UNISA Yogyakarta Mulai Mataf 2010 Mahasiswa Baru
“Sebagai mahasiswa harus mampu dengan cepat beradaptasi, belajar tidak lagi mengandalkan dari kuliah yang didapatkan dari dosen tapi menjadi mahasiswa yang mampu berpikir kristis, kreatif, inovatif, dan mampu berkreasi untuk memenangkan kompetisi di era yang serba terbuka ini.” Hal tersebut disampaikan oleh Warsiti, Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dalam sambutan yang disampaikan di Opening Mataf UNISA 2021 pada Rabu (22/9).
Mataf atau Masa Ta’aruf Mahasiswa UNISA angkatan tahun 2021 yang dilaksanakan secara daring ini selama satu minggu ini disebut oleh Warisiti dilaksanakan untuk 2010 mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi serta mahasiswa internasional yang berasal dari Timor Leste, Malaysia, dan India.
Warsiti mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiwa serta mengucapkan selamat karena telah berhasil menyelesaikan rangkaian rekrutmen yang sangat ketat menjadi mahasiwa UNISA Yogyakarta terpilih dari 22.032 pendaftar yang masuk. Meskipun proses pembelajaran masih dilaksanakan secara online, Warsiti berharap pada semester akan datang bisa bertatap muka dengan para mahasiswa baru sekalian di Kampus UNISA Yogyakarta.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini juga menyampaikan selamat dan rasa bangganya kepada 2010 mahasiwa baru yang menjadi orang-orang terpilih dengan mendapatkan tempat di UNISA Yogyakarta.
Bagi Noordjannah menjadi kebanggaan tersendiri karena UNISA Yogyakarta dari tahun ke tahun selalu menunjukkan kemajuan yang salah satu diantaranya ditandai dengan selalu bertambahnya minat calon mahasiswa untuk berkuliah di UNISA Yogyakarta.
Kondisi bangsa dan negara yang masih berada dalam situasi pandemi Covid-19 ini diakui Noordjannah bukanlah hal yang mudah termasuk bagi para mahasiswa akan tetapi Noordjannah berharap para mahasiswa akan tetap bersemangat melaluinya. “Mari menjadi mahasiswa yang membangun semangat dan memiliki harapan yang besar walaupun kita berada dalam situasi yang tidak mudah yakni situasi pandemi Covid-19.”
Noordjannah juga mendorong mahasiswa dapat menunjukkan kontribusinya dalam mengatasi situasi pandemi Covid-19 ini. “Dalam kehidupan mahasiswa tidak cukup dengan menjadi kutu buku yang teksbooks tanpa melihat persoalan yang terjadi di masyarakat yakni pandemi yang awalnya mungkin kita potret dari sisi kesehatan, tetapi berbuntut pada persolan yang lain seperti ekonomi, hukum, maupuan pemahaman nilai keagamaan begitu luasnya dan ini sangat relevan dengan prodi di UNISA,” harap Noordjannah.
Peran mahasiswa dan pengembangan diri ini juga ditekankan oleh Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo dalam video selamat datang yang disampaikan kepada para mahasiwa. “Jangan batasi hanya menimba ilmu perkuliahan di kelas tapi juga harus proaktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus guna menambah kemampuan dan kapasitas pembentukan karakter dan pengembangan diri.”
Andi Gilang, selaku Presiden Mahasiswa UNISA menyebut bahwa menjadi mahasiswa berati sudah siap dengan segala dinamika yang ada di dalamnya termasuk responsif dalam permasalahan bangsa negara. “Maka berjuanglah dengan segala tugas fungsi dalam dunia mahasiswa yang bukan hanya dunia akademik saja tetapi sangat kompleks karena seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral yang dituntut selalu hadir dan responsif dalam permasalahan bangsa dan negara.”
Restu Yudi Prastyo, Ketua Panitia Mataf UNISA 2021 berharap tema Mataf kali ini dapat diimplementasikan oleh rekan-rekan mahasiswa dengan menjadi mahasiswa yang adaptif, kolaboratif, sinergis, dan unggul dalam prestasi. “Mari menjadi generasi muda yang berkemajuan di mana kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan global.” (Suri)