Haedar Nashir Minta Jangan Bawa Simbol Organisasi Dalam Ranah Politik
YOGYAKARTA – Muhammadiyah berkomitmen untuk menyukseskan gelaran Pemilu 2024 termasuk dengan menggunakan hak pilih. Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam Silaturahmi Idulfitri 1444H Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Ahad (30/04/2023).
“Muhammadiyah harus ikut berpartisipasi mensukseskan pemilu 14 Februari 2024 sesuai jadwal tanpa perubahan dan agar pemilu betul-betul berlangsung luber, jurdil, berkeadaban, bermartabat, serta demokratis,” ujar Haedar Nashir dihadapan 1000 undangan Silaturahim Idulfitri Muhammadiyah.
Terkait Pemilu ini Haedar juga mengajak segenap warga Muhammadiyah untuk dapat mengingat Khittah Muhammadiyah yang harus ditaati dan diikuti seluruh keluarga besar dan insitusi Muhammadiyah. Muhammadiyah disebut Haedar memahami keragaman pilihan dari warganya. “Itu wajar, kami tidak akan masuk ke arena itu tetapi tetap harus berkeadaban, yang harus ditekankan dukung-mendukung dan tolak-menolak jadi urusan pribadi jangan membawa-bawa simbol organisasi apalagi membawa organisasinya sama sekali tidak boleh.”
Haedar juga menekankan agar berbagai dukungan yang disampaikan secara pribadi dilakukan dengan kreatif tanpa membawa simbol organisasi. “Kalau ingin dukung-mendukung mbok kreatif yang bisa menjangkau masyarakat luas tanpa membawa simbol organisasi. Itu kurang cerdas. Padahal menurut saya berpolitik itu membutuhkan kecerdasan agar berkeadaban. Kalau toh menang menang dengan elegan kalau kalah juga tdk jatuh diri,” terangnya.
Lebih lanjut Haedar mendorong kader-kader Muhammadiyah yang ada di partai politik maupun kekuatan kekuatan yang auxiliary di lembaga manapun dapat membawa misi Muhammadiyah untuk mencerahkan kehidupan politik, mencerahkan umat, mencerahkan bangsa, dan mencerahkan dunia kemanusiaan. “Jadilah petugas Muhammadiyah tapi jangan jadi petugas partai di Muhammadiyah,” tegasnya.
“Kalau membawa Misi Muhammadiyah ke luar itu artinya Muhammadiyah yang menyinari dan kader itu membawa misi Muhammadiyah, bukan sebaliknya. Inilah pesan saya yang penting menjadi rujukan basicnya adalah khittah Muhammadiyah,” lanjut Haedar.
Muhammadiyah menurut Haedar memiliki pengalaman panjang, kedewasaan panjang, dan kekuatan yang tidak pernah terkuras akibat peristiwa lima tahunan atau Pemilu ini. Tetapi Haedar mengajak semua warga Muhammadiyah untuk tetap mengawal Pemilu sebagai bagian dari tanggung jawab kebangsaan Muhammadiyah sebagaimana dalam kepribadiaan Muhammadiyah dan misi negara pancasila, darul ahdi wa syahada.
“Bagi pimpinan Muhammadiyah dari pusat sampai bawah, tetaplah kita menjaga marwah Muhammadiyah ini, garis Muhammadiyah ini dan ketulusan kita membawa Muhammadiyah untuk mengemban misi membawa dakwah dan tajdid yang mencerdaskan yang memberdayakan yang memajukan kehidupan umat bangsa dan kemanusiaan semesta,” tutup Haedar. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!