Aksi Tanggap Darurat PWA ‘Aisyiyah Sumatera Utara untuk Bencana di Sumatera
Medan, — Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumatera Utara melalui Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) bergerak cepat menanggapi bencana yang melanda berbagai daerah di Sumatera Utara sejak 25 November 2025. Bencana berskala luas ini berdampak di sedikitnya 18 kabupaten/kota, dengan sebagian wilayah mengalami kondisi terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Sekretaris LLHPB PWA Sumut, Seringayemi Yuda Wasthuti, melaporkan bahwa peningkatan wilayah terdampak terjadi sangat cepat. “Situasi bencana pada 25 November telah menimbulkan dampak besar. Awalnya terpantau 11 daerah, namun pada 29 November cakupan banjir meluas menjadi 18 kabupaten/kota,” ujarnya.
Respons Cepat: Open Donasi dan Mobilisasi LHPB Daerah
LLHPB PWA mulai mengambil langkah tanggap darurat sejak 26 November, setelah menerima informasi awal dari wilayah Sibolga–Tapanuli Selatan. Open donasi langsung dibuka untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan masyarakat dan panjangnya masa pemulihan. Pada 27 November, LLHPB juga menginstruksikan seluruh PDA untuk melakukan pengecekan kondisi wilayah masing-masing.
Namun, proses pelaporan terkendala karena sebagian anggota LLHPB di daerah juga menjadi korban banjir. “Banyak anggota kami terdampak langsung. Listrik padam, tidak ada koneksi internet, sehingga laporan sangat terbatas,” kata Seringayemi.
Distribusi Bantuan di Langkat, Brandan, Besitang, dan Hinai
Pada 30 November, LLHPB bersama PWA Sumut dan Poskor Muhammadiyah bergerak menuju Langkat, salah satu daerah dengan dampak terparah. Posko utama didirikan di PDM Stabat, kemudian pendirian Poskor di Masjid Taqwa, Tanjung Pura. Tim harus menggunakan perahu karet dan sampan untuk mencapai lokasi karena air masih setinggi pinggang. Kondisi itu itu disebut perempuan yang akrab disapa Yomi sudah tergolong yang surut. “Di Masjid Taqwa, dapur umum sudah berjalan, tetapi layanan kesehatan belum tersedia, masih banyak juga masyarakat yang bertahan di lantai dua atau lantai tiga rumah-rumah mereka.,” jelasnya.

Warga terdampak menerima berbagai bentuk bantuan mulai dari sembako, pakaian layak pakai, popok bayi, pembalut perempuan, mie instan, hingga air mineral. Bantuan diberikan secara bertahap mengikuti akses yang memungkinkan.
Di Brandan, PDA setempat menampung sekitar 400 warga pada 25–26 November dan membuka dapur umum selama dua hari sebelum kekurangan gas. Bantuan makanan siap saji akhirnya dikirim dari Stabat, dengan relawan menempuh perjalanan lebih dari satu jam melintasi banjir. Daerah lain seperti Besitang dan Hinai juga terus mendapatkan layanan bantuan. Genangan air di Besitang masih tinggi, tetapi tim tetap dapat menyalurkan makanan siap saji menggunakan perahu atau berenang.
Banjir besar juga melanda Kota Medan, yang disebut Yomi sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah kota tersebut. Ia menambahkan bahwa di kota Medan, hujan sederas apapun itu tidak pernah banjir sekarang ini. “Hampir 60 persen wilayah Kota Medan terdampak. Ketinggian air bahkan mencapai batas leher orang dewasa,” ungkap Yomi. LLHPB dan PDA di Medan disebut Yomi juga membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan meski sebagian besar pengurus juga menjadi korban banjir.

Selain bantuan logistik, Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah mengirim tim medis ke Langkat. Mereka membawa sumbangan logistik tambahan serta melakukan asesmen kesehatan dan memberikan layanan medis langsung kepada warga terdampak.
Penguatan Relawan Psikososial dan Dukungan Eksternal
LLHPB PWA Sumut juga mempersiapkan dukungan psikososial. Namun, sebagian relawan merupakan penyintas sehingga para relawan juga bukan hanya diberikan penguatan di kompetensi, tapi juga penguatan psikologis, sebelum mereka siap diterjunkan ke daerah-daerah yang berdampak. Untuk persiapan relawan ini LLHPB bekerja sama dengan HIMPSI dan Krishna Corps untuk penyediaan tenaga psikolog.
“Kami masih menunggu pemetaan poskor untuk penugasan tim psikososial. Kebutuhan dasar masyarakat masih menjadi prioritas terutama di Tabagsel, Tapteng, dan Sibolga,” ujarnya. (Suri)


