Amal Usaha Berkembang Pesat, PDA Ponorogo Pusat Keunggulan
Melakukan audiensi dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah), Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Ponorogo menyampaikan perkembangan pesat amal usahanya sekaligus memperkenalkan susunan direksi Rumah Sakit Umum (RSU) ‘Aisyiyah Ponorogo yang baru. Kegiatan yang dilaksanakan secara terbatas tersebut dilaksanakan di smart room UNISA Yogyakarta pada Senin (25/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua PDA Ponorogo, Titi Listyorini; Nuning, Wakil ketua PDA yang membidangi Majelis Kesehatan dan Majelis Kesejahteraan Sosial; Khoirul Jannah, Ketua Majelis Kesehatan; Wegig Widjanarko, Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo; Heriyanto, Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan; dan Enti Isnarni, Wakil Direktur Medis.
Selain menyampaikan perkembangan RSU ‘Aisyiyah Ponorogo, Titi Listyorini juga bersyukur bahwa amal usaha ‘Aisyiyah di Ponorogo berkembang dengan baik dan semakin mendapat kepercayaan masyarakat. Salah satunya yang ia sebutkan adalah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dikelola ‘Aisyiyah Ponorogo yang dulu hanya menerima anak tunanetra saat ini mampu menangani anak tuna wicara, tuna daksa, dan tuna rungu. Titi menyebutkan bahwa dengan bertambahnya layanan dank arena SLB memiliki asrama membuat semakin banyak permintaan untuk masuk ke SLB ‘Aisyiyah. “Ini semakin banyak yang ingin masuk tetapi kita terbatas SDM dan tempat,” ujar Titi. Selain itu ‘Aisyiyah Ponorogo juga kini sedang membangun Gedung Brailo, yang merupakan sentra pengadaan ujian untuk anak-anak tunanetra yang bekerjasama dengan ITS.”
Masih di bidang pendidikan, ‘Aisyiyah Ponorogo juga sudah memiliki TPQ Pondok Tahfidzul Quran ‘Aisyiyah yang sudah kewalahan menerima santri sehingga terus melakukan pengembangan. “Untuk tempat TPQ kita sudah kewalahan, sehingga setiap angkatan kita batasi 20 anak, alhamdulillah saat ini sudah ada wakaf sehingga kami rencanakan untuk pengembangan TPQ tersebut.” Di bidang sosial, ‘Aisyiyah Ponorogo juga memiliki panti tunanetra yang sudah terakreditasi A dan sedang tahap pengembangan sehingga ke depan diharapkan dapat membina semua anak yang berkebutuhan khusus.
Dalam situasi pandemi ini walaupun ‘Aisyiyah Ponorogo mengalami berbagai perkembangan, Titi juga menyebutkan bahwa ada tantangan yang dirasakan terutama untuk kegiatan belajar mengajar di TK ABA yang ada di Ponorogo. Titi menyebut ‘Aisyiyah Ponorogo memiliki 144 TK ABA dengan 395 guru yang menghadapi berbagai kendala di masa pandemi. Oleh karena itu pihaknya selalu memusatkan perhatian pada para guru dan TK ABA untuk mendapatkan prioritas pelaksanaan ta’awun.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyatakan rasa bangga dan apresiasi atas ikhtiar luar biaya dari ibu-ibu PDA yang bekerja keras dan bekerja ikhlas dalam mengembangkan ‘Aisyiyah di Ponorogo. “Memang Ponoroo ini bisa menjadi center keunggulan di Jawa TIMUR, itu yang harus selalu diteguhkan.” Noordjannah menyebut bahwa PDA Ponorogo dapat menjadi pusat keunggulan ‘Aisyiyah di Jawa Timur pada dua lini. Lini pertama berkaitan dengan program kemasyarakatan dan komunitas dakwah langsung di masyarakat. Lini kedua di amal usaha karena nampak di bidang kesehatan dan pendidikan ada perkembangan yang luar biasa.
Noordjannah menyampaikan bahwa situasi pandemi memang membawa dampak yang beragam termasuk kepada keberlangsungan pendidikan di TK ABA akan tetapi ia optimis PDA Ponorogo dapat melaluinya dengan baik terlebih dengan adanya amal usaha lain yang berkembang baik serta penuh keunggulan sehingga bisa disinergikan untuk kepentingan ta’awun. “Itu kelebihan yang dapat dilakukan ‘Aisyiyah Ponorogo serta cara berpikir yang startegis untuk kemajuan organisasi.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!