Semnas Rakernas MPM Dorong Kolaborasi Untuk Pemberdayaan Berkelanjutan
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahGelar Rakernas, MPKSDI Pusat Siap jalankan 4 Program Prioritas Muhammadiyah
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahMAKASSAR – Majlis Pembinaan Kader & Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah laksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Kamis, (27/7/23).
Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah Dorong Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahJAKARTA – Konsolidasikan organisasi dan program kerja, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah selenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri 74 orang peserta dari 29 (dua puluh sembilan) LLHPB Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) se Indonesia.
Pembukaan Rakernas LLHPB yang mengangkat tema ‘Ketahanan Keluarga terhadap Perubahan Iklim dan Bencana untuk Mewujudkan Qoryah Thoyyibah’ ini dilaksanakan pada Jum’at (21/7/23) di Jakarta. Rakernas ini terselenggara atas dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Eco Bhinneka Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Ketua LLHPN PP ‘Aisyiyah Rahmawati Husein menyampaikan tujuan Rakernas salah satunya adalah konsolidasi organisasi, pimpinan dan program. “Bagaimana pimpinan memahami ruang lingkup dan isu permasalahan lingkungan dan kebencanaan, serta bagaimana program yang akan dijalankan bisa sejalan dengan Tanfidz Keputusan Muktamar ke 48 ‘Aisyiyah,” ungkap Rahmawati. Terkait tema yang diusung di Rakernas LLHPB, Rahmawati menyampaikan bahwa ketahanan keluarga menjadi penting dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana. “Ketahanan keluarga menjadi penting, karena keluarga merupakan fondasi utama. Dari keluarga inilah kita berharap ada kelentingan atau ketangguhan beradaptasi dengan perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana di Indonesia.”
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah memberikan penjelasan mengenai konsep Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah (QTA). “Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah atau QTA, adalah sebuah komunitas atau kelompok, desa, perkampungan, yang penduduknya beragama Islam, menjalankan Islam secara kaffah, untuk mewujudkan Islam yang sebenar-benarnya.” terangnya. Di dalam QTA, lanjut Salmah, terdapat berbagai aspek yang bisa dibangun. “Dari aspek spiritualitas atau agama, kita ingin membentuk kelompok yang kaffah, baik hamblumminallah dan hablumminannas. Kita juga ingin membentuk masyarakat yang cerdas dan sadar, melalui peningkatan aspek pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan. Termasuk bagaimana cerdas dan sadar terhadap pengelolaan lingkungan dan risiko bencana,” ungkap Salmah. Menurutnya, QTA merupakan wujud program Lintas-Majelis karena bisa disinergikan, baik dengan Majelis/Lembaga di internal ‘Aisyiyah/Muhammadiyah sendiri maupun dengan pihak luar.
Salmah mengajak LLHPB melalui keluarga untuk peduli terhadap perubahan iklim dan bencana. “Ketahanan keluarga sangat penting, mengingat selama ini banyak kasus yang terjadi yang itu bisa diantisipasi, bisa dicegah, dengan penguatan di keluarga,” ucapnya. Ia menjelaskan jika sebagai negara yang berada di daerah cincin api dan pertemuan lempeng dunia, ditambah kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, kita tidak bisa menghindari kemungkinan bencana alam yang terjadi, baik itu letusan gunung api, gempa bumi, banjir, cuaca iklim ekstrem, tanah longsor, dan sebagainya. “Kita bisa menurunkan risikonya, misalnya bagaimana mempersiapkan diri cara penanganan awal terhadap semua bencana yang mungkin ada, khususnya bagi perempuan, anak, dan kelompok rentan,” ajaknya. Perihal merespon perubahan iklim, Salmah mendorong agar LLHPB melakukan kajian dan aksi bagaimana membangun ketahanan pangan, energi, dan pengelolaan sampah mulai dari keluarga. “Karena keluarga menjadi poros utama untuk menyusun generasi emas 2045. Keluarga sebagai madrastul ula, di mana anak-anak diberi pencerahan tentang tauhid, aqidah, serta muammalah.” ucap Salmah.
Zero Waste dimulai dari Keluarga
Pada acara ini, Rosa Vivien Ratnawati selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pun turut mengajak agar ‘Aisyiyah ikut mengupayakan aksi hemat energi, hemat air, dan gaya hidup ramah lingkungan. “Saat ini Ibu Menteri LHK mencanangkan bagaimana sampah bisa menuju Zero Waste, yaitu langkah 3R (Reduce, Reuse, and Recycle) kita jalankan dengan pemilahan sampah mulai dari sumbernya,” ajaknya. “Semoga ‘Aisyiyah selalu menjadi motor terdepan dalam zero waste dan zero emission. Saya senang banget jika setelah ini kita bisa membuat langkah-langkah yang lebih konkrit melalui program kerja yang akan dilaksanakan oleh ‘Aisyiyah,” ungkap Rosa.
Masyitoh Chusnan Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang membidangi LLHPB mengungkapkan bahwa penguatan mitigasi bencana dan dampak perubahan iklim untuk perempuan, anak, dan kelompok rentan, menjadi isu strategis yang dirancang di Muktamar 48 ‘Aisyiyah. “Sejak awal perempuan harus terlibat dalam membangun resiliensi (ketangguhan) dalam penanggulangan bencana dengan memastikan adanya perspektif dan upaya perlindungan dan pemenuhan hak bagi perempuan, anak dan kelompok rentan,” ucapnya. Selain itu, lanjut Masyitoh, mendidik dan mengenalkan anak dengan upaya pelestarian lingkungan, merupakan langkah yang sangat penting, karena dapat membentuk anak berperilaku positif, dan membentuk kesadaran untuk mencegah kerusakan lingkungan.
Berlatih Sebelum Bencana
Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi mengajak Ibu-Ibu ‘Aisyiyah agar memprioritaskan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana. “Kita semua bisa ikut serta dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB), mari kita kenali risiko bencana yang ada di sekitar kita, dan lakukan latihan bagaimana merespon jika bencana terjadi,” ajaknya. Prasinta menyarankan agar persiapan dan pelatihan ini bisa dilakukan jauh sebelum bencana terjadi. Di akhir sesi presentasinya, Prasinta dan Tim BNPB menjelaskan praktik cara penyelamatan diri sendiri saat terjadi gempa di dalam ruangan gedung. Ibu-Ibu ‘Aisyiyah memperagakan cara yang benar bagaimana posisi kedua tangan dalam melindungi kepala terhadap benturan, hingga cara berlindung di bawah meja.
Kurangi Sampah Mulai dari Sumbernya
‘Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat’ menjadi topik diskusi yang juga diangkat pada agenda Rakernas LLHPB. Direktur Pengelolaan dan Pengurangan Sampah KLHK Vinda Damayanti Ansjar hadir menegaskan bahwa pencegahan dan pengurangan sampah strategi dan pendekatannya harus dimulai dari level keluarga. “Saya yakin, dengan The Power of Emak-Emak, Ibu-Ibu ‘Aisyiyah bisa menjadi agen perubahan dan berperan mendorong upaya mencegah, memilah, dan mengolah sampah,” lanjutnya. Gaya hidup ramah lingkungan, menurut Vinda, bisa dilakukan mulai dari kebiasaan mencegah sampah, belanja tanpa kemasan, menghabiskan makanan, memilah sampah dari rumah, hingga mengkomposkan sisa makanan.
Peran dan Potensi ‘Aisyiyah dalam Merawat Kerukunan Antar-Umat Beragama
Menariknya, topik kerukunan umat beragama juga didiskusikan pada forum Rakernas ini. Ahsan Hamidi Pegiat Eco Bhinneka memberi kesempatan kepada perwakilan LLHPB PWA yang memiliki pengalaman dalam merawat kerukunan dan melestarikan lingkungan di komunitasnya untuk sharing pengalamannya. “Mari kita selalu membuka diri, membaur, bekerja sama, tepo seliro, dengan kelompok lain,” ajak Ahsan. “Semoga Ibu-Ibu selalu mempunyai energi baik, melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk ummat banyak. Selalu semangat bergerak, karena persoalan lingkungan dan kerukunan melekat pada hidup kita,” ucapnya.
Mutiara Pasaribu Country Coordinator JISRA Indonesia mengapresiasi posisi strategis ‘Aisyiyah dalam Inisiatif Bersama untuk Aksi Keagamaan yang Strategis atau Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA). “Aisyiyah dan JISRA bisa membangun kolaborasi dalam meningkatkan dan menguatkan peran-peran perempuan, terutama mereka yang aktif dalam bidang keagamaan/keyakinan (female faith actors), dalam merawat lingkungan sekitarnya, dan membuka ruang-ruang interaksi sekaligus perjumpaan bagi kelompok-kelompok yang berbeda agama dan keyakinan, sehingga mereka dapat membangun rasa saling percaya dan bekerja sama dalam menjaga kelestarian lingkungannya,” ungkap Mutiara. Menurutnya, peran ‘Aisyiyah menjadi lebih strategis lagi dikarenakan mampu membawa suara-suara dan gagasan perempuan, yang selama ini terpinggirkan sehingga lebih terdengar lagi dan diperhitungkan.
Penguatan Ideologi Fikih Bencana dan Fikih Lingkungan
Salah satu rangkaian agenda penting RAKERNAS yaitu Penguatan Ideologi tentang Fikih Bencana dan Fikih Lingkungan. “Siapakah yang disebut kelompok rentan itu?,” tanya Budi Setiawan Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB)/ Muhammadiyah Disaster Management (MDMC) PP Muhammadiyah saat memantik diskusi. “Ibu-Ibu harus jadi kelompok yang tidak rentan, dan memperkuat yang lain. Jadi kalau sudah terorganisasi dan punya pengetahuan, nggak boleh jadi kelompok rentan,” ucap Budi.
Menurut Budi, cara pandang terhadap bencana, sangat menentukan respon kita. Kalau cara pandang kita keliru, respon juga keliru. “Bencana memang sebuah ketentuan dari Allah. Tetapi kalau itu oleh manusia dipahami sebagai hukuman, itu menjadi persoalan. Manusia dikaruniai kemampuan untuk mengelola risiko bencana,” ungkapnya. Ia menjelaskan sebelum terjadi bencana, peserta perlu mengetahui potensi bencana di masing-masing wilayahnya, melalui aplikasi INARISK BNPB. Selain itu, sudah mempersiapkan dan berlatih melakukan manajemen kedaruratan, seperti mendata siapa saja yang bisa terkena dampak bencana, agar bisa mempersiapkan bantuan sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Gatot Supangkat Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah hadir menjelaskan Fikih Lingkungan. “Kalau lingkungan dikelola dengan baik, maka hal itu menjadi mitigasi bencana, dan mengurangi risiko bencana,” ungkapnya. Menurut Gatot, dalam siklus 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang paling penting dan harus kita dorong adalah “reduksi” atau pengurangan sumber sampah. “Bukan lagi menggunakan kalimat ‘Buanglah sampah pada tempatnya’, karena jika ajakannya ‘Buanglah’ itu artinya terus menghasilkan sampah, jadi sebaiknya ‘’Tempatkanlah sampah pada tempatnya,” pungkasnya.
Proses Sidang dan Keputusan Rakernas
Proses sidang Rakernas diawali dengan penjelasan arah program sesuai dengan hasil Tanfidz Keputusan Muktamar ke 48 ‘Aisyiyah untuk bidang lingkungan hidup dan bencana. Kemudian dilanjutkan penjelasan rencana program kerja LLHPB PP ‘Aisyiyah selama 5 tahun kepengurusan sesuai hasil Rapat Kerja Pimpinan LLHPB. “Program unggulan dan prioritas LLHPB ‘Aisyiyah adalah Green ‘Aisyiyah, sedangkan program sinergi dengan majelis/Lembaga adalah Qaryah Thayyibah dan Satuan Pendidikan Aman Bencana,” ungkap Rahmawati Ketua LLHPB PP ‘Aisyiyah. Peserta Rakernas kemudian diminta membagi kelompok sidang komisi, yaitu bidang Lingkungan Hidup dan bidang Penanggulangan Bencana, untuk mendiskusikan program kerja LLHPB wilayah. Setelah itu, masing-masing LLHPB wilayah menyusunnya ke dalam matriks program kerja. “Hasil sidang komisi masing-masing bidang akan kita tanfidzkan sebagai keputusan Rakernas LLHPB ‘Aisyiyah, dan akan menjadi acuan penyelenggaraan program kerja LLHPB PWA se Indonesia,” pungkas Rahmawati. (Dzikrina Farah Adiba, Wakil Sekretaris LLHPB PP ‘Aisyiyah).
Tingkatkan Pemahaman Kespro Remaja, ‘Aisyiyah Bersama IPM Launching Like-R
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahYOGYAKARTA – Program Inklusi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) bekerjasama dengan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) lakukan Launching Like-R (Layanan & Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja) yang bertempat di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada Jum’at (28/7/23).
Launching yang bertema Like-R “Our Health, Our Right : Be The Change” ini merupakan upaya PP ‘Aisyiyah dan PP IPM dalam meningkatkan derajat kesehatan remaja dan mendorong remaja sebagai penggerak dalam pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja (HKSR) serta penurunan stunting.
Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah yang juga merupakan Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyebutkan bahwa salah satu poin penting dalam upaya pemenuhan hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi untuk remaja adalah dengan memberikan media pembelajaran yang tepat. “Dengan kita belajar hak kespro maka anak-anak kita akan menjadi sehat, remaja kemudian takut melakukan perkawinan anak, tidak akan melakukan kekerasan kepada temannya, tidak melakukan bullying,” ujar Tri.
Tri juga menekankan bahwa berbicara tentang kespro bukanlah hal yang tabu dan bukan pula mengajarkan remaja tentang pergaulan bebas. “Kita mulai dari sekolah, dari anak remaja bahwa membicarakan kespro dan membicarakan tubuh kita bukan hal tabu, berbicara kespro bukan mengajarkan anak kita berpacaran atau bukan mengajarkan tentang seks bebas, justru dengan mengetahui baik kesehatan reproduksi maka kita akan meningkatkan kewaspadaan dan lebih menyayangi tubuh kita sendiri.”
Dengan kolaborasi baik PP ‘Aisyiyah bersama teman-teman IPM sebagai kader muda persyarikatan, Tri berharap Like-R tidak hanya berhenti di launching ini tetapi dapat berkembang dan dilaksanakan di berbagai tempat. “Kita akan meninggalkan jejak-jejak baik bahwa Muhammadiyah ‘Aisyiyah berada di garis depan dalam pembelajaran HKSR di Indonesia dan berkontribusi bagi terwujudnya generasi emas 2045.”
Nashir Efendi, Ketua Umum PP IPM menyebutkan bahwa IPM menyambut baik program Like-R ini. Isu kespro termasuk kekerasan seksual dan perkawinan anak juga menjadi fokus isu IPM. “Kami di IPM komitmen pada aspek pencegahan kekerasan seksual dan pengurangan risiko pernikahan di usia anak, itu menjadi bench marking di periode kali ini dan tentu akan dilanjutkan di periode akan datang,” ungkapnya.
Masa-masa kader IPM disebut Nashir merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja dan menuju dewasa yang penuh tantangan termasuk terkait aspek kesehatan reproduksi. “Aspek penasaran kesehatan reproduksi ini kalau tidak disalurkan atau ditanyakan ke suatu kanal yang tepat itu akan memunculkan tindakan yang negatif.” Sehingga menurutnya berbagai rasa penasaran dan pertanyaan di benak remaja harus difasilitasi dengan kanal yang tepat dan semua pertanyaan harus dibuka seluasnya dengan memperhatikan aspek Islami dan ke-Muhammadiyahan.
Nashir meminta kader-kader IPM dapat berperan di ranah ini karena IPM punya tanggung jawab besar sebagai organisasi pelajar berbasiskan Islam. “Anggota IPM harus menjadi problem solver bukan menjadi problem maker. Dengan adanya Like-R dan peer conselor, maka IPM bisa menjadi agen yang menyebarluaskan nilai-nilai, mengambil peran yang sangat penting dalam isu kespro yang dekat dengan pelajar,” ujarnya
Nashir yakin dengan potensi yang besar kerjasama Muhammadiyah, IPM, ‘Aisyiyah dapat bergerak bersama meningkatkan kualitas hidup remaja. “Saya yakin dengan potensi yang besar kerjasama PP IPM dan ranting semua bisa menjadi agen perubahan. IPM bukan hanya wadah self development tetapi juga membantu dalam mengurusi masalah-masalah yang belum bisa diselesaikan pemerintah, salah satunya adalah penurunan angka kekerasan seksual dan meningkatkan literasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja.”
Unik Rasyidah selaku Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Unik Rasyidah sangat bangga karena Madrasah Mu’allimaat menjadi titik point launching Like-R. Upaya peningkatan pemahaman isu HKSR di kalangan remaja disebutnya sangat penting. Diharapkan kekuatan IPM yang menjangkau disetiap sekolah hingga ranting dapat berperan aktif sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja sebagai generasi masa depan bangsa.
Launching Like-R ini menghadirkan dua narasumber dalam sesi talkshow yakni Noer Aziza dari Direktorat Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, serta Theresia Iswarini selaku Ketua Subkom Pengembangan Sistem Pemulihan Dari Komnas Perempuan. Theresia Iswarini menyampaikan dukungannya atas program Like-R dan menyatakan Komnas Perempuan siap membantu termasuk memberikan penguatan kapasitas bagi fasilitator dan penggerak Like-R. Program Like-R ini disebut Rini sangat timely atau muncul tepat pada waktunya di tengah berbagai problem yang dihadapi para remaja saat ini. “Saya senang sekali hadir di launching Like-R ini yang menjadi wadah edukasi dan membangun kespro dan gizi yang layanannya sangat tepat pada waktunya untuk membantu para remaja dan pada akhirnya remaja itu dapat membantu remaja lainnya dengan menjadi penggerak ataupun peer conselor.”
Sementara itu, Noer Aziza dari BKKBN RI juga menyampaikan apresiasinya atas program Like-R ini. Isu kespro adalah isu dasar yang menurutnya harus dipahami oleh para remaja akan tetapi sayang sekali masih minim yang memberikan perhatian atas isu tersebut. “Banyak lembaga tentang remaja, tetapi tidak banyak yang peduli tentang kespro padahal kespro ini dasar dari masa depan remaja. Saya respek dengan Like-R ini, mungkin kendepan kita bisa membedah apa saja isinya, sharing, dan saling memberikan masukan.”
‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang memiliki cabang hingga ke berbagai pelosok di Indonesia menurut Azizah memiliki potensi besar dalam menyebarkan isu kespro remaja ini.”Isu kespro sebagai isu dasar yang diperhatikan ‘Aisyiyah ini saya harap dapat berdampak ke depan, terlebih ‘Aisyiyah ada di 34 Provinsi di Indonesia.
Acara Launching Like-R ini juga menghadirkan berbagai stan Layanan Like-R yang dapat diikuti oleh para peserta. Layanan tersebut yakni edukasi yang berisi berbagai edukasi interaktif bertema kespro, kemudian layanan kesehatan yakni pemeriksaan HB, IMT, dan lingkar lengan bagi para remaja putri yang bekerjasama dengan UNISA Yogyakarta. Kemudian layanan psikologi yang bekerjasama dengan Puspaga dari DP3AP2. Layanan self love yang mengajak para remaja mencintai diri mereka sendiri. Serta Minat dan Bakat yang mengajak para remaja berkreasi dan berkarya. (Suri)
Gelar Rakernas, MPKSDI Pusat Siap jalankan 4 Program Prioritas Muhammadiyah
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahMAKASSAR – Majlis Pembinaan Kader & Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah laksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Kamis, (27/7/23).
Penyegaran Semangat Hijrah Menuju Masyarakat Berkeadaban
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahYOGYAKARTA – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan PP ‘Aisyiyah (LPPA PP ‘Aisyiyah), Siti Syamsiyatun dalam Pengajian PP Muhammadiyah, Jumat (15/7) bertema Hijrah yang Berkemajuan mengajak masyarakat untuk menyegarkan kembali spirit hijrah. Dalam kesempatan tersebut Syamsiatun menyambut baik semangat hijrah kaum muslim Indonesia.
Dalam pandangannya, gerakan hijrah ini bagian dari semangat keberislaman. Oleh karena itu dia mendorong untuk bersikap proaktif terhadap komunitas hijrah. Namun demikian dalam semangat tersebut, terindikasi penyempitan makna dari semangat hijrah.
Syamsiatun juga menyebut mengenai proses belajar agama yang dilakukan hanya melalui media sosial. Proses belajar agama yang tidak sebagaimana mestinya yang bersanad dan runtut melainkan melalui media sosial namun sudah mengaku pandangannya yang paling benar, dan lainnya salah.
“Sehingga ini terjadi polarisasi, yang tidak berdasarkan pertimbangan yang mapan yang sering kita sebut sebagai low level of thinking,” ujarnya. Low level of thinking disebut Syamsiatun merupakan pola berpikir yang instan, tidak komprehensif, atau tidak suka berpikir yang kompleks. Pola pikir ini juga acap kali menjadikan seorang atau kelompok tersebut cenderung tertutup.
Oleh karena itu Syamsiatun memandang perlu penyegaran kembali spirit hijrah ini untuk menuju masyarakat yang berkeadaban. Terkait cara penyegaran hijrah, menurutnya bisa dilakukan melalui beberapa cara, seperti; melakukan pembacaan ulang ayat Al Qur’an yang membincang tentang hijrah, yang dihubungkan dengan ayat tentang membaca, dan ayat tentang iman dan amal salih.
Penggunaan perspektif Islam Berkemajuan juga ditekankan oleh Syamsiatun dalam membaca dan menghubungkan ayat. Hal ini karena dalam Islam Berkemajuan menyemaikan benih kebenaran, kebaikan, kedamaian, keadilan, kemasyarakatan, kemakmuran, dan keutaman hidup bagi seluruh umat manusia. Karakteristik Islam Berkemajuan bersikap wasathiyah atau tengah, serta bercita-cita mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam atau islam rahmatan lil alamin. “Islam Berkemajuan juga menjunjung tinggi kemuliaan manusia laki-laki dan perempuan tanpa diskriminasi. Karakteristik Islam Berkemajuan itu berlandaskan tauhid, bersumber Al Qur’an dan As Sunah dan menghidupkan ijtihad dan tajdid,” terangnya. (sumber : muhammadiyah.or.id)
PDA Kota Yogyakarta Kukuhkan Anggota Majelis Lembaga Periode 2022-2027
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahYOGYAKARTA – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan Pengukuhan Anggota Majelis Lembaga Periode 2022 – 2027 yang dilanjutkan dengan Peneguhan Ideologi seluruh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Periode 2022 – 2027 dengan Tema “Perempuan Berkemajuan Membangun Masyarakat Utama Kota Yogyakarta”.
Kegiatan dilaksanakan di Grha Ibnu Sina SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang diikuti sekitar 250 orang peserta undangan yang terdiri dari Pleno PDA Kota Yogyakarta, Anggota Majelis Lembaga PDA Kota Yogyakarta, Pimpinan Cabang Aisyiyah se-Kota Yogyakarta, Ketua PDM Kota Yogyakarta, dsb, berlangsung secara hikmad dan lancar.
Dalam kesempatan tersebut, tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syauqi Soeratno, hadir memberikan ucapan selamat dan menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran yang penting dalam keluarga dan masyarakat. Acara dilanjutkan dengan prosesi Pengukuhan yang dipandu oleh Sekretaris PDA Kota Yogyakarta Rakhmawati dan Suyamtini membacakan susunan nama pada SK Majelis Lembaga dilanjutkan dengan penyerahan SK untuk masing-masing Majelis Lembaga oleh Ketua PDA Kota Yogyakarta dan pemberian ucapan selamat oleh Pimpinan Harian dan Tamu Undangan.
Ada 7 Majelis dan 3 Lembaga Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta periode 2022-2027 yaitu:
- Majelis Tabligh dan Ketarjihan
- Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah
- Majelis Kesehatan
- Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan
- Majelis Pembinaan Kader
- Majelis Kesejahteraan Sosial
- Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Lembaga Budaya, Seni dan Olah Raga
- Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
- Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
Ibu Hj. Rowiyah, S.Ag selaku Ketua PDA Kota Yogyakarta dalam Sambutan Pengukuhan menyampaikan “Sebagaimana di dalam Al Quran Surat As Shaff ayat 4, pimpinan harus konsisten dan penuh komitmen untuk kemajuan ‘Aisyiyah. Majelis Lembaga membantu pimpinan dalam menjalankan program selama 5 tahun kedepan, sehingga program akan menjadi lebih ringan, optimal dan memberikan manfaat baik untuk masyarakat Kota Yogyakarta.”
Sesi Pengukuhan ditutup dengan Sambutan dan Doa oleh Ketua PDM Kota Yogyakarta H. Aris Madani, S.Pd.I. Beliau mengajak seluruh hadirin untuk meluruskan niat dan membulatkan tekad dalam menjalankan program seluruh majelis “Mari bergembira dalam ber-Muhammadiyah dan ber-’Aisyiyah”.
Sesi Peneguhan Ideologi menghadirkan Materi I Peneguhan Ideologi Dra. Hj. Shoimah Kastolani dengan Moderator Dra. Hj. Subiyantini, Materi II Risalah Perempuan Berkemajuan oleh Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY Hj. Siti Zulaikha dengan Moderator Hj. Wuri Astuti dan Materi III Program Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta 2022-2027 oleh Sekretaris PDA Kota Yogyakarta Rakhmawati, S.Psi.
Dalam paparannya Ibu Hj. Shoimah membawakan materi tentang 10 ideologi Muhammadiyah dan menegaskan bahwa “Pimpinan adalah insan pilihan yang pantas diberi amanh dan bertaqwa, serta akan bekerja dengan jujur“.
Selanjutnya Ibu Hj. Siti Zulaikha dalam materi Risalah perempuan berkemajuan menyampaikan bahwa Al Quran Surat An Nahl ayat 97 merupakan landasan ‘Aisyiyah, bahwa ‘Aisyiyah merupakan penggerak gerakan “Beberapa bagian yang terdapat pada ayat tersebut adalah spiritualitas, amal sholeh, kesetaraan dan hayyatan thayibah.”
Sesi Peneguhan Ideologi ditutup dengan Materi Program Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta 2022-2027 oleh Sekretaris PDA Kota Yogyakarta Rakhmawati, S.Psi. Pada sesi ini disampaikan tentang landasan penyusunan program, program umum, program bidang serta pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program yang menjadi dasar tiap Majelis Lembaga dalam menyusun program dan kegiatan.
Harapannya setalah pengukuhan dan peneguhan roda kepemimpinan ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta periode 2022-2027 berjalan lancar dengan semangat Perempuan Berkemajuan Membangun Masyarakat Utama Kota Yogyakarta.
‘Aisyiyah Dorong Pencapaian SDGs yang Partisipatif Melalui Lokakarya Penyusunan RAD SDGs
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahGARUT – Upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs terus digenjot di Indonesia. Salah satunya dengan Peraturan Presiden No.111 Tahun 2022 sebagai pengganti Peraturan Presiden No.59 Tahun 2017 terkait penyusunan Rencana Aksi Daerah SDGs yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. ‘Aisyiyah sebagai salah satu elemen masyarakat mendorong terwujudnya SDGs yang partisipatif di Kabupaten Garut dengan menggelar Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Daerah SDGs “Mewujudkan Pelaksanaan SDGs yang Partisipatif di Kabupaten Garut” pada Selasa (4/7/2023).
Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyampaikan bahwa dengan Peraturan Presiden No.111 Tahun 2022 sebagai pengganti Peraturan Presiden No.59 Tahun 2017 yang memberikan mandat kepada daerah yang dulunya hanya menyampaikan matriks SDGs kepada Bappeda di Tingkat Provinsi. “Dengan Perpres ini maka ada mandatori Pemerintah Daerah di tingkat kabupaten untuk menyusun rencana aksi daerah,” ucapnya.
Oleh karena itu ia mengapresiasi kerjasama yang baik antara ‘Aisyiyah Kabupaten Garut dalam Program Inklusi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Garut termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut dalam Lokakarya Penyusunan RAD ini. “Acara ini menurut saya respon yang sangat luar biasa, karena Kabupaten Garut termasuk Kabupaten yang terdepan dalam merespon RAD dalam rangka pencapaian SDGs.”
Lebih lanjut Tri menyampaikan bahwa Peta Jalan SDGs Indonesia sedang di review agar dapat mencapai Indonesia emas. Ia berharap dengan hal tersebut setiap elemen masyarakat dapat lebih terlibat dalam menurunkan atau membumikan SDGs. Setelah tersusunya RAD SDGs di Kabupaten Garut ini ia juga berharap setiap pihak dapat mengawal termasuk dalam penerapan SDGs Desa sehingga dapat membawa perubahan positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Tri juga mendorong agar berbagai kelompok masyarakat termasuk kelompok rentan seperti perempuan, disabilitas, lansia, remaja dapat dilibatkan dalam perencanaan pembangunan. “Sebagaimana kita secara khusus melalui Program Inklusi dengan pendekatan GEDSI di mana kelompok perempuan harus menjadi tujuan utama, sebagai subyek yang harus berpartisipasi dalam pencapain SDGs, termasuk saudara-saudara kita dengan disabilitas, yang ada di daerah jauh, kelompok rentan yang belum terjangkau seperti lansia dan kelompok remaja yang harus menjadi perhatian kita dalam perencanaan pembangunan.”
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyampaikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan. Sehingga menurutnya, setiap kegiatan yang berhubungan dengan intervensi kemiskinan pasti akan ia dukung termasuk dalam upaya pencapaian SDGs ini. Ia menyebutkan bahwa setiap stakeholder di Garut bekerjasama dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Garut dan Indonesia yang adil makmur. “Di Garut apalagi dari mulai Bupati sampai dengan entitas terendah di tingkat RT, itu kita menuju mewujudkan masyarakat Garut yang tata tengtrem kerta raharja dengan ridha Allah Swt.”
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, mengapresiasi peran-peran ‘Aisyiyah dan mengakui bila selama ini kegiatan ‘Aisyiyah banyak membantu pembangunan di Kabupaten Garut. Ia juga mengapresiasi keterlibatan ‘Aisyiyah dalam menyusun RAD dan mencapaian SDGs di Kabupaten Garut. “RAD SDGs ini akan menjadi bahan penting bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Garut untuk 20 tahun mendatang,” ujarnya. (Suri)
Guru SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul Juara 2 Bantul Innovation Award 2023
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahBANTUL – Guru SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul berhasil meraih juara 2 di ajang Bantul Innovation Award 2023. Sari Maharani, berhasil menjadi terbaik kedua atas inovasinya mengembangkan aplikasi “App TPD SMP Unggulan Aisyiyah Bantul”. Aplikasi tersebut merupakan program pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa. Siswa yang melakukan kegiatan positif atau berprestasi akan mendapatkan nilai positif sedangkan siswa yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah akan mendapatkan nilai negatif. Point ini akan digunakan sekolah untuk memberikan apresiasi bagi siswa yang mendapatkan point positif tinggi dan memberikan sanksi bagi siswa yang mendapatkan point negatif tinggi.
Pengembangan aplikasi ini didasari keprihatinan guru BK SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul itu dikarenakan pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa yang masih dilakukan secara manual sehingga memungkinkan laporan yang diberikan kepada orang tua rawan mengalami kesalahan. Selain itu, guru yang akrab dipanggil Shani itu juga berkeinginan untuk mengembangkan sekolah berbasis teknologi informasi.
Kepala Sekolah SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul, Khusnul Hanifah, mengatakan bahwa prestasi ini merupakan wujud nyata kinerja guru dalam berinovasi dan mewujudkan visi dan misi sekolah. “Prestasi ini menunjukkan bahwa guru di SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul merupakan sosok guru yang kompeten dan inovatif. Guru-guru di sekolah kami mampu mengikuti perkembangan zaman dan tanggap terhadap permasalahan di sekitarnya. Saya harap prestasi ini mampu menjadi pemicu guru-guru lain baik itu di SMP Unggulan ‘Aisyiyah Bantul maupun sekolah-sekolah lainnya”.
Atas prestasinya itu, Sari Maharani berhak mendapatkan trophy, sertifikat serta uang tunai sebesar tiga juta lima ratus ribu rupiah. Hadiah diserahkan secara langsung oleh Ibu Dwi Joko Purnomo yang merupakan istri wakil bupati Kabupaten Bantul dalam acara Peringatan Hari Jadi Bantul ke-192 di Lapangan Trirenggo, Kamis 20 Juli 2023.
Bantul Innovation Award 2023 sendiri merupakan program pemerintah Kabupaten Bantul yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem inovasi. Program ini telah dilaunching pemerintah Kabupaten Bantul pada tanggal 6 April 2023 yang lalu. Adapun penilaian hasil karya dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023. Pada tanggal 18 Juli 2023 lalu, Sari Maharani mempresentasikan hasil karyanya itu sebagai bagian dari penilaian final.
Dalam proses pembuatan aplikasi TPD nya itu, guru lulusan Universitas Ahmad Dahlan tersebut mengaku tidak banyak mengalami kesulitan karena dukungan keluarga dan rekan kerja di sekolah. Setelah ia mendapatkan ide pengembangan aplikasinya itu, ia menyampaikan ide tersebut kepada Kepala Sekolah untuk selanjutnya dibuatkan SK tim pengembang. Awalnya, aplikasi pencatatan prestasi dan pelanggaran siswa tersebut hanya dapat diakses melalui web. Selanjutnya, Sari Maharani dan tim pengembang mengembangkan aplikasi tersebut ke dalam versi mobile yang bisa diakses tidak hanya oleh guru tetapi juga siswa dan orang tua.
“Saat ini aplikasi “App TPD SMP Unggulan Aisyiyah Bantul” sudah dapat didownload di playstore dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun”, ujar Sari Maharani. Ia berharap aplikasi yang telah dibuat ini bisa digunakan dan bermanfaat khususnya bagi SMP Unggulan Aisyiyah Bantul dan sekolah lain yang ingin melakukan replikasi.
Alamat
Jl. KH. Ahmad Dahlan Nomor 32, 55161, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274-562171 | 0274-540009
Jl. Menteng Raya No. 62, 10340, Jakarta Pusat
Telp/Faks: 021-3918318
Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, 12140, Jakarta Selatan
Telp/Faks: 021-7260492