‘Aisyiyah Dorong Pemanfaatan Pekarangan untuk Ketahanan Pangan Masa Pandemi
Mendorong terwujudnya ketahanan pangan keluarga, ‘Aisyiyah dalam program MAMPU memberikan benih sayuran maupun jenis tanaman lainnya kepada komunitas Balai Sakinah ‘Aisyiyah yang ada di enam desa dampingan di 15 Kabupaten dan Kota. Ini juga sejalan dengan program Lumbung Hidup dari Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. “Ketahanan pangan keluarga telah menjadi perhatian ‘Aisyiyah agar dapat mendukung pemenuhan gizi keluarga dari pekarangan sendiri. Upaya ini terlaksana di berbagai daerah sebagai bagian dari program Rumah Gizi,” ujar Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Koordinator Program MAMPU ‘Aisyiyah.
Tri melanjutkan bahwa upaya penguatan ketahanan pangan keluarga perlu ditingkatkan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini sehingga dapat mencegah stunting. “Ketahanan pangan penting sekali kita giatkan, dengan memberikan benih dan mengedukasi, kami mengajak para ibu untuk bertanam di kebun masing-masing agar kalau nanti situasi sulit maka ibu dapat memenuhi kebutuhan gizi dari rumah masing-masing.”
Benih tanaman yang diberikan dipilih yang mudah dan cepat dipanen seperti cabai, sawi, kakung, bayam, akan tetapi dapat juga berbeda sesuai dengan potensi tanaman lokal bergizi yang ada di masing-masing daerah. Nurlisa selaku Koordinator MAMPU ‘Aisyiyah Sambas juga menyampaikan bahwa pihaknya juga memberikan alat bercocok tanam seperti parang dan cangkul untuk mendukung pengolahan kebun yang dilakukan BSA.
Lain halnya dengan yang disampaikan Binti Hamidah selaku Koordinator MAMPU ‘Aisyiyah Blitar. Menurutnya tidak semua kelompok atau anggota BSA memiliki pekarangan di rumahnya karena itu ‘Aisyiyah Blitar tetap mendorong dengan memberikan media tanam. “Beberapa anggota BSA tidak memiliki pekarangan untuk ditanami, karena itu kami berikan juga media tanam dan polybag untuk tetap mendorong mereka dapat bertanam dan harapannya dari kegiatan ini jika hasilnya berlebih juga dapat menjadi pemasukan bagi mereka.”
Pemberian bibit ikan lele juga menjadi prioritas di beberapa daerah seperti di Magelang dalam upaya memenuhi asupan protein bagi keluarga. Monica Subastia dari tim MAMPU ‘Aisyiyah Magelang menyampaikan bahwa berdasar hasil pemetaan, masih banyak keluarga yang kekurangan konsumsi protein. “Pemberian bibit kami lakukan tidak terbatas pada bibit sayur, tetapi juga dari bibit buah dan ikan karena dari hasil pemetaan yang kami lakukan masih banyak keluarga yang kekurangan asupan protein dan juga kurang konsumsi buah,” ungkapnya. Monic melanjutkan bahwa diharapkan dari pemberian bibit ini dapat mendorong ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai upaya ketahanan pangan di masa pandemi ini. Melihat respon yang positif dari para ibu-ibu ke depannya akan diupayakan advokasi kepada pemerintahan desa juga kabupaten agar dapat memberikan dukungan sehingga kegiatan ini dapat terus berjalan. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!