Dalam Musywil ke-13 Muhammadiyah ‘Aisyiyah Sulteng, Gubernur Rusdy Apresiasi Peran Muhammadiyah
LUWUK – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Sulawesi Tengah melaksanakan Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-13 di Kabupaten Banggai, Sabtu (14/1). Tema yang diangkat dalam Musywil ini adalah “Memajukan Sulawesi Tengah, Mencerahkan Indonesia, Perempuan Berkemajuan, Mencerahkan Peradapan Bangsa”.
Acara yang dipusatkan di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai ini dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Rusdy Mastura, Ketua DPRD Sulteng Nilam Sari Lawira, Bupati Banggai Amir Tomorake, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Irwan Akib, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadyah Sulawesi Tengah Hadi Sucipto, Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sulawesi Tengah Nursyah, para pejabat Pemprov Sulteng, Pemkab Banggai, unsur Forkopimda Banggai, dan para peserta muswil.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah), Tri Hastuti Nur Rochimah menyampaikan bahwa jejak langkah Muhammadiyah di Sulawesi Tengah dibawa oleh seorang tokoh besar nasional yaitu Buya Hamka. “Seorang ulama besar dari Padang Sumatera Barat pada tahun 1930, sebelum Indonesia merdeka. Buya Hamka adalah Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan yang waktu itu juga menjabat sebagai koordinator Muhammadiyah di wilayah Indonesia Timur. Di Sulawesi Tengah, basis gerakan dakwah Muhammadiyah dimulai di desa Wani, kabupaten Donggala.”
Dakwah Muhammadiyah menurut Tri berawal dalam bidang pendidikan di mana para mubhalig/ustadz dari Yogyakarta sebagai pusat Muhamamdiyah menyelenggarakan pendidikan sebagai media dakwah. Selanjutnya pada tahun 60-an datang warga Minang yang telah menjadi pengikut Muhammadiyah di Donggala; dan tahun 1970 warga Muhammadiyah dari Bugis Sulawesi Selatan memperkokoh dakwah Muhammadiyah di Sulteng.
Dari tahun ke tahun, perkembangan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Sulawesi Tengah terus mencerahkan melalui berdirinya berbagai amal usaha. “Perkembangan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dari waktu ke waktu termasuk amal usaha cukup menggembirakan dengan tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi di ibu kota propinsi yaitu Palu yang sudah berdiri Perguruan Tinggi bahkan Rumah Sakit dan juga di Banggai telah berdiri Universitas Muhamamdiyah Luwuk,” jelas Tri.
Ia berharap agar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dapat terus memberikan kontribusi bagi kemajuan Sulawesi Tengah. “Semoga Muhammadiyah Aisyiyah terus memberikan kontribusi yang tiada henti dalam berbagai bidang baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, hukum dan social budaya untuk kesejahteraan masyarakat di propinsi Sulawesi Tengah.”
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib berpesan agar seluruh keluarga Muhammadiyah menerjemahkan prinsip Darul Ahdi wa Syahadah dengan terus bersama pemerintah untuk membangun bangsa dan negara berdasarkan Pancasila. Muhammadiyah menurut Irwan Akib juga akan terus bersinergi, termasuk bersama pemerintah dalam membangun Sulawesi Tengah. Irwan Akib juga menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura terhadap gerakan Muhammadiyah.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura menyatakan bahwa Muhammadiyah adalah unsur penting dalam merawat kerukunan antarumat beragama dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Muhammadiyah salah satu organisasi yang memberikan sumbangsih besar terhadap pembangunan, tidak terkecuali di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Tokoh-tokoh Muhammadiyah, kata dia membesarkan bangsa ini dengan penuh kebesaran hati, termasuk dalam merumuskan Pancasila sebagai falsafah bangsa. Karena itu, Rusdy berharap Musywil ini dapat meningkatkan peran kebangsaan Muhammadiyah. “Musyawarah ini tidak hanya memilih pemimpin organisasi, tetapi jadikan kegiatan ini sebagai perekat silaturahmi antarsesama, dan program kerja hasil musyawarah ini dapat memberikan sumbangsih terhadap kemajuan daerah dan organisasi Muhammadiyah,” demikian Rusdy.
Wali Kota Palu dua periode ini lantas berharap sinergitas antara Muhammadiyah dan pemerintah semakin kuat. Rusdy lantas menyerahkan hibah untuk peningkatan kualitas pendidikan di Universitas Muhammadiyah Palu senilai Rp250 juta. Dia juga berjanji membantu ‘Aisyiyah berupa mobil operasional organisasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!