Jelang Muktamar 48, ‘Aisyiyah Genapi 120 RS Muhammadiyah ‘Aisyiyah
“Ground breaking ini Insya Allah akan melengkapi 119 RS Muhammadiyah ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah ingin menggenapi sampai Muktamar, 120 RS Muhammadiyah ‘Aisyiyah.” Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam acara Ground Breaking Pembangunan Rumah Sakit ‘Aisyiyah di Kulon Progo pada Sabtu (12/11/22).
“Karena ingin menambah satu maka kami memberikan mandat kepada panitia untuk secepatnya dan terimakasi atas kerja-kerja yang sangat cepat meratakan lahan 6000m2 dalam waktu 1 minggu,” lanjut Noordjannah.
Dari lahan seluas 13.000m2 yang merupakan wakaf dari Ibu Sunarni Sumijan ini pada pembangunan tahap satu akan menggarap lahan seluas 6000m2 dan akan dibangun RS tipe D. “Dalam tahap 1 dibangun gedung RS 4 lantai yang isinya IGD, Poliklinik 6 buah, Ruang OKA, CSSD, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Rawat Inap dengan 43 ruang dengan beberapa variasi bed, kantor, mushola, HICU, ICU, Obsgyn, Parkir,” jelas Noordjannah.
Disebut Noordjannah bahwa dakwah ‘Aisyiyah di bidang kesehatan memiliki sejarah panjang dan monumental bagi persyarikatan. Kyai dan Nyai berikhtiar mengamalkan ajaran islam dengan cara yang betul-betul bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas. Kehadiran institusi menurut Noordjannah adalah salah satu cara Kyai Dahlan dalam melawan penjajah karena masyarakat pada masa sebelum kemerdekaan tidak mendapatkan layanan kesehatan yang baik.
Melalui pembangunan RS ‘Aisyiyah di Kulon Progo ini disampaikan Noordjannah juga adalah cara ‘Aisyiyah berkontribusi pada kepentingan semesata sebagaimana lirik pada mars ‘Aisyiyah, mari beramal dan berdarma bakti, membangun negara. “Hari ini kita bangun RS Muhammadiyah ‘Aisyiyaj ke-120 semoga segera diteruskan dengan peletakan batu-batu selanjutnya,” tegas Noordjannah.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto menyebut bahwa ground breaking ini adalah tahapan berikutnya kebangkitan perempuan atau kebangkitan ‘Aisyiyah. “Hari ini ‘Aisyiyah mulai ground breaking rumah sakit ‘Aisyiyah yang merupakan kelanjutan atas upaya ‘Aisyiyah mendirikan amal usaha yang dulu hanya dimiliki Muhammadiyah.”
Agung berujar jika melihat berbagai perkembangan amal usaha ‘Aisyiyah termasuk pembagunan RS ‘Aisyiyah di Kulon Progo ini maka kelak jangan kaget jika RS yang dimiliki ‘Aisyiyah akan sama atau melebihi RS Muhammadiyah. “Hal ini sangat mungkin terjadi karena kalau kita melihat perjalanan perempuan Muhammadiyah sangat luat biasa. Ini konsekuensi logis K.H. Ahmad Dahlan membuka pendidikan untuk perempuan,” terangnya. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!