106 Tahun ‘Aisyiyah Perkuat Kepemimpinan Perempuan Membangun Bangsa
YOGYAKARTA — Resepsi Milad ke-106 tahun ‘Aisyiyah berlangsung meriah pada Jumat (19/5) di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Dalam Milad kali ini Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah mengangkat tema ‘Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa’
Amphitarium UAD Yogyakarta dipenuhi oleh pimpinan dan kader ‘Aisyiyah yang mengenakan seragam nasional serta sejumlah tokoh yakni Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah, Rektor UAD Muchlas MT, serta Syauqi Soertno dan Afnan Hadikusumo.
Rektor UAD, Muchlas Arkanudin menyampaikan selamat atas Milad ‘Aisyiyah ke-106 tahun. Ia menyambut baik dipilihnya UAD sebagai lokasi Resepsi Milad ke-106 ‘Aisyiyah. Muchlas juga menawarkan Menteri PPPA untuk mengunjungi Museum Muhammadiyah yang berlokasi satu kompleks dengan Kampus 4 UAD. Museum Muhammadiyah salah satunya mendokumentasikan gerakan perempuan Indonesia. “Gerakan perempuan Indonesia yang melaksanakan Kongres Perempuan Indonesia Pertama, salah satunya adalah ‘Aisyiyah. Ini kebanggaan bagi kami,” ungkapnya.
Muchlas menyampaikan selamat atas Milad ‘Aisyiyah yang ke-106 tahun dan ia berharap agar’Aisyiyah bisa melahirkan semakin banyak pemimpin-pemimpin perempuan. “Selamat Milad ke-106 ‘Aisyiyah, mudah-mudahan diusia 1 Abad lebih ini ‘Aisyiyah bisa mengantarkan para perempuan Indonesia menjadi pemimpin yang dapat memajukan perempuan Indonesia serta negara dan Republik Indonesia,” tegasnya.
Milad ke-106 tahun Miladiah dan 109 Hijriah ini menurut Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah bahwa rentang usia tersebut bagian tidak terpisahkan dari gerakan Muhammadiyah. ‘Aisyiyah hadir sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah yang Berkemajuan.
“Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam dan komponen strategis Muhammadiyah saat ini telah memasuki abad kedua, periode kedua. Kelahiran ‘Aisyiyah merupakan bagian tidak terpisahkan dari Muhammadiyah yang basisnya adalah gerakan jamaah perempuan.” Ungkapnya.
Usia lebih dari satu abad yang dijalani oleh ‘Aisyiyah bukanlah usia yang pendek, oleh karena itu dirinya mengajak seluruh kader ‘Aisyiyah untuk mensyukuri segala nikmat ini. Milad menjadi momentum bagi ‘Aisyiyah merefleksikan atas usaha-usaha yang telah dilaksanakan selama ini.
“Mari kita syukuri bersama semua nikmat dari Allah SWT yang diberikan kepada, ‘Aisyiyah yang telah menapaki jalan dakwah penuh liku dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk mencerahkan peradaban bangsa. Milad menjadi momentum penting melakukan refleksi atas usaha-usaha yang telah dilakukan ‘Aisyiyah selama ini sembari memberbaiki dan menyempurnakan langkah menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Salmah.
Milad disebut Salmah juga diharapkan dapat memberikan kesadaran tentang peran strategis ‘Aisyiyah dalam mendorong terciptanya peradaban utama. “Milad diharapkan menambah semangat ta’awun merawat
peersatuan dan menebar kebaikan bagi sesama.”
Dalam kesempatan Milad ke-106 tahun ini, ‘Aisyiyah bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) melakukan penguatan sinergi dengan melakukan MoU Sinergitas penguatan kapasitas perempuan dan anak. Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!