Gubernur Sumbar Apresiasi ‘Aisyiyah Sebagai Penggerak Pembangunan Perempuan
PADANG — Pimpinan Wilayah (PW) ‘Aisyiyah Sumbar menyelenggarakan Resepsi Milad ke 107 di aula Gubenuran Sumbar, Sabtu, (29/6/2024). Dengan tema “Memperkokoh dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta”. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apreasiasinya atas peran ‘Aisyiyah Sumbar bersama pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, sebagai organisasi perempuan yang berada di bawah naungan Muhammadiyah, ‘Aisyiyah bergerak untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya kalangan perempuan bahwa Islam menempatkan perempuan setara dengan laki-laki dalam ranah keagamaan maupun sosial.
Dengan keberadaan ‘Aisyiyah ini dapat menjadi wadah bagi perempuan Sumbar untuk bergerak dengan sinergi yang baik pada bidang keagamaan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial untuk kemaslatan kaum perempuan di Sumbar. “Islam menggariskan tata aturan pembentukan masyarakat secara utuh dan setiap unsurnya laki-laki dan perempuan mempunyai peran yang sama-sama penting, perannya bukan untuk saling mengungguli, bukan untuk saling menguasai, tetapi kehadirannya adalah untuk saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu sama lain,” ujarnya. “Organisasi Aisyiyah harus menjadi salah satu ujung tombak pembangunan keagamaan di daerah ini, utamanya program pemberdayaan perempuan,” sebut Mahyeldi lebih lanjut.
Gubernur juga meminta agar supaya diusia ke-107 tahun pengabdian kepada Masyarakat dan Negara ini, Organisasi Aisyiyah dapat lebih memaksimalkan perannya sebagai bagian dari lokomotif penggerak pembangunan perempuan di daerah dan selalu bersinergi dengan pemerintah.
Ketua PW ‘Aisyiyah Sumbar, Syuraini menyebut milad ini memiliki arti yang penting yakni syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Menurutnya, Milad ‘Aisyiyah ke 107 tahun ini merupakan momentum yang penting bagi ‘Aisyiyah untuk terus menguatkan komitmen dalam melakukan dakwah kemanusiaan universal. Ia juga mengungkapkan bahwa Muhammadiyah dan ’Aisyiyah sebagai gerakan Islam yang hadir mengusung kemanusiaan universal. Teologi Al-Maun yang diajarkan Kyai Dahlan dalam memberantas kemiskinan, kebodohan, dan kejumudan menjadi doktrin bahwa ajaran Islam tidak hanya teks yang dihafalkan tetapi Islam yang dipahami dan dipraktekkan.
“Pengentasan kemiskinan, kebodohan, kesehatan yang minim, kejumudan dilakukan kepada semua orang tanpa terbatasi oleh sekat agama, suku bangsa, bahasa serta warna kulit,” katanya.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Barat, Bakhtiar juga menyebutkan kontribusi nyata ‘Aisyiyah pada bidang pendidikan, ini terbukti dengan adanya Taman Kanak-kanak di Sumbar yang dikelola oleh ‘Aisyiyah. “Kesungguhan ‘Aisyiyah dalam bidang pendidikan kita bisa buktikan dengan adanya sekolah bahkan perguruan tinggi yang dikelola oleh ‘Aisyiyah, kedepannya kita harapkan akan berdiri juga perguruan tinggi atau sekolah lanjutan yang akan dikelola oleh ‘Aisyiyah di Sumbar ini,” ucap Bakhtiar.
Acara Resepsi Milad ini dihadiri oleh ratusan peserta serta tokoh-tokoh senior ‘Aisyiyah di Sumbar, dan utusan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sumbar beserta organisasi otonom Muhammadiyah. Resepsi Milad juga dimeriahkan dengan launching toko online serta Day Care lansia. Selain itu juga menyerahkan penghargaan kepada 4 orang sesepuh Muhammadiyah yakni Abrilius, Mainan Hamid, Yulintidar dan Farida Ilyas. Sebelum puncak juga dilakukan semarak milad diantaranya lomba budaya gerakan bersih & sehat dari sampah bagi amal usaha Paud/TK se SumateraBarat. Kemudian menggelar Lomba senam ‘Aisyiah bahagia se Sumatera Barat. (RI/Suri)