Mubalighat ‘Aisyiyah Berpikir dan Bertindak Sesuai Karakter Muhammadiyah
YOGYAKARTA _ “Jalan bertabligh adalah jalan mulia dan pilihan terbaik untuk kita sehingga apapun tantangan yang dihadapi harus kita jelang dan atasi.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Evi Sofia Inayati dalam kegiatan Seminar Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Haji untuk Umat dan Penguatan Mubalighat ‘Aisyiyah pada Kamis (31/7/25)
Pada acara yang diikuti oleh 150 peserta yang merupakan Mubaligh ‘Aisyiyah dari DIY dan sekitarnya ini, Evi memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi tabligh kontemporer. Tantangan tersebut antara lain problematika aspek sosial, budaya, teknologi, dan psikologis masyarakat; krisis keteladanan, metode tabligh yang masih konvensional; minimnya pemahaman psikologis mad’u; gaya hidup materialistik; media sosial dan hiburan yang mendominasi perhatian masyarakat; hingga maraknya informasi palsu dan pemikiran radikal.
Dalam menghadap berbagai tantangan tabligh, Evi mengajak para mubalighat untuk dapat menghadapi tantangan yang ada dengan berlandaskan pada karakter Muhammadiyah. Menurut Evi, Muballighat ‘Aisyiyah adalah kader, maka cara berpikir, berkepribadian, dan bertindak haruslah sesuai dengan watak dan karakter organisasi. “Kita harus ingat bahwa dari sekian tantangan, mubalighat adalah kader. Maka dalam menghadapi tantangan itu marilah kita berpikir, berkepribadian, berpenampilan sesuai watak dan karakter Muhammadiyah.”
Selain itu Evi juga mendorong para mubalighat untuk mengupgrade kemampuan untuk melakukan tabligh yang bersifat transformatif. “Tabligh kita harus diagendakan untuk perubahan, menggugah mendobrak, ada warna dan kekhasan mubalighat ‘Aisyiyah. Tidak hanya berbicara tapi bagaimana pembicaraan kita punya daya tekan sehingga jamaah bisa melakukan perubahan,” ucapnya.