, dinamis, serta menumbuhkan kebanggaan dengan berbagai pihak yang telah disentuh oleh kerja-kerja MPK. Selain itu Noordjannah juga meminta agar sinergi lintas majelis di ‘Aisyiyah agar terus dikuatkan agar bisa semakin meluaskan manfaat yang dapat diberikan. “Kuatkan kebanggaan majelis kader untuk kepentingan gerakkan ‘Aisyiyah kontemporer, membangun kebanggaan majelis kader tidak hanya bisa dilakukan sendiri tetapi bisa dilakukan dengan pimpinan organisasi serta disinergikan dengan majelis yang lain.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!