Muhammadiyah Resmi Luncurkan RPJP Dikdasmen 2021-2045
Sejak awal berdiri di tahun 1912, Muhammadiyah telah memainkan peranan terpenting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan sebelum Muhammadiyah di didirikan, K.H. Ahmad Dahlan telah mendirikan Sekolah Modern Madrasah Ibtidaiyyah Diniyyah Islamiyah (MIDI) di tahun 1911. K.H. Ahmad Dahlan telah merintis pembaruan pendidikan sebagai kesatuan kelembagaan berbasis kesatuan ipteks (ilmu pengetahuan, teknologi dan seni). Sekolah modern holistik tersebut memadukan ilmu, amal dan ilmiyah dan mengintegrasikan secara holistik ilmu pengetahuan dengan ilmu agama.
Kiprah tersebut menegaskan Muhammadiyah sebagai pionir sekolah modern berkemajuan. Perkembangan berikutnya, pengelolaan sekolahnya ditopang dengan manajemen pengelolaan secara profesional menghadirkan upaya keras Muhammadiyah mewujudkan pendidikan nasional berlandaskan iman, taqwa, agama, karakter, Pancasila dan Kebudayaan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Haedar Nashir, dalam launching “Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pendidikan Dasar dan Menengah” menyebut bahwa kiprah nyata Muhammadiyah sangat jelas dalam bidang pendidikan. “Pengorbanan, kerja keras, dan kiprah nyata Muhammadiyah sangatlah besar dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa di seluruh persada negeri hingga ke daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal sehingga betul-betul berskala nasional secara luas.”
Muhammadiyah disebut Haedar menjadi kekuatan strategis bagi masa depan Indonesia. Ketika Indonesia harus memfokuskan diri pada pembangunan sumberdaya manusia guna memasuki era revolusi industri 4.0 yang penuh tantangan dan kompetisi, maka keberadaan dan peran Muhammadiyah dengan lembaga pendidikannya yang besar dan berkualitas sangatlah niscaya dan menentukan.
“Kehadiran Muhammadiyah bukan karena massa tetapi karena kualitas dan modal strategis untuk kemajuan bangsa di tengah persaingan yang keras. Tanpa kehadiran Muhammadiyah bangsa Indonesia pincang sebagai kekuatan nasional yang unggul dan strategis.”
Oleh karena itu, dalam rangka Milad Muhammadiyah Ke-109, agar spirit etos pionir sekolah modern dan berkemajuan senantiasa diwujudkan sekaligus dapat menjawab tantangan pendidikan nasional, Haedar mengatakan bahwa segala pandangan dan sikap hedonis, materialistik, pragmatis, dan serba ekstrem harus dijauhi oleh lembaga pendidikan. Oleh karenanya, menjadi suatu keniscayaan bagi lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah pada khususnya dan pendidikan nasional pada umumnya untuk menjadikan seluruh proses penyelenggaraan pendidikan sebagai strategi gerakan pencerahan menuju Indonesia
berkemajuan.
Dengan demikian, diharapkan bangsa Indonesia ke depan tumbuh-kembang menjadi insan yang unggul dan utama sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Bagi umat Islam, khususnya Muhammadiyah, melalui pendidikan yang mencerahkan dan mencerdaskan itu maka diharapkan lahir generasi umat dan bangsa sebagai pelaku sejarah yang menyebarkan nilai-nilai rahmatan lil ‘alamin.
Bermula dari kondisi tersebut, Muhammadiyah melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah membuat terobosan dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Tahun 2021 hingga Tahun 2045.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah, Sungkowo Mudjiamano, menyampaikan bahwa RPJP tersebut merupakan refleksi masa lalu, gambaran kondisi sekarang dan rencana pembangunan pendidikan dasar dan menengah yang di cita-citakan pada masa yang akan datang. “RPJP Pendidikan Dasar dan Menengah bersifat makro secara nasional yang harus diterjemahkan pada level operasional di wilayah, daerah dalam rangka pembinaan terhadap sekolah Muhammadiyah sehingga peserta didik menjadi manusia-manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, pintar, cerdas terampil, berjiwa kepeloporan dan kepemimpinan serta berkemajuan dan siap menjalankan misi dakwah dan tajdid yang menyebarkan rahmatan lil-‘alamin.”
RPJ yang telah disusun dengan gigih oleh Almarhum Prof Baedhowi, selaku Ketua Dikdasmen saat itu, berfungsi untuk menunjukkan peta situasi mutakhir dan posisi pendidikan Muhammadiyah secara tepat dan akurat, memperjelas rencana-rencana pendidikan Muhammadiyah pada masa depan, menjadi petunjuk arah ke mana pendidikan Muhammadiyah melangkah, Untuk mengevaluasi/mengontrol pendidikan Muhammadiyah agar tidak keluar dari rencana yang termaktub dalam RPJP.
Dalam launching yang dilakukan bertepatan dengan hari Pahlawan ini, menurut Ketua Panitia Launching, Kasiyarno, juga dilakukan launching Pangkalan Data yang berfungsi sebagai sistem yang menghimpun data dan informasi pendidikan jenjang PAUD & Dikdasmen dari seluruh pemangku penyelenggaraan satuan pendidikan Muhammadiyah yang terintegrasi secara terpusat. “Data dan Informasi yang dikumpulkan dapat digunakan sebagai basis data penentu kebijakan (data driven) dalam pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah bidang Pendidikan terutama jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen.”
Pangkalan data ini menurut Kasiyarno perlu dilakukan oleh Majelis Dikdasmen PP mengingat kuantitas Data Amal Usaha Muhammadiyah Jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen terus mengalami peningkatan, juga untuk menghadapi tantangan pada era digital, global, serta kemajuan perkembangan pendidikan (pendidikan berkemajuan) maka diperlukan Sistem Penunjang Keputusan (SPK) berbasiskan data (Decision Support Systems) dan sebagai pertimbangan kebijakan bagi kemajuan pendidikan di lingkungan AUM Pendidikan.
Dalam lauching tersebut juga sekaligus merilis Batik Nasional Sekar Jagad Majelis Dikdasmen. Dilakukan juga penyerahan hadiah lomba video pembelajaran ISMUBA Multimedia di era pandemi. (Rilis PPM/Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!