Inklusi ‘Aisyiyah Dorong Penguatan Kepemimpinan Perempuan, Atasi Permasalahan Perkawinan Anak Hingga Stunting
YOGYAKARTA – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kapasitas pendamping lapangan maupun kader di komunitas tentang strategi komunikasi perubahan perilaku, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam Program Inklusi melaksanakan kegiatan Pelatihan Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku dan Konsolidasi Program. Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari (28-30 Desember 2022) ini diikuti oleh 45 peserta dari 10 kabupaten dan 5 provinsi lokasi Program Inklusi ‘Aisyiyah.
Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyampaikan bahwa dalam mencapai tujuan pembangunan, yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, Indonesia masih dihadapkan beberapa problem yang harus diatasi. Problem tersebut antara lain kemiskinan, masih tingginya angka stunting, tingginya perkawinan anak, dan minimnya akses pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Melalui berbagai kerja dakwahnya ‘Aisyiyah ingin berkontribusi dalam upaya mengurai berbagai problem tersebut. Salah satunya melalui program Inklusi ‘Aisyiyah yang merupakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Australia.
Program Inklusi-‘Aisyiyah memiliki tema “Penguatan kepemimpinan perempuan untuk pemenuhan akses kesehatan dan ekonomi pada perempuan dhu’afa mustadh’afin dengan pendekatan inklusif dan hak perempuan” dan memiliki beberapa fokus isu, antara lain penurunan stunting, pemenuhan HKSR, serta pencegahan perkawinan anak.
Pelatihan strategi komunikasi ini penting agar tim program dan juga para kader yang langsung melakukan pendampingan di komunitas memiliki kemampuan komunikasi yang efektif sehingga dapat mengedukasi maupun mendampingi kelompok masyarakat dampingan dan dapat mendorong terjadinya perubahan perilaku. Strategi komunikasi disebut Tri adalah salah satu faktor penentu keberhasilan perubahan perilaku warga dampingan atas isu-isu yang menjadi fokus dakwah ‘Aisyiyah. “Membutuhkan strategi dan pendekatan yang luar biasa bagaimana hati kita bertaut dengan dampingan kita sehingga nantinya diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kerja-kerja ‘Aisyiyah yang semuanya demi kontribusi kita bagi negara yang kita cintai,” tegasnya.
Tri Hastuti yang juga merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah ini juga mendorong agar tim Inklusi ‘Aisyiyah terus melakukan inovasi. Menurutnya inovasi nantinya dapat disampaikan kepada pemerintah untuk dapat menjadi salah satu capaian program. “Inovasi harus terus dilakukan dan menjadi sangat penting untuk diperbanyak sehingga terobosan kreatif yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah dapat menginspirasi banyak pihak bahkan di scale out oleh pemerintah.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!