Massera dan Koriyah, dari ‘Aisyiyah Lumajang untuk Anak Terdampak Semeru
“Launcing dapur Massera (Makanan Sehat Semeru ‘Aisyiyah) bagi balita dan lansia korban erupsi Gunung Semeru ini merupakan langkah yang sangat penting.” Hal tersebut disampaikan oleh wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati saat menghadiri peresmian program Massera dan Koriyah ‘Aisyiyah Lumajang di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 1 Tompokersan, Lumajang pada Senin (13/12)
“Saat saya menemani kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), saya ditanya soal asupan makanan dari dapur umum, apakah balita dan lansia ada perlakuan khusus. Saya jawab tidak, namun hari ini pertanyaan itu dijawab oleh PDA Lumajang. Saya terima kasih sekali,” paparnya Indah menyampaikan apresiasinya atas kerja ‘Aisyiyah ini.
Indah Amperawati berterima kasih kepada ‘Aisyiyah karena ikut mengambil peran di bidang pendidikan, penanganan dapur balita, lansia, dan bumil karena belum di tangani oleh siapapun. Indah pun menyampaikan bahwa siap memberikan support kebutuhan dalam pelaksanaan program.
Dampak bencana erupsi Semeru diakui Indah sangat besar dan ia prihatin mengingat begitu banyak korban dari erupsi Semeru ini. Dari data yang ada menyebut bahwa 30 persen lebih terdapat pengungsi anak anak balita badan lanjut usia (usia). Tentunya mereka perlu mendapatkan menu khusus balita dan lansia untuk kebutuhan gizinya. Mereka harus mendapat perhatian dari kita dan itu sebabnya langkah ‘Aisyiyah dinilai Indah sangat tepat.
Pada kesempatan ini, ‘Aisyiyah tidak hanya meresmikan Massera tetapi juga Koriyah yaitu Sekolah Ceria ‘Aisyiyah (Koriyah) TK ceria, SD ceria dan SMP ceria. Massera dan Koriyah berpusat di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Brantas 36, Lumajang. Turut hadir pada saat peresmian adalah Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Siti Dalilah Candrawati serta Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Lumajang, Lilik Nurdiani beserta jajaran.
“Program ini dilatarbelakangi karena kami melihat banyak balita, anak-anak, lansia dan ibu hamil yang membutuhkan bantuan gerak cepat. Menurut data terdapat 608 balita, 618 anak usia SD, 320 anak usia SMP dan puluhaan bumil dan lansia dan tersebar di 126 titik di Lumajang”, kata Lilik Nurdiani.
Oleh karena itu PDA Lumajang mengambil peran di bidang kesehatan, pendidikan, juga ekonomi bagi masyarakat terdampak erupsi Semeru. “Sasaran diambil yang prioritas dan ‘Aisyiyah memilihnya berdasarkan hasil assesment MDMC,” terang Lilik.
Dalam bidang pendidikan jangka pendek dan menengah, ‘Aisyiyah melakukan trauma healing melalui Sekola Ceria ‘Aisyiyah (Koriyah). Jangka panjang dalam bidang pendidikan adalah akan mendirikan TK ABA di lokasi terdampak bencana.
Dalam bidang kesehatan, program yang dilakukan adalah penguatan gizi bagi balita, ibu hamil, dan lansia selama satu sampai enam bulan melalui giat Massera. Kemudian dalam bidang ekonomi akan dilakukan pembentukan UMKM setelah masyarakat terdampak direlokasi.
Lilik menjelaskan bahwa program Massera dan Koriyah dilakukan secara terpadu, terintegrasi dengan pendampingan psikososial serta penguatan spiritual bersamaan saat pembagian makanan Massera. Menurut Lilik, terdapat empat cabang Massera dan Koriyah yang akan membantu di empat kecamatan yaitu Massera I di Desa Bagusari, Massera II di Masjid Sarah Muhammadiyah di Desa Jarit, Massera III di Desa Pasrujambe dan Massera IV di TK ABA Jatiroto. “Pada setiap titik Massera akan dikoordinir oleh ibu-ibu Cabang ‘Aisyiyah secara langsung. Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan dan akan ditambah jika masih diperlukan menurut kondisi dilapangan,” imbuhnya. Lilik juga menyampaikan bahwa pelaksanaan kedua program ini memanfaatkan sumber dana dari Kas Kantor Layanan Lazismu (KLL) yang terhimpun dari KLL ‘Aisyiyah cabang dan ranting, bantuan dari Aisyiyah kabupaten lain serta Aisyiyah wilayah dan pusat. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!