Dakwah ‘Aisyiyah Pendampingan PMI di Taiwan
Keberadaan Muhammadiyah ‘Aisyiyah di mancanegara semakin memantabkan langkah persyarikatan dalam internasionalisasi paham Islam berkemajuan. Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) yang tersebar di beberapa negara menjadi ujung tombak representasi keberadaan persyarikatan. Hingga saat ini terdapat 27 PCIM dan terdapat 8 PCIA beberapa diantaranya telah memperoleh pengakuan badan hukum dari otoritas negara setempat. Dalam Muktamar Talk bertema “Dakwah ‘Aisyiyah di Mancanegara” Ketua PCIA Kairo dan PCIA Malaysia mengisahkan gerak dakwah di negara mereka masing-masing.
Kellyana Irawati, Ketua PCIA Taiwan menyampaikan bahwa PCIA yang resmi terbentuk pada Mei 2017 ini mempunyai tiga fokus dakwah yakni filantropi, pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan gerakan dakwah virtual. “Karena Taiwan ini merupakan negara terbesar kedua setelah Malaysia yang menerima PMI dari Indonesia jadi menjadi lahan kami untuk berdakwah,” ujar Kelly. Menurutnya salah satu fokus program dakwah PCIA adalah untuk membantu PMI. “Karena PMI kan menjadi sosok yang vulnerable population di sini, kami berkeinginan untuk dapat meningkatkan derajat dan martabat mereka, kami melatih bagaimana berwirausaha, bagaimana menjaga kesehatan di tengah tekanan baik fisik maupun mental yang mungkin mereka alami saat bekerja di sini.”
Berbagai kegiatan disebut Kelly dilakukan dalam melaksanakan pendampingan bagi para PMI, seperti dalam hal pelatihan ekonomi, juga membentuk kegiatan PKBM, serta penguatan di bidang agama. “Contohnya tahzin Ramadan, sudah 3 tahun kami mendampingi PMI belajar Tahzin, mereka sangat semangat sekali bahkan mereka meminta kegiatan ini dilanjutkan.” Pelatihan tersebut diharapkan Kelly akan menjadi bekal kelak bagi para PMI jika sudah tidak bekerja Kembali sehingga mereka dapat berdaya di tanah air.
Saat ini, PCIA Taiwan disebut Kelly semakin giat untuk melibatkan PMI dalam kepengurusan PCIA. Hal ini dipandang penting untuk melestarikan dakwah PCIM dan PCIA di Taiwan. “Karena PCIA mayoritas juga pelajar jadi kami tertantang bagaimana mengkader para PMI jadi supaya nanti jika jumlah para pelajar ini sudah menyusut maka PMI dapat bisa meramaikan dakwah ‘Aisyiyah di Taiwan ini.” Kelly menyebut biasanya pengurus akan berada di Taiwan paling lama 3 tahun, bahkan para pelajar muslim yang dari Universitas Muhammadiyah ‘Aisyiyah cenderung menurun. “Itu menjadi tantangan kami bagaimana tetap melestarikan dakwah PCIM PCIA di Taiwan ini sehingga kami menggandeng para PMI untuk tetap bisa aktif berperan serta melestarikan PCIM PCIA dan Alhamdulillah saat ini sudah ada PMI yang menjadi pengurus.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!