Kepengurusan Baru Resmi Dilantik, PCIA Kairo Emban Amanah Internasionalisasi ‘Aisyiyah
Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) resmi melantik kepengurusan baru Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Kairo pada Jum’at (7/10/22). Kepemimpinan PCIA Kairo periode 2022-2024 ini digawangi oleh Hilma A’yunina selaku Ketua PCIA.
Naskah pelantikan kepengurusan PCIA Kairo periode baru ini dibacakan oleh Sekretaris PP ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah. Serta sumpah pelantikan dibacakan oleh Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Aisyah.
Hilma A’yunina dalam pidato pelantikannya menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran sangat besar dalam peradaban. “Peran peremepuan tidak hanya terbatas dalam peran domestik bahkan dalam masyarakat dan dalam sejarah kita bisa melihat perempuan ikut andil dalam peperangan, kancah politik, dan organisasi.”
Bukti nyata menurutnya adalah kiprah ‘Aisyiyah yang sudah berusia hingga 105 tahun. “105 tahun ‘Aisyiyah sudah berdiri, kiprahnya tidak diragukan lagi, sinarnya sudah mencapai seluruh negeri hingga negara lain.” Di Kairo, Mesir sendiri Hilma menyebut PCIA sudah mencapai usia 18 tahun.
Kiprah ‘Aisyiyah ini disebut Hilma tidak terlepas dari perjuangan para pendiri ‘Aisyiyah atas hak perempuan dalam meraih pendidikan dan melakukan dakwah Islam. Di sinilah menurutnya akhlak dan ilmu memiliki peranan penting bagi kehidupan peradaban. “Jika mendidik akhlak mulia dan ilmu yang tinggi sejatinya kita tengah mempersiapkan peradaban yang berkemajuan untuk masa depan.”
Hilma berharap kepengurusan PCIA Kairo yang baru dilantik ini kedepannya dapat berkolaborasi dengan baik dengan Pimpinan Pusat dan kader PCIA PCIM bisa berkontribusi di persyarikatan baik tingkat nasional maupun global. Untuk mewujudkan itu semua Hilma meminta semua dapat bergotong royong, memiliki rasa saling miliki, dan kasih sayang. “Jangan menjadikan beban apa yang sudah diamanahkan. Lakukan semua ini mengharap ridho illahi karena yang kita lakukan untuk ‘Aisyiyah akan kita petik suatu saat nanti.
Ketua PP ‘Aisyiyah, Siti Aisyah menyampaikan ucapan selamat atas kepengurusan baru yang telah dilantik ini. Pelantikan ini disebutnya juga layaknya kado bagi gelaran Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang akan berlangsung November mendatang.
Siti Aisyah dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar dalam dua tahun ke depan PCIA Kairo akan semakin dinamis. “Dua tahun kepemimpinan PCIA Kairo ke depan diharapkan akan semakin dinamis, semakin luas dikenal, dan mengemban amanah internasionalisasi ‘Aisyiyah.”
Amanah internasionalisasi ini disebut Siti Aisyah bisa dicapai dengan berbagai cara. Salah satunya melalui Tapak Suci Muhammadiyah Mesir yang sudah merekrut banyak anggota dari masyarakat lokal Mesir. Juga melalui keberadaan TK ABA Kairo yang merupakan TK ABA pertama yang beroperasi di mancanegara. Selain itu, Aisyah juga memuji ketekunan PCIA Kairo dalam mengkaji hal-hal terkait perempuan dalam berbagai pengajian yang digelarnya. Ia meminta hasil kajian-kajian tersebut dapat di bukukan sehingga dapat menjadi dokumen peninggalan pemikiran dari PCIA Kairo untuk dapat dibaca oleh pihak yang lebih luas.
Dalam kesempatan tersebut Siti Aisyah juga menekankan mengenai karakter Perempuan Berkemajuan dan juga semangat yang tergambar dalam tema Muktamar 48 ‘Aisyiyah yakni ‘Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.’ Menurut Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah ini, Perempuan Berkemajuan memiliki karakter beriman, bertaqwa, akhlak kharimah, dan amal salehah dengan jihad. Jihad dalam Muhammadiyah disebut Aisyah tidak dimaknai secara sempit dalam perang tetapi jihad yang melayani, jihad yang memberikan solusi, termasuk jihad dalam ilmu.
Lebih lanjut, Aisyah berharap para kader ‘Aisyiyah di Mesir akan terus membawa dan mengharumkan nama ‘Aisyiyah di kancah global. “Mudah-mudahan sentuhan kader ‘Aisyiyah di Mesir akan membawa ‘Aisyiyah dikenal secara lebih luas.”
Hadjriyanto Thohari, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga merupakan Duta Besar Beirut dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kehadiran PCIM sangat penting, sentral, dan strategis sebagai ujung tombak internasionalisasi Muhammadiyah. “PCIM bisa menjadi tombak internasionalisasi Muhammadiyah dan internasionalisasi state of mind Muhammadiyah yang sangat penting.
Ia juga mendorong PCIM dan PCIA untuk dapat terus berkembang dan bergerak maju. “Kita berharap PCIM PCIA terus berkembang untuk membawa spirit kemajuan, mengejar ketertinggalan, meninggalkan keterbelakangan, dan memiliki spirit menjauhi kebodohan,” tegasnya. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!