Gelar Rakerpim, ‘Aisyiyah Satukan Visi Program Kedepan



YOGYAKARTA – Pemilu 2024 harus memberi akses bagi semua untuk berpartisipasi dalam pemilihan, termasuk untuk warga negara yang memiliki kebutuhan khusus (disabilitas), lansia, dan juga masyarakat yang lokasinya jauh dari TPS. Akses TPS harus terjangkau dan didekatkan kepada para pemilih. Hal tersebut menjadi pesan yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah), Tri Hastuti Nur Rochimah pada saat menerima KPU dan Bawaslu Sleman beserta PPK Gamping untuk melakukan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih pada Kamis (23/2/23).
“Harus diperhatikan dengan seksama bagaimana menjangkau teman-teman yang disable yang memiliki kebutuhan khusus tadi, bagaimana menjangkau mereka agar mereka bisa menggunakan hak pilihnya,” terang Tri.
Hal ini disambut baik oleh Trapsi Haryadi, Ketua KPU Kabupaten Sleman dengan menyebutkan bahwa melalui Coklit yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) ini diharapkan dapat mendata dengan lebih detil kondisi setiap calon pemilih termasuk kondisi seperti disabilitas maupun lansia. Sehingga dari data yang terkumpul tadi panitia pemilihan akan mampu merancang berbagai strategi untuk memudahkan para pemilih.
Noor Aan Muhlishoh, Kadiv Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Sleman juga mengamini pernyataan tersebut dengan menyampaikan bahwa dalam PPK telah dibekali dengan formulir untuk mendata kondisi para pemilih dan para petugas diharapkan dapat secara teliti melengkapi data tersebut.
Lebih lanjut, Tri juga menyampaikan harapannya seluruh masyarakat dapat mendukung pelaksanaan Pemilu 2024 dan juga menggaungkan Pemilu damai, penuh persaudaraan. “Jangan sampai pemilu mengkotak-kotakkan kita karena perbedaan pilihan, jangan mempertajam perbedaan karena identitas pilihan, hati-hati dengan hoaks yang memecah belah kita,”tegas Tri. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga berharap agar seluruh masyarakat mencurahkan perhatiannya untuk memilih pemimpin yang terbaik, baik legislatif, eksekutif maupun DPD. Harapannya kita semua menyandarkan pilihan dan memilih pemimpin yang memiliki kepedulian dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat,” ungkap Tri
Turut hadir dalam kesempatan ini adalah Adnan Nur Cahyo, Panwascam Gamping; Mualif, Ketua PPK Gamping; beserta tim. (Suri)

YOGYAKARTA – “Muhammadiyah ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi jendela yang merepresentasikan dinamika Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Banyak bukti-bukti peradaban yang telah ditinggalkan Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang ini terus dirawat.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti ‘Aisyah dalam Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Ke-13 dan ‘Aisyiyah Ke-12 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (18/2).
Fakta sejarah ini menurut Siti ‘Aisyah menjadikan ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Yogyakarta memiliki peran startegis. Lebih lanjut ‘Aisyah menyebut beberapa contoh amal usaha yang berdiri di ‘Aisyiyah DIY seperti Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah pada tahun 1919 hingga kini berkembang dengan baik di Kauman. Demikian juga mushala ‘Aisyiyah di Kauman yang pada 2022 sudah berusia satu abad.
DIY ini TK ‘Aisiyah bersama PAUDnya sekarang sudah berjumlah 1026. Oleh karena itu ‘Aisyah menyatakan keyakinannya bahwa kemajuan dan keberhasilan yang telah ditorehkan dalam sejarah sosial dan peran kebangsaan ‘Aisyiyah Muhammadiyah ini akan terus menorehkan kemajuan. “Insya Allah lembaga pendidikan yang dikelola ‘Aisyiyah sejak TK dan Perguruan Tinggi, dengan integrasi ilmu pengetahuan dan ilmu itu telah ditanamkan, Insya Allah akan membentuk kemajuan peradaban umat Islam.”
Lebih lanjut, Siti ‘Aisyah menyampaikan harapannya melalui Musywil kali ini untuk dapat merumuskan program lima tahun ke depan dan melanjutkan peradaban yang sudah ditorehkan dan akan mengukir kperadaban baru. “Musywil ini memiliki makna penting, bukan hanya kewajiban institusional organisasi namun menggambarkan dinamika persyarikatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah sebagai momentum keberlanjutan perjuangan dan dakwah di berbagai bidang kehidupan.”
Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman menyampaikan bahwa Muhammadiyah hadir di Yogya dan bagaimana menjadi pusatnya Muhammadiyah. “Maka tentu ini harus terus dijadikan spirit kita, Muhammadiiyah harus terus dapat menginspirasi perkembangan persyarikatan di tempat lain,” tegas Agus Taufiq.
Ia melanjutkan, bahwa agar dapat menginspirasi tempat lain, salah satu jalan yang harus ditempuh adalah agar seluruh yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah di Yogyakarta harus menjadi pusat kemajuan. Ia juga mendorong agar Muhammadiyah ‘Aisyiyah Yogyakarta terus mengembangkan semangat untuk mendirikan lebih banyak amal usaha. “Semoga dengan Musywil ini betul-betul Yogya semakin banyak pusat-pusat keunggulan yang bisa dicontoh,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di Gedung Siti Bariyah Lantai 1 ini dihadiri juga oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes, Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ir Ahmad Syauqi Suratno, MM, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah DIY, Hj Siti, Zulaihah, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, SIK., MH, Bupati Sleman periode 2010-2015 dan 2016-2021, Drs H Sri Purnomo, MSi, Kepala Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY, Djarot Margiyantoro, STP., MSc, Anggota DPD RI, Drs H Afnan Hadikusumo, Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti SKp., MKep., SpMat, Rektor UAD Yogyakarta, Dr H Muchlas Arkanuddin, MT, Sesepuh Muhammadiyah sekaligus Dewan Redaksi Suara Muhammadiyah, HM Muchlas Abror, Prof Hyung Jun Kim, Guru Besar Antropologi Kangwon National University Korea Selatan. (Suri)

JAYAPURA – Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Papua menyelenggarakan Musyawarah Wilayah ke-8 pada Sabtu (18/2/23). Acara yang berlangsung di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan/BPMP Kotaraja, Jayapura ini dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dengan penabuhan tifa.
Hadir pula pada kesempatan ini Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Atiyatul Ulya, Sekretaris PP Muhammadiyah M. Sayuti, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Papua Subhan Hafid Massa, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Papua, Wahyu Widayati, beserta masing-masing jajaran dan anggota, peserta, peninjau, penggembira Muswil dari unsur Amal Usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Organisasi Otonom dan mitra undangan. Turut hadir pula jajaran Pemerintah Daerah diwakili oleh Plh. Gubernur Papua, jajaran FORKOPIMDA Papua, Kepala Kemenag Kota Jayapura.
Dalam amanatnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan agar Musywil Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah menjadi forum yang membawa kemajuan di bumi Papua. “Diharapkan juga agar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menebar Islam yang Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi alam semesta) atau kebaikan bagi masyarakat luas,’’ ujar Haedar.
Haedar juga mengharapkan Muhammadiyah menebar Islam yang damai dan moderasi yang membawa kemajuan. Haedar berpesan bahwa peran kemasyarakatan kebangsaan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah harus terus ditingkatkan.
Sekretaris PP ‘Aisyiyah, Atiyatul Ulya pada acara pembukaan menyampaikan bahwa acara Musywil ‘Aisyiyah ke-8 Papua ini luar biasa karena bertepatan dengan Milad ‘Aisyiyah ke 109H atau 27 Rajab 1444H. Moment yang luar biasa ini karena Milad juga mensyiarkan Musyawarah Wilayah. Keduanya terangkai menjadi komitmen ‘Aisyiyah dalam mendinamisasi gerakannya yang semakin baik, unggul dan meluas dalam membangun dan mencerahkan kehidupan umat, bangsa dan kemanusiaan semesta.
Ketua PWA Papua, Dra. Wahyu Widayati, pada acara serah terima jabatan kepada pejabat baru menyampaikan agar semua keberhasilan ‘Aisyiyah Papua pada periode yang lalu menjadi tolok ukur dalam penyelenggaraan kegiatan sehingga ‘Aisyiyah Papua dapat bersemangat dengan kekuatan 3x lebih cepat sebagaimana arahan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 di Solo. Oleh karenanya mengambil ‘Aisyiyah Papua mengambil tema “Perempuan Berkemajuan Membangun dan Mencerahkan Papua. Wahyu juga berpesan kepada seluruh PDA, PCA yang hadir agar tetap bersemangat dalam berdakwah di daerah sehingga ‘Aisyiyah terus bergerak berkemajuan. Kepada Ketua yang baru Wahyu menyampaikan untuk menjadi pemimpin ‘Aisyiyah yang visioner agar gerak ‘Aisyiyah lebih meningkat dan mencerahkan.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Papua yang baru Atira Maddu dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada pengurus ‘Aisyiyah Papua periode 2015-2022 atas kinerja dan hasil kerja yang baik dan berharap agar semua anggota ‘Aisyiyah tetap bersinergi dan mencerahkan ‘Aisyiyah di Papua.
Penutupan Muswil dilaksanakan dengan pembacaan hasil Musyawarah Wilayah ke-8 ‘Aisyiyah Papua yang dirangkai dengan sambutan Ketua PWA yang lama dan Ketua PWA Papua terpilih serta sambutan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sekaligus menutup Musyawarah Wilayah ke-8 ‘Aisyiyah Papua (Purwi Lestari/Suri)

YOGYAKARTA – Musywil (Musyawarah Wilayah) dan Musyda (Musyawarah Daerah) merupakan mandat dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Bahwa setelah dilaksanakan Muktamar, maka Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah harus melaksanakan Musywil dan Musyda. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam ‘Aisyiyah Talk #1 Sukses Musywil dan Musyda ‘Aisyiyah, pada Senin (20/2/23).
Musywil dan Musyda sendiri disebut Tri merupakan musyawarah tertinggi di tingkat Wilayah dan Daerah. “Musywil dan Musyda adalah juga merupakan mandat organisasi untuk menjaga keberlangsungan atau sustainability kepemimpinan dan organisasi,” terang Tri.
Berbicara mengenai kegiatan apa saja yang dilangsungkan dalam Musywil dan Musyda, Tri menyebutkan bahwa ada beberapa agenda yang harus dilaksanakan. “Pertama, laporan pertanggung jawaban atau pelaksanaan program kerja, kemudian manetapkan calon pimpinan, kemudian menyusun program kerja untuk lima tahun mendatang, menyusun isu-isu strategis, dan menyusun rekomendasi untuk para pihak.”
Ummul Baroroh, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah menyebut pihaknya telah bersiap melaksankaan Musywil pada awal tanggal 3-5 Maret 2023 mendatang. Jawa Tengah menurut Ummul selalu menunjuk Pimpinan Daerah secara bergantian untuk menjadi panitia dalam perhelatan besar seperti Musywil. Untuk tahun ini ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah Jawa Tengah melaksanakan Musywil di Kota Tegal.
Ummul menyebut bahwa Jawa Tengah belajar banyak dari pelaksanaan Muktamar ke-48 lalu yang sukses dan bersih. “Meskipun Musywil kami tidak mengundang pengembira tetapi tampaknya ibu-ibu di Jawa Tengah banyak yang akan ikut pembukaan di Kota Tegal yakni di GOR Kota Tegal kami mengantisipasi agar lokasi tetap bersih,” terang Ummul
Untuk mendukung kebersihan lokasi Musywil tersebut Ummul menyebut aada pantia khusus kebersihan melalui GNPS (Gerakan Nasional Pedulii.Sampah) yang panitianya dari HW dan TS Kota Tegal yg mengelola sampah di GOR.
Sementara itu, Marlina Gazali, Ketua PWA Sulawesi Tenggara menyampaikan ‘Aisyiyah Sulawesi Tenggara juga tengah mempersiapkan pelaksanaan Musywil yang akan dilangsungkan satu bulan lagi. “Sekalipun waktunya masih satu bulan ke depan, Alhamdulillah peserta dari daerah sudah mengirimkan mandat data anggota musywil baik itu ketua maupun sekretaris, PDA maupun PCA yang sudah mendapaatkan pengesahan PWA.” Terang Marlina.
Lebih lanjut, Tri menekankan pentingnya salah satu agenda yang ada di dalam Musywil dan Musyda yakni penyusunan program kerja. Muktamar ke-48 disebut Tri telah menghasilkan dokumen salah satunya program kerja yang sudah ditanfidzkan yakni program umum dan program bidang, Risalah Perempuan Berkemajuan (RPB), dan isu strategis. “Program inilah yang kemudian menjadi acuan atau refernsi PWA PDA dalam menyusun program di wilayah dan daerahnya masing-masing.”
Tri sangat menekankan agar Wilayah dan Daerah dapat secara responsif menangkap isu atau permasalahan yang ada di tempatnya masing-masing sehingga program kerja yang sudah disusun oleh Pimpinan Pusat dapat dikontekstualisasikan sesuai problem yang ada di masing-masing Wilayah dan Daerah. Sehingga dengan demikian diharapkan gerak ‘Aisyiyah di setiap wilayah dan daerah dapat menjawab tantangan atau permasalahan yang ada yang tentunya berbeda disetiap lokasi.
Demikian juga terkait Isu-Isu Strategis yang sudah ditetapkan dalam Muktamar ke-48. Isu strategis disebut Tri adalah isu yang harus menjadi perhatian banyak pihak termasuk ‘Aisyiyah. Akan tetapi Tri meminta para pimpinan di Wilayah dan Daerah dapat melihat secara jeli isu-isu apa saja yang menjadi prioritas di lokasi masing-masing dan dapat mengkontekskan isu strategis dengan isu program. (Suri)


YOGYAKARTA – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali suskes selenggarakan Ajang Kreatifitas Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Antariksa). Sebanyak 600 penonton menghadiri Awarding Night yang bertajuk Big Bang di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (12/2). Antariksa merupakan program luaran dari mata kuliah Manajemen Public Relation, Sinematografi, dan MBKM Kewirausahaan.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh perempuan dan anak. Hal tersebut dikemukakan oleh Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah dalam kegiatan ‘Refreshment Peningkatan Derajat Kehidupan Perempuan dan Anak bagi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat’ yang dilaksanakan Program Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Garut pada Rabu, (15/02/23).
Dalam proses pemberian ASI, Niki menyebut bukan hanya ada peran Ibu dalam memberikan ASI yang berkualitas, tetapi juga ada peran suami atau ayah dari sang bayi. “Bapak juga punya kewajiban, jika istrinya sedang menyusui untuk memberikan rezeki, memberikan hal-hal yang dbutuhkan istri, agar istri bisa tenang dalam menyusui,” tegasnya.
Kegiatan refreshment ini dilakukan oleh ‘Aisyiyah Inklusi di 10 Kabupaten/Kota lain dan setiap peserta akan menyampaikan dakwah terkait pandangan Islam dalam berbagai isu terkait perempuan dan anak di komunitas yang mereka dampingi. (Suri)



Jl. KH. Ahmad Dahlan Nomor 32, 55161, Yogyakarta
Telp/Fax: 0274-562171 | 0274-540009
Jl. Menteng Raya No. 62, 10340, Jakarta Pusat
Telp/Faks: 021-3918318
Jl. Gandaria I/1, Kebayoran Baru, 12140, Jakarta Selatan
Telp/Faks: 021-7260492
