Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah Dilaksanakan Secara Luring Sesuai Protokol Kesehatan
Tanwir Bersama Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dengan tema “Optimis Hadapi Covid-19 Menuju Sukses Muktamar Ke-48” menetapkan keputusan terkait pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Tanwir yang dilaksanakan secara daring pada Kamis (30/6/2022) menetapkan keputusannya setelah memperhatikan: Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Pidato Iftitah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir; Pemaparan Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang disampaikan oleh Agus Samsudin.
Disampaikan juga pemaparan dari Ketua Panitia Pengarah Muktamar Muhammadiyah yang disampaikan oleh Abdul Mu’ti, Ketua Panitia Pengarah Muktamar ‘Aisyiyah yang disampaikan oleh Siti Aisyah, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 yang disampaikan oleh Marpuji Ali; Ketua Panitia Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027 yang disampaikan oleh Dahlan Rais, Ketua Panitia Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah periode 2022–2027 yang disampaikan oleh Shoimah Kastolani. Serta tanggapan dan pandangan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA), dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah tingkat Pusat atas laporan dan prasaran-prasaran yang disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
Dengan dibacakan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, berikut adalah Keputusan Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tahun 2022 terkait pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48:
- Muktamar dilaksanakan pada tanggal 18–20 November 2022 di Kota Surakarta.Muktamar dilaksanakan secara tatap muka sesuai protokol kesehatan Covid-19. Muktamar dihadiri oleh Anggota, Peserta, dan Peninjau sesuai Anggaran Rumah Tangga pasal 22 ayat (5). Khusus peserta dan peninjau ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dalam jumlah terbatas.
- Penggembira dapat diberi kesempatan untuk menghadiri Muktamar dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 serta mengedepankan keamanan, keselamatan, dan kearifan untuk pengakhiran pandemi Covid-19. Pengaturan tentang kehadiran penggembira mengacu pada ketentuan yang direkomendasikan oleh MCCC. Pengelolaan penggembira dilakukan oleh Panitia Muktamar secara seksama yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan MCCC dan berbagai pihak terkait.
- Mengamanatkan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mentanfidzkan dan memimpin pelaksanaan Keputusan Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tahun 2022 ini dengan seksama dan sebagaimana mestinya.
Keputusan tersebut diambil berdasarkan beberapa pertimbang, antara lain ;
- Bahwa Tanwir Muhammadiyah dan ’Aisyiyah sebagai permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar merupakan amanat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah/Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ’Aisyiyah yang diselenggarakan sebagai forum evaluasi terhadap pelaksanaan keputusan Muktamar dan membahas berbagai agenda penting serta mengambil keputusan bijak bagi konsolidasi Persyarikatan dan kemajuan bangsa.
- Bahwa sidang-sidang Tanwir dalam membahas dan mengambil keputusan senantiasa menjunjung tinggi prinsip, ketentuan, dan kepentingan Persyarikatan di tengah dinamika kehidupan nasional maupun global untuk terwujudnya visi dan misi dakwah Muhammadiyah.
- Bahwa Muhammadiyah tetap istikamah dalam mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal sebagai perwujudan dakwah dan tajdid yang membawa rahmat bagi semesta alam.
- Bahwa usulan waktu dan model penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-48 dan Muktamar ‘Aisyiyah ke-48, sistem dan mekanisme pemilihan, dan prasarana yang disampaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dengan mempertimbangkan kesiapan panitia pelaksana, keselamatan, keamanan, kesehatan, dan kondisi pandemi yang semakin membaik serta pertimbangan lain yang terkait dengan kemaslahatan bersama sesuai dengan dasar-dasar ajaran Islam, kajian ilmiah, dan berbagai pertimbangan strategis organisasi, perlu disahkan dalam Tanwir Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tahun 2022.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan rasa syukurnya karena Tanwir telah mengambil keputusan terbaik untuk kemaslahatan bersama. “Alhamdulillah Tanwir telah mengambil putusan yang saya dan kita yakin keputusan untuk kepentingan persyarikatan Muhammadiyah dan kemaslahatan umum dan kita ingin tetap menghadirkan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mewakili apa yang dalam surat Ali Imran 104 yakni sebagai umat yang representasi umat ini sebagai umat terpilih dan mengemban misi amar ma’ruf nahi munkar.”
Haedar Nashir menyebut bahwa bagi Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan seluruh komponen persyarikatan, Muktamar merupakan regulasi organisasi yang sangat penting yang menentukan perjalanan Muhammadiyah ke depan dalam menghadapi masalah, tantangan, dan mewujudkan usaha-usaha persyarikatan dalam mengemban misi dakwah dan tajdid. “Karena itu semangat dan sesuai kaidah ushuliyah, ‘Taqdimul aham fal aham tsummal anfa’ fal anfa, ’utamakan yang terpenting dan pokok dari yang lainnya, maka mari kita wujudkan, kita laksanakan, dan kita sukseskan Muktamar sebagaimana pada pokok pangkalnya.”
Disampaikan Haedar bahwa agenda Muktamar akan membahas banyak hal seperti risalah Islam berkemjuan, program Muhammadiyah lima tahun ke depan, termasuk isu strategis keumatan dan kemanusiaan global. Oleh karena itu ia mengajak para peserta Muktamar memiliki semangat untuk menjadikan Muktamar sebagai tonggak strategis gerak dakwah Muhammadiyah.
“Di tengah fastabiqul khairat Muhammadiyah dengan gerakan lain dan kekuatan bangsa maupun dalam konteks global tentu kita ingin jadikan Muktamar sebagai tonggak strategis untuk menghadapi berbagai macam hal yang berat dan tidak ringan sehingga kita yang berangkat ke Muktamar memiliki semangat menjadikan Muktamar sebagai bagian anggota dan regulasi organisasi yang strategis, penting, dan utama dalam pergerakan Muhammadiyah ‘Aisyiyah ke depan.”
Dalam pidato penutup sidang Tanwir Bersama Muhammadiyah ‘Aisyiyah ini Haedar juga turut menyatakan bahwa segala hal yang terjadi seperti Covid-19 atau musibah lainnya, Muhammadiyah akan terus berpedoman pada sikap yang wasathiyah. Dengan wasathiyah, setiap musibah yang ada akan dihadapi dengan rasa syukur, sabar, ikhtiar, tawakal, serta tidak masuk pada euforia berlebih setelah ragam musibah berlalu. Jiwa ihsan harus dipantulkan di dalam kehidupan sehari-hari termasuk di dalam bermuktamar.
“Muktamar yang akan datang kita jadikan sebagai muktamar yang bermartabat, muktamar ukhuwah, dan muktamar yang berkemajuan dalam limpahan ridha, berkah, rahmat, dan ampunan Allah Swt,” ucap Haedar. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!