‘Aisyiyah Muhammadiyah DNA-nya Memberi dengan Kekuatan Kemandirian
“Kehadiran ‘Aisyiyah Muhammadiyah DNA-nya sejak awal adalah memberi untuk negeri.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini saat menyampaikan materi berjudul Peran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk Umat, Bangsa, dan Dunia Global Pasca Pandemi dalam acara The 2nd Annual Convention of Muhammadiyah USA. Acara yang dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Amerika Serikat dengan tema “Being Muslim in a Post-Pandemic World” ini berlangsung secara daring pada Sabtu (20/11).
Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah disebut Noordjannah sudah berkontribusi bagi bangsa bahkan jauh sebelum kemerdekaan dengan mengemban misi tajdid untuk memajukan kehidupan dan bangsa dari penjajahan menuju merdeka serta membangun pasca kemerdekaan. ‘Aisyiyah juga mengemban misi dakwah untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan. “‘Aisyiyah bergerak dengan komitmen pada nilai-nilai bahwa perempuan dan laki-laki memiliki potensi yang sama untuk menggerakkan dan mengembangkan dakwah, termasuk dalam beramal saleh dalam kehidupan tanpa diskriminasi, sesuai Qur’an surat an Nahl ayat 97.”
Sebagai civil society, Muhammadiyah ‘Aisyiyah disebut Noordjananh memiliki kekuatan kemandirian yang sangat kuat yang tidak hanya mampu menggerakkan persyarikatan tetapi juga memberikan kontribusi bagi keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta. “Kekuatan kemandirian ini yang menjadi hal yang harus terus kita kuatkan dan sudah menjadi kultur kita, Muhammadiyah ‘Aisyiyah untuk menggerakan dengan kekuatan kemandirian.”
Terkait peran Muhammadiyah ‘Aisyiyah dalam situasi pandemi, Noordjannah menyebut bahwa sejak awal Muhammadiyah ‘Aisyiyah sudah langsung berkontribusi. “Sejak 2 Maret 2020, saat pengumuman resmi pemerintah adanya kasus Covid-19 di Indonesia, ‘Aisyiyah bersama Muhammadiyah menyatakan kesiapan untuk menangani Covid-19 melalui rumah sakit Muhammadiyah ‘Aisyiyah,” terangnya.
Kemudian PP Muhammadiyah membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada 5 Maret 2020 dan juga semua unsur persyarikatan serta amal usaha di lingkungan Muhammadiyah ‘Aisyiyah dari pusat hingga ranting serta pimpinan cabang istimewa di luar negeri bergerak secara simultan mengatasi situasi pandemi Covid-19. “Muhammadiyah memberi, tidak harus diajak, karena DNAnya memberi dengan digerakkan oleh semua unsur yang memberikan energi luar biasa untuk mengelola di saat pandemi.”
Noordjannah menyebut Muhammadiyah ‘Aisyiyah bergerak dan melaksanakan kegiatan-kegiatan penanganan Covid-19 dan dampaknya seperti dalam sektor pendidikan, kesehatan, sosial-ekonomi, keluarga, keagamaan, dan lain-lain termasuk menyampaikan masukan juga pandangan kebijakan penanganan Covid-19 kepada pemerintah.
Saat ini, di mana situasi pandemi sudah mulai melandai, akan tetapi Noordjannah berpesan agar tetap waspada dan tetap patuh protokol kesehatan. “Pandemi belum berakhir, meskipun sudah mulai melandai,” ujarnya. Kemudian ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk dapat bersama bangkit melakukan pemulihan paska pandemi yang berdampak luas pada seluruh sektor kehidupan. “Jika pandemi berakhir, maka usaha yang harus dilakukan ialah recovery, membangun kembali, dan melakukan pemulihan.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!