Silaturahmi Berderajat Rif’ah Wujudkan Welas Asih dalam Kehidupan
“Silaturahmi maupun halal bihalal bagi kita sudah menjadi tradisi keagamaan yang apapun bentuknya, baik secara dring dan luring kita ambil makna terdalam dari silaturahmi yakni mempertautkan persaudaraan, lebih-lebih kita di persyarikatan Muhammadiyah dimana persaudaraan itu diikat oleh Islam.” Hal tersebut disampaikan oleh Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam acar Halalbihalal-Silaturahmi Idul Fitri 1443 H Keluarga Besar Muhammadiyah pada Sabtu (7/5/2022).
Dalam kegiatan yang berlangsung secara hybrid tersebut Haedar menyebut bahwa silaturahmi adalah merupakan ajaran yang luhur dalam Islam serta mendapatkan penghargaan yang tinggi dari Allah swt. Sebagaimana Hadis Qudsi yang artinya Aku adalah Allah yang Maha Rahman, Aku pencipta tali persaudaraan dan dari namaku aku lekatkan persudaraan itu, barangsiapa yang menghubungkannya aku akan menghubungkannya dan barang siapa yang memutuskannya akupun memutusnnya.
“Betapa penting silaturahmi ini untuk merekat kembali hak-hak adami kita maupun dalam merekatkan hal-hal yang renggang dalam persaudaraan kita,” lanjut Haedar. Hal tersebut menurutnya sebagaimana Hadis Nabi Muhammad saw yang artinya, silaturahmi tidak cukup menghubungkan apa yang telah tersambung dengan baik, menyambung apa yang tersambung dengan baik tapi merekat kembali apa yang terputus. Silaturahmi yang demikian termasuk pada derajat rif’ah.
Lebih lanjut Haedar menjelaskan sebagaimana Hadis Nabi yang artinya carilah rif’ah yakni tingkat rohani yang tinggi, apa itu rif’ah Rasulullah ? tanya para Sahabat, Nabi menjawab terhubungkan apa yang putus, dan jadikan sesuatu menjadi baik dari hal yang tidak baik, dan yang ketiga lemah lenbut dan welas asih terhadap orang yang berbuat jahil atau bodoh terhadap kita.
“Bila silaturahmi berderajat rif’ah kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan menjadi kekuatan rohani untuk mewujudkan rasa rahim, rasa welas asih, murah hati, dan persaudaraan yang abadi dan autentik, juga pada saat yang sama bisa mengeliminasi dan meredam benih-benih benci, dendam kesumat dan hal-hal buruk yang sering menjadi faktor pembuat kian retak pada relasi habluminannas,” terang Haedar.
Menurutnya, ketika silaturahmi berderajat rif’ah bisa memancarkan ikhsan yakni kebajikan yang melampaui. “Saya percaya kita keluarga besar Muhammadiyah sudah tertanam benih-benik ikhsan dan rif’ah karena setiap hari memupuk silaturahmi lewat organisasi dan relasi habluminnas kita yang selalu kita rawat bersama, kalau toh ada bagian yang terputus Insya Allah kita sambungkan kembali hari ini dan hari kedepan.”
Haedar juga menyebut bahwa silaturahmi akan menjadi refleksi keluarga besar Muhammadiyah untuk mengaktualisasikan nilai puasa dan ibadah Ramadan serta Idulfitri dalam kehidupan sehari-hari. “Bagaimana kita terus menjadikan diri kita dengan keislaman dan keimanan untuk menjadi orang yang terus meningatkan kualitas taqwa kita.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!