‘Aisyiyah Resmi Launching UNISA Ketiga di Bandung
“Kehadiran universitas ini dikelola oleh para perempuan yang memiliki kemauan keras dengan seluruh potensi yang dimiliki dicurahkan untuk berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam Grand Launching Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Bandung yang dilangsungkan secara daring pada Sabtu (17/10).
Disampaikan oleh Noordjannah, di tengah situasi pandemi ini ‘Aisyiyah terus bergerak tidak hanya dengan membantu mengatasi dampak Covid-19 tetapi juga terus bergerak dalam segala hal termasuk pendidikan. “Launching UNISA ini menunjukan betapa tetap bersemangatnya gerakan ‘Aisyiyah untuk terus bergerak dan memberikan kebaikan bagi kepentingan umat dan bangsa.”
Noordjannah meminta segenap civitas akademika UNISA Bandung untuk senantiasa berikhtiar dan berjihad dalam menjalankan amanah mengelola UNISA Bandung ke depannya. “Tidak mungkin sebuah universitas dibangun tanpa keja keras, kerja ikhlas, dan kebersamaan yang harus menjadi paket yang ada dalam kultur UNISA Bandung.
Rektor UNISA Bandung, Tia Setiyawati menyampaikan bahwa peningkatan status STIKES ‘Aisyiyah menjadi Universitas berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 912/M/2020 tertanggal 20 September 2020 ini adalah jawaban atas tuntutan perkembangan jaman. Saat ini Unisa Bandung memiliki 3 rumpun keilmuan, yang melingkupi 9 Prodi. Tia berharap UNISA Bandung akan mampu mewujudkan visinya menjadi universitas yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi, kesehatan, dan seni berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan. “Visi ini ingin kami wujudkan dalam 25 tahun mendatang yang kami nilai tepat sasaran dan sesuai untuk menjawab tantangan masa depan terutama untuk terwujudnya kemandirian ekonomi dan teknologi yang berwawasan kesehatan.”
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah 4 Jabar Banten, Uman Suherman dalam ucapan selamatnya kepada UNISA Bandung menyampaikan bahwa kebanggan sendiri atas telah resmi berdirinya UNISA Bandung ini. “Rekomendasi yang kami berikan betul-betul atas penelaahan mendalam atas syarat-syarat yang sudah dibuktikan oleh keluarga besar ‘Aisyiyah dalam upaya mengusung UNISA di Bandung.”
Hadir menyampaikan keynote speech, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengucapkan selamat atas telah resmi berdirinya UNISA Bandung. Menurut Haedar, hadirnya UNISA Bandung harus dijadikan gelora semangat yang tidak boleh padam pada pergerakan organisasi perempuan. Jangan sampai karena besarnya harapan, ‘Aisyiyah menjadi inferior atas amanah-amanah yang diembannya. “Harapan ini jangan menjadi sesuatu yang membuat stres, tetapi harus tetap membangkitkan semangat yang menyala di tubuh ibu-ibu ‘Aisyiyah,” tuturnya.
‘Aisyiyah bagi Haedar telah melahirkan pranata baru yakni Universitas ‘Aisyiyah. UNISA sebagai pranata baru yang dirancang-bangun oleh ‘Aisyiyah adalah milestone yang namanya sudah memiliki branding kuat. Hikmah yang bisa dipetik atas berdirinya Unisa adalah etos badlul juhdi.
Kehadiran Unisa Bandung di Jabar diharapkan akan memberikan dampak signifikan bagi bidang pendidikan. Kampus yang dimiliki sepenuhnya oleh organisasi perempuan ini juga sebagai investasi dan legacy dari pergerakan perempuan, bahwa perempuan tidak hanya berkutat dalam urusan domestik. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!