Haedar Nashir Sebut Kualitas Pemimpin Kunci Organisasi Progresif
YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut bahwa organisasi adalah layaknya organisme hidup yang dapat lahir, tumbuh, berkembang dan mati. Oleh karena itu menurutnya organisasi harus mempunyai kemampuan fisik untuk berjuang, bertanding, dan bertahan dalam kehidupan. Hal tersebut disampaikan Haedar dalam Dialog Ideopolitor (Ideologi Politik Organisasi) gelombang ke-2 pada Sabtu (13/5/23).
Dalam acara yang berlangsung di Auditorium Siti Baroroh Baried, Gedung Siti Walidah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta ini Haedar menyampaikan pemikiran Charles Darwin terkait kemampuan bertahan hidup yakni pertama, kemampuan adaptasi ke dalam dan ke luar; kedua, kemampuan integrasi nilai, orientasi, gerakan, dan aktivitas yang bergerak dalam satu kesatuan; ketiga, menemukan cara untuk mencapai tujuan; keempat, memiliki pola untuk memelihara yang dimiliki.
Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar disebut Haedar harus terus mengerahkan seluruh perangkat nilai, pemikiran, pemahaman, dan pola gerakannya untuk terus menjawab tantangan zaman. “Muhammadiyah dengan seluruh perangkat nilai, pemikiran, pemahaman, pola gerakan harus mampu mengkapitalisasi apa yang kita miliki termasuk DNA kita sebagai gerakan Islam modern, Islam reformis, Islam berkemajuan. Maka kita perlu membaca berbagai gejala, fenomena, realitas, dan tren dari ideologi yang berkembang di sekitar kita agar bisa memainkan empat faktor tadi,” ujar Haedar.
Untuk menghadapi dinamika kehidupan yang lebih kompleks, Haedar menyampaikan beberapa pemikiran yang diperlukan oleh warga persyarikatan. Hal tersebut termasuk dengan memperkuat landasan dalam konteks paham ke-Islaman yakni Islam Pencerahan dan Risalah Islam Berkemajuan. “Kita harus konsisten menginstitusionalisasikan kedalam dan publikasikan keluar tentang dua pikiran Muhammadiyah tentang Islam yakni risalah Islam pencerahan, Islam sebagai din tanwir hasil keputusan sidang Tanwir di Bengkulu tahun 2019 dan Risalah Islam Berkemajuan serta Risalah Perempuan Berkemajuan ‘Aisyiyah yang merupakan konsep-konsep yang luar biasa.”
Haedar juga menyebutkan salah satu kunci organisasi yang progresif yakni terkait kepemimpinan. Kepemimpinan dalam Islam dan di dalam Muhammadiyah menurut Haedar mempunyai misi mengembangkan kerisalahan nabi. Selain itu seorang pemimpian juga disebutnya memiliki fungsi untuk menegakkan nilai agama, mengurus urusan dunia dengan baik dan dngan cara yang tersistem, akseleratif, dinamis. Kemudian memiliki fungsi melayani umat dan mengagendakan langkah strategis dari pusat sampai bawah. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!