KTA Online, Kuatkan Digitalisasi Manajemen ‘Aisyiyah
‘Aisyiyah semakin memantabkan langkahnya menguatkan manajemen organisasi secara digital. Salah satunya melalui pelatihan bagi administrator sistem Kartu Tanda Anggota (KTA) ‘Aisyiyah online. Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa (26/4/2022) ini diikuti oleh Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah se-Jawa dan menghadirkan tim BSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku pengembang sistem.
“Pelatihan administrator KTAA online ini dilaksanakan pertama kali untuk ‘Aisyiyah se-Jawa yang nantinya akan dilanjut ke region yang lain,” ujar Tri Hastuti Nur Rochimah, Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah.
Melalui pelatihan para peserta yang terdiri dari sekretaris dan staf pelaksana akan bisa memproses pengajuan KTA ‘Aisyiyah dengan sistem online yang berbasis wilayah dan daerah. “Basis untuk memasukkan data di tingkat daerah dan wilayah bisa memasukkan data dengan sistem yang tidak begitu susah,” terang Tri.
Tri melanjutkan bahwa sudah banyak sistem yang ‘Aisyiyah kembangkan untuk menguatkan kelembagaan seperti Sistem Informasi ‘Aisyiyah (SIA) yang terdiri dari website dan database, serta sistem pelaporan online. “Melalui berbagai sistem yang di bangun kita juga membangun kelembagaan kita semakin kuat dengan mengiatkan manajemen organisasi berbasis digital, akan tetapi walaupun Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah sudah menyiapkan sistemnya, tidak akan bermakna jika tidak direspon secara baik oleh PWA PDA,” ujar Tri.
Seiring dengan kemajuan teknologi, Tri menyebutkan bahwa 80% kegiatan ‘Aisyiyah berkaitan dengan digital oleh karena itu perkembangan sistem adalah suatu hal yang mutlak. “80% urusan kita hampir berurusan dengan digital, jika kita melakukan positioning sebagai organisasi yang modern, mau tidak mau kita harus mengikuti perkembangan teknologi,” tegasnya.
Tri berharap kegiatan pelatihan KTAA online ini dapat berjalan lancar dan dapat segera diterapkan. ‘Aisyiyah disebut Tri juga masih memiliki mimpi pengembangan digital lainnya yakni pustaka digital agar buku-buku lawas terbitan dan koleksi ‘Aisyiyah dapat digitalisasi. (Suri)