Noordjannah Dorong Perkuat Layanan Inklusi Seluruh Amal Usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah
“Kepentingan persyarikatan itu bukan hanya untuk warga Muhammadiyah, apalagi warga ‘Aisyiyah. Tetapi untuk kepentingan warga bangsa tanpa diskriminasi.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam acara Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah se-Eks Karesidenan Pekalongan, pada Ahad (19/6).
Dalam acara yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pemalang tersebut, Noordjannah menekankan bahwa Muhammadiyah ‘Aisyiyah merupakan organisasi Islam di Indonesia yang bergerak di banyak sektor, seperti mendirikan sekolah, rumah sakit, pelayanan sosial dan lain sebagainya. Akan tetapi, meski organisasi Islam tetapi pelayanan yang diberikan melintas tidak hanya bagi kalangan Islam.
Pelayanan yang diberikan oleh Muhammadiyah – ‘Aisyiyah kepada masyarakat umum secara inklusi tersebut menurut Noordjannah merupakan implementasi dari konsep islam rahmatan lil alamin, bahwa kerahmatan Islam tidak hanya bagi umat Islam, tapi kepada seluruh seluruh alam. Rahmat bagi seluruh alam ini harus menjadi pijakan bagi seluruh pelayanan yang diberikan oleh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk ‘Aisyiyah dan organisasi otonom lainnya. Konsep tersebut juga harus menjadi alasan bagi AUM untuk berkeunggulan dan berkemajuan, serta pijakan dalam berlomba-lomba dalam kebaikan.
Noordjannah mendorong pelayanan inklusi bidang pendidikan kanak-kanak, lebih-lebih kepada kelompok lintas iman harus juga berlaku di Jawa. Karena saat ini, praktek tersebut lebih sering terjadi di daerah-daerah luar jawa, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, Taman Kanak-Kanak (TK) ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) harus unggul dan maju.
Kerahmatan bagi seluruh alam dalam gerakan Muhammadiyah bukan hanya dibicarakan secara normatif, melainkan sudah mewujud dalam bentuk konkrit. Muhammadiyah – ‘Aisyiyah abad kedua telah mengusahakan untuk melakukan internasionalisasi, dimana gerakan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah – ‘Aisyiyah sudah ada di Australia, Malaysia, Mesir, Lebanon, dan seterusnya.
Pandangan maju yang dimiliki oleh kader-kader pergerakan ‘Aisyiyah, kata Noordjannah, merupakan hasil turunan dari pandangan Islam Berkemajuan yang diletakkan dasarnya oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Siti Walidah. Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh kader ‘Aisyiyah untuk memiliki karakter berkemajuan. “Gerakan Islam yang Berkemajuan yakni dasar nilai-nilai Islam menjadi dasar dalam kita menggerakkan dakwah kita”.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!