Dari Yogyakarta, Muhammadiyah ‘Aisyiyah Akan Kembangkan Pusat Keunggulan Persyarikatan
YOGYAKARTA – “Muhammadiyah ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi jendela yang merepresentasikan dinamika Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Banyak bukti-bukti peradaban yang telah ditinggalkan Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang ini terus dirawat.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti ‘Aisyah dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Ke-13 dan ‘Aisyiyah Ke-12 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (18/2).
Fakta sejarah ini menurut Siti ‘Aisyah menjadikan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Yogyakarta memiliki peran startegis. Lebih lanjut ‘Aisyah menyebut beberapa contoh amal usaha yang berdiri di ‘Aisyiyah DIY seperti Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah pada tahun 1919 hingga kini berkembang dengan baik di Kauman. Demikian juga mushala ‘Aisyiyah di Kauman yang pada 2022 sudah berusia satu abad.
DIY ini TK ‘Aisiyah bersama PAUDnya sekarang sudah berjumlah 1026. Oleh karena itu ‘Aisyah menyatakan keyakinannya bahwa kemajuan dan keberhasilan yang telah ditorehkan dalam sejarah sosial dan peran kebangsaan ‘Aisyiyah Muhammadiyah ini akan terus menorehkan kemajuan. “Insya Allah lembaga pendidikan yang dikelola ‘Aisyiyah sejak TK dan Perguruan Tinggi, dengan integrasi ilmu pengetahuan dan ilmu itu telah ditanamkan, Insya Allah akan membentuk kemajuan peradaban umat Islam.”
Lebih lanjut, Siti ‘Aisyah menyampaikan harapannya melalui Musywil kali ini untuk dapat merumuskan program lima tahun ke depan dan melanjutkan peradaban yang sudah ditorehkan dan akan mengukir kperadaban baru. “Musywil ini memiliki makna penting, bukan hanya kewajiban institusional organisasi namun menggambarkan dinamika persyarikatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah sebagai momentum keberlanjutan perjuangan dan dakwah di berbagai bidang kehidupan.”
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman menyampaikan bahwa Muhammadiyah hadir di Yogya dan bagaimana menjadi pusatnya Muhammadiyah. “Maka tentu ini harus terus dijadikan spirit kita, Muhammadiiyah harus terus dapat menginspirasi perkembangan persyarikatan di tempat lain,” tegas Agus Taufiq.
Ia melanjutkan, bahwa agar dapat menginspirasi tempat lain, salah satu jalan yang harus ditempuh adalah agar seluruh yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah di Yogyakarta harus menjadi pusat kemajuan. Ia juga mendorong agar Muhammadiyah ‘Aisyiyah Yogyakarta terus mengembangkan semangat untuk mendirikan lebih banyak amal usaha. “Semoga dengan Musywil ini betul-betul Yogya semakin banyak pusat-pusat keunggulan yang bisa dicontoh,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di Gedung Siti Bariyah Lantai 1 ini dihadiri juga oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ir Ahmad Syauqi Suratno, MM, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Hj Siti, Zulaihah, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, SIK., MH, Bupati Sleman periode 2010-2015 dan 2016-2021, Drs H Sri Purnomo, MSi, Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiyantoro, STP., MSc, Anggota DPD RI, Drs H Afnan Hadikusumo, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti SKp., MKep., SpMat, Rektor UAD Yogyakarta, Dr H Muchlas Arkanuddin, MT, Sesepuh Muhammadiyah sekaligus Dewan Redaksi Suara Muhammadiyah, HM Muchlas Abror, Prof Hyung Jun Kim, Guru Besar Antropologi Kangwon National University Korea Selatan. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!