Lakukan Kick Off, ‘Aisyiyah Banjar Siap Laksanakan Program Inklusi
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjar resmi laksanakan program Inklusi setelah melakukan kegiatan kick off pada Kamis (15/9/2022) di Aula Barakat Kabupaten Banjar. Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah yang sekaligus merupakan Koordinator Program ‘Aisyiyah Inklusi, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Kalimantan Selatan, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjar; Masruri, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Banjar; Wakil BAPPEDA Kabupaten Banjar; SKPD yang ada di lingkungan Kabupaten Banjar; kepala Puskesmas; Kepala Desa; Camat; dan stake holder terkait.
Tri Hastuti menyebutkan bahwa melalui program Inklusi ini, ‘Aisyiyah Banjar sekaligus mengupayakan kontribusinya pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Program Inklusi bertujuan untuk masyarakat inklusif yang akan berkontribusi pada tujuan pembangunan yang lebih luas. “Lebih banyak masyarakat marjinal berpartisipasi dan mendapat manfaat dari keputusan tentang pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan politik Indonesia.” Hal ini juga sejalan dengan visi misi pemerintah Kabupaten Banjar dalam meningkatkan kualitas hidup dan kualitas sumberdaya manusia termasuk dalam upaya penurunan stunting, pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), partisipasi perempuan, dan pemberdayaan ekonomi.
PDA Kabupaten Banjar, menyampaikan bahwa melalui program Inklusi ‘Aisyiyah bertujuan untuk membangun tatanan masyarakat agar tidak ada diskriminasi. Menurutnya ‘Aisyiyah akan berpihak kepada saudara-saudara yang kurang beruntung atau dhuafa mustadh’afin seperti masyarakat dengan disabilitas, keluarga yang kurang mampu, ibu bekerja, dan sebagainya. Maka menurutnya ‘Aisyiyah dapat bersama-sama dengan Pemkab dalam mensejahterakan masyarakat. “Dalam artian untuk membantu masyarakat yang lemah dan dilemahkan atau dhuafa mustadh’afin.”
Setelah dilaksanakannya kegiatan kickoff ini, Inklusi ‘Aisyiyah Kabupaten Banjar melakukan pelatihan bagi 50 kader yang berasal dari desa dampingan yakni Desa Munggu Raya, Kelampayan Ilir, Desa Biih, Desa Abirau, Desa Handil Purai, Desa Pindahan Baru, kader kecamatan, kader ‘Aisyiyah kecamatan scale out, serta dari PDA Kabupaten Banjar. Program Inklusi ini nantinya akan bekerja di tingkat komunitas yang ada di desa. Oleh karena itu Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti menyampaikan perlu di awali dengan peningkatan pemahaman bagi para kader. Para kader disebut Tri merupakan perempuan yang akan menjadi agen penggerak pembangunan di tingkat komunitas dan tingkat desa.
Melalui pelatihan ini Tri melanjutkan para kader akan memperoleh peningakatan pemahaman terkait beberapa isu yang menjadi fokus program. Isu tersebut yakni satunting, pencegahan perkawinan anak, kepemimpinan perempuan, serta pemberdayaan ekonomi. “Tujuan lainnya adalah memperluas akses program agar dapat dinimakti oleh kelompok marginal,” jelas Tri.
Di Provinsi Kalimantan Selatan sendiri, Musphyanti Chalida selaku Koordinator Wilayah menjelaskan bahwa program Inklusi ‘Aisyiyah ini akan dilaksanakan di dua Kabupaten yakni Banjar dan Hulu Sungai Utara (HSU). Dua Kabupaten ini disebut Musphyanti dipilih karena memiliki zona merah terkait stunting dan perkawinan anak yang harus diatasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!