Rakernas MEK PP ‘Aisyiyah : Membangun Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Yogyakarta – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Sabtu (19/8) bertempat di Universitas Club (UC) Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Acara yang mengusung tema “Inklusi Dakwah Ekonomi Perempuan Berkemajuan” ini diikuti oleh 81 orang utusan wilayah berasal dari 29 provinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua MEK PP ‘Aisyiyah Utik Bidayati menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting karena menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antar pimpinan dan anggota MEK PP Aisyiyah di seluruh tanah air. “Ini merupakan agenda awal dalam masa kepemimpinan kami di PP Aisyiyah maupun di seluruh wilayah, cabang, dan ranting tahun 2022-2027. Ajang rakernas merupakan ajang kami bertemu, berkoordinasi, dan berkonsolidasi,” katanya.
Utik menjelaskan tema dari rakernas ini merupakan manifestasi dari komitmen dakwah ekonomi ‘Aisyiyah dalam mendukung kebijakan dan program inkluasi ekonomi perempuan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperluas akses dan kesempatan perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di bidang keuangan, kewirausahaan, ketenagakerjaan maupun ketahanan pangan keluarga.
“Tema ini diambil menjadi satu dari amanah Muktamar Aisyiyah. Di mana kita perempuan memiliki tanggung jawab, khususnya di dalam memberdayakan perempuan dari konteks ekonomi,” ujarnya.
Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi menjadi agenda strategis yang akan dijalankan. Di Tengah perkembangan teknologi informasi yang cepat membuat MEK PP ‘Aisyiyah menggeliatkan program-program pemberdayaan yang sangat tepat sasaran dan dirasakan langsung manfaatnya bagi perempuan Indonesia, khususnya perempuan ‘Aisyiyah.
Oleh karenanya, Utik mendorong MEK PP Aisyiyah agar dapat merancang program kerja selama lima tahun ke depan. Salah satunya lewat program literasi keuangan untuk memperkuat dan membangun pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Lebih lanut Utik menyampaikan setidaknya ada empat program utama dari MEK PP Aisyiyah. Pertama, Pengembangan UMKM, kedua, Koperasi dan Lembaga Keuangan Mikro. Ketiga, Penguatan Ketahanan Pangan. Keempat, Melindungi pekerja informal, migran yang sudah purna. “Tujuan utamanya adalah untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan, memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ucapnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah, yang menyampaikan Amanah sekaligus membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ini mengingatkan bahwa Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan tahun 2015, telah menetapkan gerakan ekonomi dan kewirausahaan sebagai pilar ketiga dakwah Muhammadiyah, selain di bidang pendidikan dan kesehatan. Hal inilah yang kemudian tengah digodog oleh ‘Aisyiyah di mana berupaya untuk menguatkan sebelum diejawantahkan dalam kehidupan.
‘Aisyiyah di dalam menjalankan gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar, selalu berdasarkan pada ajaran tauhid dan tawakal kepada Allah SwT. Karenanya warga Aisyiyah harus bisa menjadi suluh keteladanan dalam kancah pembangunan dan pengembangan masyarakat Indonesia.
“Dalam menjalankan gerakan tersebut, ‘Aisyiyah memiliki berbagai macam amal usaha di bidang pendidikan, ekonomi, sosial-kemasyarakatan, kesehatan, dan lainnya. Dalam mewujudkan kerja-kerja kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, maka ‘Aisyiyah melalui amal usaha tersebut memberikan kontribusi nyata untuk bangsa dan negara,” ucapnya.
‘Aisyiyah disebut Salmah senantiasa berupaya untuk mengembangkan gerakan dakwahnya. Termasuk dalam urusan dakwah ekonomi. Dakwah ekonomi ini, telah menjadi salah satu pilar strategis dalam memberdayakan dan memajukan perempuan serta masyarakat madani di Indonesia.
“Peran ‘Aisyiyah dalam gerakan ekonomi melalui amal usaha dengan mengoptimalkan beberapa faktor. Antara lain faktor sumber daya manusia, mengembangkan jiwa kewirausahaan ‘Aisyiyah, dan juga meningkatkan produktivitas aset yang kita punya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dosen Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini juga mendorong gerakan dakwah ekonomi lewat amal usaha harus menjadi program utama. Selain itu juga harus bisa menjadi motor penggerak dengan cara mengoptimalisasi kekuatan di bidang ekonomi berbasis amal usaha dan warga Aisyiyah.
“Jadi, Majelis Ekonomi punya tanggung jawab untuk menggerakkan gerakan ekonomi melalui amal usaha. Dan juga gerakan ekonomi bagi warganya sendiri untuk menjadikan warga Aisyiyah ini mandiri secara ekonomi,” tegasnya.
Rakernas MEK PP ‘Aisyiyah ini juga dihadiri oleh Ketua PP ‘Aisyiyah, Latifah Iskandar. Turut hadir pula Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi; Kepala OJK DIY, Parjiman; Kepala Group Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, M Ismail Riyadi; Guru Besar UGM Yogyakarta, Ali Agus; Konseptor & Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah. (sumber : suaramuhammadiyah.or.id)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!