Jawab Tantangan Situasi, MPK ‘Aisyiyah Kembangkan Sistem Perkaderan Berbasis IT
“Masa depan ‘Aisyiyah salah satunya ditentukan sistem nilai dan budaya organisasi dan kualitas para kadernya karena budaya organisasi ‘Aisyiyah bisa ditegakkan karena peran para kadernya.” Hal tersebut disampaikan oleh Salmah Orbayinah selaku Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) dalam Konsolidasi Nasional MPK ke-3 yang digelar secara daring pada Ahad (17/1).
Salmah melanjutkan bahwa dari perspektif manajemen sumber daya manusia, kader memiliki posisi yang strategis. “Keberlangsungan sebuah organisasi dalam jangka panjang dengan pencapaian hebat itu pasti ditopang kualitas para kadernya,” ujar Salmah. Oleh karena itu, menurut Salmah, MPK mempunyai posisi yang strategis untuk mempersiapkan penerus, pelopor, pelangsung, penyempurna perjuangan ‘Aisyiyah beserta amal usaha. “Kita mengkader tidak hanya untuk kepentingan internal ‘Aisyiyah, kita harus siap mencetak kader yang mempunyai peran penting pada umat, bangsa, bahkan tampil terdepan pada agenda kemanusiaan bagi masyarakat dunia dan mengimplementasikan islam rahmatan lil alamin.”
Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini, Salmah menyampaikan bahwa MPK harus terus bergerak dan terus berpikir bagaimana proses perkaderan berlangsung dalam suasana spesial ini. Salmah menyebut bahwa MPK sudah bergerak dengan melakukan perkaderan melalui platform LMS (Learning Manajemen System) maupun platform hybird seperti Zoom.
Konsolidasi kali ini menurut Salmah selain melakukan refleksi atas program yang sudah berjalan juga merupakan upaya untuk menentukan strategi program MPK tahun 2021-2022 sebelum Muktamar ke-48 di Surakarta. “Saya berharap pada pertemuan ini kita menggali lebih dalam dan merumuskan bagaimana proses perkaderan yang pas untuk kita laksanakan terlebih dalam masa pandemi.” Ia mengajak seluruh jajaran MPK untuk bersungguh-sungguh memberikan penguatan kapasitas kader yang berkelanjutan. “Ini mutlak dilakukan agar kita yakin bahwa generasi ‘Aisyiyah yang akan datang adalah generasi yang lebih tangguh dibandingkan kita saat ini.”
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Shoimah Kastolani yang hadir memberikan pengarahan menyampaikan bahwa sejak awal berdirinya, Muhammadiyah ‘Aisyiyah sangat memperhatikan kader-kader penerusnya. Ia menyebutkan bagaimana KH. Ahmad Dahlan memulai langkah awal lahirnya ‘Aisyiyah melalui Sopo Tresno yang diawali oleh kader-kader mudi didikkannya yang berusia 13-15 tahun.
“Mempersiapkan kader adalah suatu keniscayaan karena akan menerima estafet kepemimpinan dan memberikan ke mana arah yang tepat untuk organisasi kita.” Shoimah menambahkan bahwa misi perjuangan persyarikatan di dalamnya termasuk ‘Aisyiyah harus terus berjalan bahkan perlu dijaga nilai-nilai berkemajuannya agar terawat dan terjaga kedepannya.
Oleh karena itu, bagi Shoimah kaderisasi dalam organisasi adalah suatu hal keniscayaan yang tidak bisa dipungkiri dan mutlak diperlukan segala situasi dan kondisi apapun terlebih dalam masa pandemi ini di mana pertemuan secara langsung sangat dibatasi. “Situasi pandemi ini membuat kita berpikir ulang bagaimana menanamkan nilai-nilai perempuan berkemajuan karena proses perkaderan selama ini memang identik dengan interaksi dalam sebuah forum.” Langkah MPK untuk mendesain sistem perkaderan yang memanfaatkan teknologi informasi sangat diapresiasi oleh Shoimah dan ia berharap akan terus muncul terobosan-terobosan baru dalam sistem kaderisasi ‘Aisyiyah dalam menjawab situasi dan tantangan jaman. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!