Anti Kekerasan, Posisi ‘Aisyiyah Muhammadiyah Tak Perlu Diragukan
‘Aisyiyah Muhammadiyah berpihak pada anti kekerasan. Posisi tersebut disebut Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) sebagai sesuatu yang sudah jelas. “Soal kekerasan, bagi ‘Aisyiyah Muhammadiyah secara dasar agama itu menentang kekerasan dan itu jelas, dalam konteks penghapusan kekerasan apapun termasuk kekerasan seksual di mana saja termasuk di lembaga pendidikan itu sudah firm dan selama ini menjadi sesuatu yang harus dicegah dan ada penindakan termasuk di perguruan tinggi,” tegas Noordjannah.
Hal tersebut Noordjannah sampaikan dalam webinar Moderasi Indonesia untuk Dunia: Peran Strategis Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam Mendukung Kepemimpinan Indonesia di Tingkat Global yang dilaksanakan secara daring pada Senin (15/11).
Noordjannah melanjutkan, jika berbicara mengenai Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 mengenai kekerasan seksual di perguruan tinggi maka posisi Muhammadiyah ‘Aisyiyah sudah berada pada posisi yang jelas. “Tetapi ada hal yang sangat prinsip yang kami tidak bersetuju dan mohon untuk direvisi, kalau berkepanjangan tidak direvisi akan menjadi gaduh dan kita akan menjadi tidak produktif dan akan keluar dari tujuan pencegahan dan penindakan itu sendiri,” ujar Noordjannah.
Ia menyebutkan bahwa saat pertemuan dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim beberapa waktu lalu ‘Aisyiyah sudah membicarakan hal tersebut. “Kami berpesan seperti itu, mudah-mudahan didengarkan, kami tidak akan mundur dari hal yang sangat prinsip itu, untuk hal yang lainnya karena kami sudah berjalan nanti tinggal menyesuaikan untuk hal yang diperlukan.”
Berbicara lebih lanjut mengenai kekerasan termasuk kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Noordjannah menyebutkan bahwa ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim juga sudah berbuat dan akan terus bergerak menunjukkan komitmennya bagi upaya pencegahan kekerasan maupun perlindungan bagi korban kekerasan. “Kami bukan tidak berbuat apa-apa, kami ada Posbakum, kami bersinergi dengan Universitas Muhammadiyah juga Universitas ‘Aisyiyah, kami punya kegiatan di komunitas dan sebagainya. ‘Aisyiyah sudah berbuat bukan hanya berbicara,” tegas Noordjannah. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!