Jelang Muktamar 48, ‘Aisyiyah Genapi 120 RS Muhammadiyah ‘Aisyiyah
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahPasangan Suami Isteri Bersepeda 300 Kilometer Demi Syiarkan Muktamar 48
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahSurakarta- Bertekad syiarkan Muktamar 48, pasangan suami isteri Arif Mulyono dan Nurlaili dari Kabupaten Purbalingga ini tempuh 300 kilometer dengan bersepeda.
Anggota dari PCM Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga ini bersepeda berdua dari Purbalingga menuju Kota Solo yang merupakan lokasi Muktamar 48 selama tiga hari dua malam.
Nurlaili menyampaikan, motivasi bersepeda dari Purbalingga ke Solo adalah dalam rangka melakukan syiar Muktamar Muhammadiyah kepada masyarakat luas melalui sepeda.
“Biasanya kami bersepeda bersilaturahmi dengan komunitas sepeda luar kota lainnya. Nah saat ini mau ada Muktamar kenapa tidak kita bersepeda untuk mensyiarkan muktamar Muhammadiyah melalui bersepeda,” kata Nurlaili saat ditemui Ketua Panitia Gowes Muktamar di Sekretariat Panitia Muktamar Gedung Edutorium KH.Ahmad Dahlan, (Sabtu pagi,12 November 2022).
Nurlaili mengisahkan, ia dan suaminya bersepeda selama 3 hari 2 malam dari Purbalingga pada hari Kamis, 10 November 2022.
Malam pertama di perjalanan, Nurlaili dan Arif Mulyono bermalam di Jatibarang, Purworejo di tempat Komunitas Sepeda Mini (Minions) Purworejo.
“Malam kedua kami singgah di rumahnya Bapak Amin Rais di Jogja. Kesannya luar biasanya. Kita happy,” kata Nurlaili yang bersama Arif Mulyono tergabung dalam Komunitas Sepeda Mini Purbalingga yang bernama Mlipir.
“Kami juga minta izin dengan Komunitas Sepeda Mini Purbalingga, Mlipir namanya. Kami berdua juga ikut Muktamaride kemarin itu,” kata Nurlaili yang sempat mengalami kram kaki sehingga harus menginap di hotel saat sampai di Yogyakarta.
“Pas sudah mau masuk jalur Jalan Jogja Solo itu kaki saya kram. Jadi harus cari hotel untuk menginap. Kejadian itu terjadi setelah dari rumah Pak Amin Rais,” kata Nurlaili.
Sementara itu, Arif Mulyono menyampaikan bisa bersepeda dari Purbalingga menuju Kota Solo memang terasa letih namun senang di dalam hati.
“Lelah tapi bahagia,” kata Arif saat ditanya kesannya bersepeda.
Disampaikan Arif, tujuan gowes dari Purbalingga ke Kota Solo ini untuk ikut serta syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah lewat olahraga sepeda.
“Mengenalkan event Muktamar Muhammadiyah kepada komunitas sepeda yang kita jumpai agar tahu. Saat ketemu mereka bilang; “oh ini mau ke muktamar ya”. Dari komunitas sepeda onthel, Seli dan foto bersama,” kata Arif
Saat ditanya soal dana yang dihabiskan untuk keperluan gowes, dari Purbalingga ke Kota Solo, pasangan suami istri ini dengan terbuka menyebut senilai Rp 2 juta.
“Sangu 2 juta. Sudah cukup kalau hotel dan makan. Kalau lebih (masih sisa) ya buat modal jual martabak. Kami berdua ini usaha dagang martabak,” kata Arif Mulyono dan diiyakan Nurlaili.
Mengenal pelaksanaan muktamar, Arif Mulyono berharap, dengan muktamar kali ini semoga Muhammadiyah bisa mencerahkan semesta.
“Harapannya Muhammadiyah bisa membawa Indonesia sejahtera. Umat yang berislam (berprilaku Islami,” tambah Nurlaili.
Sementara itu, Ketua Pantia Gowes to Muktamar, Taufiq Nugroho mewakili panitia penerima menyambut gembira kedatangan pasangan gowes dari Purbalingga, Arif Mulyono dan Nurlaili.
“Beliau berdua ini gowes mandiri tanpa dibiayai siapapun. Memiliki semangat yang luar biasa untuk menyemarakkan dan menggembirakan muktamar Muhammadiyah,” ujar Taufiq Nugroho.
Taufiq Nugroho menyampaikan, mereka berdua akan berada di Kota Solo sampai muktamar selesai tanggal 20 November.
“Insya Allah selama di Solo nanti akan panitia sediakan penginapan yang layak untuk istirahat,” ujar Taufiq.
Lantik Direktur Polita Sumbar, Ketum PP ‘Aisyiyah Harapkan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah Semakin Bersinar
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahPimpinan Pusat ‘Aisyiyah melakukan Pelantikan Direktur Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat masa jabatan 2022-2026, Jecky Refialdinata pada Jum’at (11/11/2022). Pelantikan yang dilakukan secara hybrid ini berlangsung di aula Politeknik ‘Aisyiyah Sumatera Barat (Polta Sumbar) dan diikuti oleh jajaran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah secara daring.
Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah saat membacakan SK Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah tentang Penetapan Direktur Politeknik Sumatera Barat menyampaikan bahwa Direktur Polita Sumatera Barat akan menjabat sejak 24 Oktober 2022 sampai 23 Oktober 2026.
Dalam sambutannya, Direktur Polita Sumbar menyatakan bahwa jabatan ini merupakan sebuah amanah dan merupakan suatu kehormatan mengingat Polita Sumbar merupakan bagian dari Perguruan Tinggi milik Muhammadiyah ‘Aisyiyah, yang didirikan oleh organisasi perempuan terbesar di dunia yang melanjutkan cita-cita pendidikan persyarikatan.
Lebih lanjut, Jecky Refialdinata menyebutkan bahwa pengembangan Polita Sumbar akan menemui berbagai tantangan oleh karena itu Jecky berjanji akan melakukan berbagai pengembangan dan perubahan. “Polita Sumbar akan melakukan pengembangan dan perubahan, baik bagian sarana prasarana dan SDM, meningkatkan kinerja Tridarma Perguruan Tinggi, dan peningkatan nilai-nilai Ke-Muhammadiyahan dan ke-‘Aisyiyahan yang menjadi pembeda dengan perguruan tinggi yang lain.”
Oleh karena itu ia mengharapkan kerjasama dan komitmen segenap jajaran dan civitas akademika Polita Sumbar. “Tidak hanya dengan kata mau, tetapi melalui aksi nyata dengan target kinerja yang terukur. Kami berkeyakinan besar melalui sinergi dan kerjasama Polita dan stakeholder, support Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, bimbingan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Sumatera Barat, semua rintangan tidak akan menghentikan langkah Polita Sumbar untuk maju dan mewujudkan cita-cita Perguruan Tinggi yang unggul dan berkemajuan akan terealisasi dengan pasti,” ujarnya.
Jecky Refialdinata juga menyebut, Polita Sumbar yang telah berjalan dua tahun sudah mengalami banyak pengembangan yang dilakukan direktur sebelumnya dab program yang telah diterapkan akan menjadi dasar mengembangkan Polita Sumbar di masa akan datang.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini saat menyampaikan amanatnya menyebut bahwa ikhtiar untuk membangun dan mengembangkan Polita Sumbar tidaklah seluruhnya berada di pundak Direktur tetapi harus dilakukan bersama-sama. “Ikhtiar ini tidak hanya di pundak Direktur tetapi spirit, etos penghidmatan juga penting dilakukan secara bersama-sama. Dukungan yang melekat kuat untuk mengembangkan Polita dari PWA Sumatera Barat selaku pelaksana dari amal usaha ini dan hal yang menjadi lebih khusus dan penting untuk membersamai, mengembangkan, menguatkan polita ini dari para anggoata BPH Polita,” tegasnya.
Menurut Noordjannah pengembangan institusi amal usaha yang dibangun oleh ‘Aisyiyah penting untuk dikembangkan secara bersama-sama dimana tugas seorang direktur akan memastikan kerja-kerja dan capaiannya. Potensi persyarikatan juga harus dapat diaktualisasikan dalam pengembangan Polita Sumbar. “Pentingnya agenda-agenda yang terukur selain itu kekuatan potensi yang dimiliki oleh ‘Aisyiyah dengan support persyarikatan yakni Muhammadiyah penting untuk diaktualisasikan untuk mengembangkan Polita.”
‘Aisyiyah disebut Noordjannah sudah berjibaku untuk bersama mengisi kehidupan umat dan bangsa Indonesia lebih dari satu abad, yang diikhtiarkan dengan memulai sesuatu dari kecil serta bertahap. “Dan Allah memberikan jalan dari kesungguhan ini, dari keseriusan, dari jiwa besar, dan ikhtiar yang dilakukan bersama. Allah memberikan jalan di mana amal usaha kita telah menunjukkan perkembangan yang sangat baik di berbagai tempat, lingkungan amal usaha,” ungkapnya.
Oleh karena itu Noordjannah percaya bahwa tantangan yang kompleks dalam menyelenggarakan amal usaha perguruan tinggi khususnya Polita Sumbar akan bisa dilalui. “Tantangan itu akan diterobos dengan cara-cara berpikir berkemajuan dengan jiwa yang kuat dalam kebersamaan untuk memajukan.”
Sebuah amal usaha disebut Noordjannag adalah bagian dari ikhtiar menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, tempat berkiprah membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang berpihak pada kepentingan keumatan dan kemanusiaan semesta, serta berpihak untuk Islam Rahmatan lil Alamin. “Dengan semangat itu maka ‘Aisyiyah tidak menempatan institusi amal usaha sebagai sebuah institusi pelengkap saja tetapi ‘Aisyiyah menempatkan amal usaha sebagai driving force, sebagai bagian penggerak ‘Aisyiyah melalui amal usaha masing-masing.”
Oleh karena itu Noordjannah mengajak agar semua elemen di Polita Sumbar dapat mengemban amanah amal usaha dengan sebaik-baiknya. “Kita jadikan amal usaha Polita tempat penghidmatan kita untuk bertakwa kepada Allah. Jadikan tempat ini menjadi lahan dakwah persyarikatan, membawa marwah persyarikatan, jadikan Polita ini sinar yang membuktikan bahwa organisasi perempuan ‘Aisyiyah mampu mengemban menjalankan Perguruan Tinggi dengan sebaik-baiknya dan mengembangkan sesuai tuntutan jaman.” (Suri)
Jawab Tantangan Dakwah Berkemajuan, ‘Aisyiyah Akomodasi Keterlibatan Kader Muda
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahYOGYAKARTA –“Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Para pemimpin ‘Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya.” Hal tersebut disampaikan sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah,Tri Hastuti Nur Rochimah dalam Muktamar Talk bertajuk “Kepemimpinan Transformatif ‘Aisyiyah di Masa Depan”, pada Selasa (8/11/2022). Oleh karena itu, menurut Tri kepemimpinan ‘Aisyiyah masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Keberadaan anak-anak muda tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan. Lebih lanjut, Tri menjelaskan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang. Hal ini membuat para pemimpin ‘Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi. “Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital yang luar biasa. Ada dakwah digital, di mana ‘Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan. Tantangan ini harus dijadikan peluang, sehingga bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih kuat,” ujarnya. Tri Hastuti lalu menyebut pengalaman di masa pandemi covid-19. Di masa itu, seluruh aktivitas organisasi tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Karena itu, forum-forum online digelar sangat massif. Dengan pengalaman itu, terang dia, banyak kader ‘Aisyiyah yang akhirnya bisa melek teknologi. Mereka dipaksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen-instrumen digital. “Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dai proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi,” jelas Tri Hastuti. Disinggung soal pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah dalam Muktamar ke-48 mendatang, Tri Hastuti menjelaskan jika sekarang sudah ada 105 nama yang akan dipilih dari Tanwir ‘Aisyiyah. Dari 105 nama itu akan dipilih menjadi 39 orang di Muktamar mendatang. “Kalau di ‘Aisyiyah modelnya memilih 13 pemimpin, kemudian dipilih 7 orang yang bersidang sebagai formatur. Nanti ada tambahan 10 orang, sehingga pimpinan ‘Aisyiyah sebanyak 23 orang,” terangnya. Disampaikan Tri bahwa pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah melalui formatur, prosesnya melalui musyawarah mufakat. Siapa yang ditunjuk menjadi ketua, sekretaris, bendahara, dan seterusnya. Kepemimpinan ‘Aisyiyah disebut Tri, seperti halnya Muhammadiyah menganut azas kolektif kolegial. Di mana dalam mengelola organisasi, setiap keputusan tidak hanya dilakukan satu orang, tapi dimusyawarahkan bersama-sama. Sementara itu, Diyah Puspitarini, Ketua Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah mengatakan, mereka yang dipilih menjadi pemimpin di ‘Aisyiyah harus sudah selesai dengan urusan atau persoalan dirinya. “Istilah di Muhammadiyah bukan pengurus, tapi pemimpin. Itu artinya pemimpin di atas level kader. Kader itu inti penggerak. Pemimpin yang mengelola, dia harus bisa memimpin diri sendiri dan organisasi,” jelasnya. Dia juga sepakat dengan model kepemimpinan kolektif kolegial karena sangat efektif dan sudah terbukti. Dengan model ini tidak pemilihan pimpinan berdasarkan kompetensi dan keputusan-keputusan yang diambil tidak subjektif, tapi sangat objektif. Diyah juga menyoroti tentang keberadaan ‘Aisyiyah yang memberikan kontribusi besar untuk bangsa ini. “Kita tahu Aisyiyah ini sebagai organisasi progresif bukan hanya di Indonesia tapi dunia, Tidak ada organisasi muslim perempuan yang seprogresif ‘Aisyiyah,” tegasnya. “Coba kalau tak percaya dicari saja, organisasi perempuan mana yang punya universitas, hanya ‘Aisyiyah,” tambah Diyah. Bagi Diyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) melihat ‘Aisyiyah tidak hanya sebagai ibu, tapi juga panutan dalam mengelola organisasi. NA selalu berupaya meniru ‘Aisyiyah dalam mengelola potensi, membangun organisasi, dan sebagainya. Diyah juga sepakat kepemimpinan ‘Aisyiyah mendatang bisa berkolabiorasi dengan anak-anak muda. “Kolaborasi senior dan kader muda yang inovatif, kreatif, memiliki banyak jaringan,” pungkasnya. (*)
Expo dan Gebyar Muktamar Meriahkan Arena Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahSurakarta – Kehadiran Expo ‘Aisyiyah di halaman Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta disambut antusias oleh penggembira Muktamar. Tidak hanya dari wilayah Jawa, tampak penggembira dari luar pulau Jawa memadati stand-stand pameran Expo ‘Aisyiyah. Stand expo di arena Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah ini diikuti oleh majelis lembaga ‘Aisyiyah, amal usaha, serta program unggulan yang semuanya menampilkan layanan dan produk unggulannya.
Program Inklusi ‘Aisyiyah contohnya menampilkan fun game edukasi terkait beberapa isu seperti stunting, perkawinan anak, HKSR, GEDSI, Kespro, dan sebagainya. Fun game ini berhadiah merchandise yang dapat dipilih oleh peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
Yuniati Penggembira Muktamar asal Medan mengaku antusias dan terkesima dengan kemeriahan Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah kali ini. Meski harus menjalani perjalanan selama 4 hari 3 melalui jalur darat. Yuniati senang dapat hadir langsung di arena Muktamar ke-48 di Surakarta. Senada dengan Yuniati, Nurhayati Fayakun dari Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah Jakarta menambahkan, Muktamar kali ini yang sangat meriah dan luar biasa.
“Mudah mudahahan pertemuan Muktamar kali ini adalah muktamar yang paling megah tentunya, karena banyak sekali penggembira dari pulau jawa yang rindu akan suasana atau eforia Muktamar.” tutup Nurhayati.
Selain Expo, Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah juga menghadirkan semarak Gebyar Muktamar yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Jawa Tengah. Di Gebyar Muktamar kali ini, PWA Jawa Tengah membuka beberapa gerai yang menampilkan beberapa Program dan Kegiatan kegiatan unggulan PWA Jawa Tengah. “Pada gerai PWA Jawa Tengah ini kami menampilkan berbagai Program dan kegiatan kegiatan unggulan dari kami. Ada tujuh majelis dan tiga Lembaga yang hadir memamerkan keunggulan masing-masing.” Ujar Noor Aini, Ketua Dikdasmen PWA Jawa Tengah.
Selain program unggulan, Gebyar Muktamar ke-48 PWA Jateng juga menghadirkan berbagai produk luaran dari kegiatan Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA).
Alumni Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA) Hadirkan Inovasi Produk di Bazar Muktamar Fair
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahSURAKARTA – Di tengah hiruk pikuk pameran bazar Muktamar Fair Surakarta, tampak beberapa stand diisi oleh Mujahidah Ekonomi alumni Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA). SWA merupakan program pemberdayaan perempuan melalui pendidikan dan pendampingan usaha yang diselenggarakan oleh Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Siti Masrifah, salah satu alumni angkatan ke-3 SWA mengatakan, kegiatan pelatihan di SWA dilakukan secara gratis tidak di pungut biaya sama sekali.
“SWA melatih kami membuat merk, cara jualan online hingga bagaimana cara memperoleh sertifikasi Halal MUI. Selain itu, kehadiran kami di Muktamar Fair ini juga di bantu secara gratis dan malah di sangoni oleh SWA” ujar Ibu Siti Masrifah.
Siti Masrifah selesai mengikuti Sekolah Wirausaha Aisyiyah sejak 5 tahun yang lalu dengan masa pelatihan 6 bulan. Awalnya, ia hanya menerima pesanan jahitan kemudian sekarang sudah menerima pesanan produk makanan dan juga kerajinan. Siti Masrifah berharap dengan mengikuti acara Muktamar Fair ini, masyarakat luas bisa lebih mengenal produk Sawung Kelir yan ia buat.
Isu Penurunan Stunting, Salah Satu Problem Kebangsaan yang Diperjuangkan ‘Aisyiyah di Muktamar ke-48
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahKepemimpinan ‘Aisyiyah Ke Depan Harus Menguatkan Kebersamaan
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahSurakarta – Kepemimpinan ‘Aisyiyah ke depan di semua tingkatan, disebut Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini hendaknya lebih menguatkan pada ikhtiar kebersamaan, keistiqomahan, dan pemahaman ideologi yang sangat kuat. Dalam pidato iftitah pembukaan Tanwir ‘Aisyiyah pada Jum’at (18/11/22), Noordjannah menyebut bahwa inilah cara ‘Aisyiyah menguatkan organisasi sesuai dengan visi dan kultur yang selama ini dimiliki.
Sebagai salah satu agenda pada Tanwir dan Muktamar ‘Aisyiyah, pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah periode mendatang menurut Noordjannah merupakan siklus yang harus didinamisasi mengacu pada ketentuan organisasi. Setiap periode disebut Noordjannah harus ada proses kepemimpinan yang ditetapkan. “Itu sebuah siklus organisasi yang ditujukan untuk kepentingan ‘Aisyiyah ke depan,” ujarnya mengingatkan. Ketika menyampaikan Pidato Iftitah, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dua periode ini, menjelaskan bahwa ‘Aisyiyah menghadapi tantangan yang luar biasa untuk mencerahkan peradaban. Oleh karena itu, ia berpesan agar Aisyiyah terus menguatkan perempuan untuk berkhidmat atas nama ridha ilahi, ikhlas, memahami ideologi persyarikatan secara kuat, memiliki relasi yang luas, dan berwawasan. Hal itulah, dalam pandangan Noordjannah, yang harus diteguhkan dalam pemilihan kepemimpinan.
“Proses pemilihan dalam muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ini semua santai saja karena semua hadir untuk berkhidmat. Datang dengan tenang dan kegembiraan, kembali juga dengan tenang dan kegembiraan,” ungkapnya. Noordjannah berpesan agar proses pemilihan yang demikian dapat menjadi tradisi karena kita hadir memang sebagai penggerak yang jiwanya adalah jiwa ikhlas pengkhidmatan.
Kepemimpinan ‘Aisyiyah ke depan di semua tingkatan, dalam pandangan Noordjannah, hendaknya lebih menguatkan pada ikhtiar kebersamaan, keistiqomahan, dan pemahaman ideologi yang sangat kuat. Menurutnya, Inilah cara ‘Aisyiyah menguatkan organisasi sesuai dengan visi dan kultur yang selama ini dimiliki.
Peringati Muktamar, 4.800 Pesepeda Ikuti Gowes Santai to Muktamar 48
/0 Comments/in Berita /by Pimpinan Pusat 'AisyiyahSurakarta – Sebanyak 4.800 pesepeda warga Muhammadiyah dari Solo raya mengikuti Sepeda Santai Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta. tidak hanya orang dewasa saja tetapi anak-anak pun juga ikut (6/11/2022).
Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 di Surakarta ini merupakan seri terakhir dari rencana 6 kali penyelenggaraan yang diadakan di kota Surakarta.
Sebelumnya, Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 dilaksanakan di Klaten dimulai dari SMK Muhammadiyah 3 Klaten Utara sampai ke auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kini rute yang dilalui mulai dari SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Surakarta sampai Auditorium UMS.
Seperti Gowes to Muktamar Muhammadiyah ke 48 yang sebelumnya, di akhir kegiatan ini peserta akan mendapatkan hadiah berupa doorprize yang ditukar dengan kupon yang telah dibagikan. Untuk mendapatkan hadiah di akhir kegiatan tersebut peserta harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu dan wajib menyelesaikan beberapa persyaratan untuk dapat memenangkan doorprize yang akan dibagikan di event puncak Muktamar ride.
Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si, menyampaikan peserta untuk gowes kali ini diperkirakan lebih dari 4.800 dan datang dari berbagai daerah.
“Jumlah pesertanya ini lebih dari 4.800 ini yang terdata dari tim PCM se-Soloraya, tapi hari ini jumlahnya membludak mudah-mudahan semua lancar,” ungkapnya
Selaku pimpinan PDM Surakarta, Joko Riyanto menyampaikan dengan diadakan gowes ini semoga lahir dan batin kita semua sehat.
“Agar kegiatan Gebyar syiar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, melalui Gowes Mu putaran keenam dapat memberikan manfaat dan keberkahan untuk semua,” ujarnya.
Sofyan Anif mengatakan, Gowes Muktamar ini sebagai bagian dari syiar pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Sekaligus ini untuk menyemarakkan dan ikut menyukseskan muktamar yang akan berlangsung di Kota Solo tersebut.
penulis : Alvin Daffa
editor : Yudha W
Alamat
Jl. KH. Ahmad Dahlan Nomor 32, 55161, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274-562171 | 0274-540009
Jl. Menteng Raya No. 62, 10340, Jakarta Pusat
Telp/Faks: 021-3918318
Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, 12140, Jakarta Selatan
Telp/Faks: 021-7260492