‘Aisyiyah Gelar ToT Madrasah Digital Lansia Online, Perkuat Literasi Digital untuk Dakwah dan Kehidupan Sehari-hari
Yogyakarta— Di tengah derasnya arus digitalisasi yang merambah ke semua lini kehidupan, Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan Aisyiyah (LPPA) bekerja sama dengan Lazismu menginisiasi Training of Trainer (ToT) Madrasah Digital Lansia Online. Kegiatan yang diikuti oleh 218 peserta ini digelar secara hybrid pada Sabtu (27/9) dan menjadi upaya strategis ‘Aisyiyah dalam memperkuat literasi digital, khususnya bagi kalangan lanjut usia (lansia).
Acara dibuka oleh Ketua LPPA PP ‘Aisyiyah, Siti Syamsiyatun, yang menekankan bahwa ToT kali ini adalah bukti nyata pemanfaatan teknologi digital dalam kerja-kerja dakwah. Menurutnya, meski usia peserta rata-rata sudah di atas 50 tahun, kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman menjadi sesuatu yang penting dan bermakna.
“ToT ini merupakan upaya agar kita yang sudah berumur di atas 50 atau 60 tahun tetap bisa beradaptasi dengan dunia digital, tetap bermakna, serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Melalui literasi digital, kita berharap bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya untuk dakwah dan program-program ‘Aisyiyah, sekaligus menghindari mudaratnya,” ujar Syamsiyatun dalam sambutannya.
Syamsiyatun menjelaskan, sebelum modul ToT digunakan, LPPA PP ‘Aisyiyah telah melakukan uji coba di tiga lokasi, yakni di Pra Warungboto, Pra Banguntapan Utara, dan Pra Gowongan. Dari uji coba tersebut, modul kemudian disempurnakan agar lebih sesuai dengan kebutuhan lansia.
Materi ToT Madrasah Digital Lansia (Madina) sendiri menitikberatkan pada etika dan keamanan digital, seperti menjaga identitas pribadi, melindungi akun, serta mengenali tipuan daring. Selain itu, peserta juga dibekali keterampilan praktis (digital skills) yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari pengasuhan, peningkatan ekonomi keluarga, hingga keterampilan organisasi seperti membuat laporan, mengolah ilustrasi, dan dokumentasi foto.
“Yang kami berikan ini masih sedikit, tapi menurut masukan para ibu, ini adalah yang paling penting. Harapannya, setelah mengikuti ToT, ibu-ibu bisa mengimplementasikan modul ini di daerah masing-masing. Bentuknya bisa fleksibel, apakah satu hari penuh atau disusun dalam seri pengajian mingguan,” imbuh Syamsiyatun.
Kehati-hatian dalam Era Digital
Siti Noordjannah Djohantini, Ketua PP ‘Aisyiyah menggarisbawahi pentingnya literasi digital bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga keluarga dan dakwah persyarikatan.
“Pelatihan ini sangat penting, tidak hanya untuk pribadi dan keluarga, tetapi juga untuk kepentingan dakwah ‘Aisyiyah. Literasi digital harus dimanfaatkan dengan penuh kehati-hatian sekaligus optimal dalam memberikan manfaat. Para peserta ToT diharapkan menjadi trainer yang dapat menularkan ilmu di wilayah dan daerah masing-masing,” tegas Noordjannah.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian dari percepatan langkah strategis organisasi agar adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi. Noordjannah menekankan, sikap bijak menjadi kunci utama dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Sebagai orang Muhammadiyah, kita selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, termasuk dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal. Begitu pula dengan perkembangan teknologi digital, kita harus bisa memilah dan memilih dengan bijaksana. Muhammadiyah bahkan telah mengeluarkan Fikih Informasi sebagai panduan agar kita tidak terjebak dalam dampak negatif teknologi,” ujarnya.
Noordjannah juga mengingatkan bahwa dakwah di era digital tidak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara konvensional semata. Dengan perkembangan global yang begitu cepat, kader ‘Aisyiyah dituntut untuk mengoptimalkan teknologi sekaligus menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran Islam sebagai fondasi utama.
ToT Madrasah Digital Lansia Online ini dirancang untuk berlangsung selama dua hari. Peserta tidak hanya berperan sebagai penerima materi, tetapi juga diharapkan menjadi trainer di wilayah dan daerah masing-masing, sehingga literasi digital dapat diperluas ke lapisan masyarakat yang lebih luas.
Harapan besar disematkan agar para lansia tetap dapat melek digital, terhindar dari risiko penipuan daring, serta memiliki semangat baru dalam mengembangkan dakwah melalui dunia maya. Program ini juga menjadi bentuk nyata kontribusi ‘Aisyiyah dalam mendukung pembangunan literasi digital nasional yang ramah, aman, dan bermanfaat bagi semua usia.
Dengan semangat kolaborasi antara LPPA PP ‘Aisyiyah dan Lazismu, ToT Madrasah Digital Lansia Online diharapkan mampu melahirkan kader-kader lansia yang tidak hanya cakap digital, tetapi juga mampu menyebarluaskan pengetahuan untuk kemaslahatan umat. (Suri)