Refleksikan Milad ke-106 Tahun ‘Aisyiyah, Kader ‘Aisyiyah Sumbar Istikomah Cerahkan Peradaban
PADANG – Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sumbar menyelenggarakan puncak Milad ‘Aisyiyah ke-106 dengan mengusung tema kepemimpinan perempuan dalam mencerahkan peradaban bangsa, Sabtu, (8/7/2023). Bertempat di Masjid Raya Sumatera Barat, Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Syur’aini menyampaikan bahwa Milad menjadi momentum penting melakukan refleksi atas usaha-usaha yang telah dilakukan ‘Aisyiyah selama ini dan menyempurnakan langkah menuju masa depan yang lebih baik.
Milad ini juga diharapkan memberikan kesadaran tentang peran strategis ‘Aisyiyah dalam mendorong terciptanya peradaban utama. Selain itu juga menambah semangat ta’awun merawat persatuan dan menebar kebaikan bagi sesama.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah menuturkan rasa bangga kepada partisipan yang hadir pada acara Milad ‘Aisyiyah ke-106 ini. Milad kali ini memiliki arti penting yakni mensyukuri nikmat Allah, nikmat yang luar biasa. “‘Aisyiyah dalam mengembang misi dakwah dan tajdid untuk mencerdaskan bangsa, kita harus terus memperbaiki dan menyempurnakan langkah menuju masa depan ‘Aisyiyah.”
Salmah juga berpesan kepada pimpinan ‘Aisyiyah yang terpilih ketika Musda untuk dapat menjalankan tugas dengan penuh keikhlasan dan komitmen tinggi. “Jadi pemimpin di Aisyiyah tidak mudah, tidak apa adanya tetapi betul-betul profesional dalam melaksanakan Amanah.”
Lebih lanjut, Salmah juga mengingatkan untuk tetap mempererat persaudaraan, serta meningkatkan kualitas ketaqwaan agar dapat menjadi insan yang semakin baik, dalam hubungannya dengan sang pencipta (habluminallah), maupun hubungannya dengan sesama manusia (habluminannas).
“Mari kita wujudkan nilai-nilai taqwa dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa, dan hubungan kemanusiaan semesta,” himbaunya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah juga menyampaikan beragam tantangan yang dihadapi oleh ‘Aisyiyah yang semakin kompleks. Karena itu menurut Salmah dakwah ‘Aisyiyah semakin dituntut untuk memperluas jangkauan pembinaan dakwahnya sesuai era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta zaman.
“Hal yang demikian memerlukan intensitas dan kualitas dakwah pencerahan ‘Aisyiyah agar masyarakat lebih mengedepankan keadaban mulia, kebaikan, kecerdasan, keilmuan, dan keutamaan sebagai bentuk peradaban utama,” harapnya.
Selain itu, dengan sederet tantangan yang membentang, dakwah ‘Aisyiyah juga dituntut untuk semakin memperluas pembinaannya di tingkat Jemaah maupun komunitas. Terlebih masyarakat Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam agama, suku bangsa, golongan, kelompok, kedaerahan, dan latar belakang sosial budaya. Sehingga memerlukan ta’awun atau kebersamaan saling membantu, saling menolong, saling mengingatkan dan bekerja sama dalam perbedaan untuk meraih kemajuan hidup bersama.
“Karenanya melalui kerja-kerja dakwah, ‘Aisyiyah harus menjadi kekuatan perekat sosial yang membawa misi rahmatan lil-‘alamin,” tuturnya.
“‘Aisyiyah hadir dengan dakwah yang melintas-batas, artinya menyebarluaskan dakwah untuk membangun peradaban di tengah keragaman sosial masyarakat yang membawa pada kehidupan yang lebih baik, kedamaian, kebaikan, toleransi, kebersamaan, keunggulan, dan nilai-nilai luhur kehidupan,” lanjutnya
Ketua PWM Sumbar, Bakhtiar juga turut mengucapkan selamat atas Milad ke106 Aisyiyah semoga terus mencerahkan peradaban.
“Selamat Milad ke-104 Muhammadiyah. Semoga tetap istikamah sebagai bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki prinsip akidah yang tauhid, bebas dari kemusyrikan, ibadah yang terhindar dari bidah,” ungkap Bakhtiar.
‘Aisyiyah, kata Bakhtiar, diharapkan senantiasa menanamkan nilai-nilai akhlak mulia melalui pendidikan dan pembinaan keluarga serta pemberdayaan masyarakat “Mari kita berlari kencang karena banyak tantangan, saya yakin Aisyiyah masih kuat di ranah minang,” tuturnya
Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga mengajak ‘Aisyiyah untuk bekerjasama dalam membangun generasi terbaik untuk masa depan. “Tugas kita menyiapkan generasi emas 2045. Beban ini juga berada di pundak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah serta organisasi masyarakat lainnya. Mari kita berkolaborasi membentuk generasi terbaik masa depan.”
Menurutnya, banyak tantangan berat yang mesti menjadi perhatian bersama. Terutama terkait berbagai fenomena perilaku generasi muda dan penyimpangan di tengah masyarakat.
“Kita semua harus berkolaborasi menghadapi Fenomena LGBT, pernikahan beda agama hingga kenakalan remaja,” kata Mahyeldi. Gubernur menegaskan, jika tidak ada gerakan nyata dalam melawan berbagai penyimpangan perilaku itu, akan mengancam masa depan bangsa. Generasi muda akan sangat mudah terjerumus pada hal-hal negatif. Terkait berbagai tantangan dalam membangun generasi penerus bangsa itu, Mahyeldi mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menjadi garda terdepan melalui media sekolah, masjid dan Musala hingga kegiatan lainnya.
Peringatan Milad ke-106 ‘Aisyiyah di Sumatra Barat dipusatkan di Masjid Raya Sumbar. Selain warga, pengurus Daerah dan Wilayah Muhammadiyah serta ‘Aisyiyah, juga hadir langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah bersama Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Latifah Iskandar.