Temui Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Presiden Jokowi Nyatakan Kesediaan Hadiri Muktamar 48
Presiden Joko Widodo menyatakan akan menghadiri dan membuka gelaran Muktamar 48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat menerima Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan PP ‘Aisyiyah di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 16 September 2022.
“Alhamdulillah Bapak Presiden menyampaikan kesediaannya hadir dan membuka Muktamar. Maka dengan ini kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah mempermaklumkan pada publik bahwa Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tanggal 18-20 November 2022 di Surakarta akan dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden,” ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Pembukaan Muktamar 48 sendiri akan dilangsungkan di Stadion Manahan, Surakarta, pada bulan November 2022 mendatang. Sedangkan untuk sidang Muktamar Muhammadiyah akan dilaksanakan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan sidang Muktamar ‘Aisyiyah akan dilaksanakan di kompleks FEB UMS. Menurut Haedar, sejumlah materi yang akan dibahas pada muktamar nanti telah dipersiapkan PP Muhammadiyah, seperti materi tentang risalah Islam berkemajuan sebagai pandangan agama yang damai, menyatukan, dan memajukan kehidupan bangsa. Di samping itu, isu-isu strategis keumatan dan kebangsaan juga turut menjadi topik pembahasan di dalam acara tersebut. “Kami juga akan membahas masalah-masalah penting strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan, selain program dan pemilihan pimpinan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjanah Djohantini, menyampaikan bahwa pihaknya akan menyajikan pedoman mengenai risalah perempuan berkemajuan dalam Muktamar yang akan dihadiri oleh 3.500 peserta dari ‘Aisyiyah. Noordjannah berharap pembahasan materi tersebut dapat mendorong perempuan Indonesia untuk maju dan turut mengisi Indonesia menjadi lebih kuat.
“Kami ingin terus mendorong warga atau perempuan untuk maju dan mengisi Indonesia ini menjadi Indonesia yang kuat, bermartabat, berkeadilan yang dilandaskan pada nilai-nilai ajaran agama yang oleh Rasullah sendiri telah diteladankan bagaimana perempuan harus maju,” ucapnya.
Selanjutnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa pada Muktamar tahun ini Muhammadiyah akan memanfaatkan teknologi informasi dalam serangkaian kegiatan Muktamar ke-48, termasuk pada pemilihan pimpinan Muhammadiyah. “Jadi tidak lagi milih dengan garis-garis begitu, tapi sudah dengan e-voting karena kami menunjukkan lewat muktamar ini bagaimana Muhammadiyah menggunakan teknologi sebagai bagian dari indikator bahwa kami adalah gerakan Islam yang berkemajuan.”
Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menyampaikan apresiasinya atas peran aktif Muhammadiyah yang turut memulihkan perekonomian nasional pascapandemi Covid-19 dan komitmen untuk terus membangun Indonesia melalui berbagai sektor. “Bapak Presiden menyampaikan apresiasi yang tinggi atas gerak Muhammadiyah termasuk untuk bergerak di bidang ekonomi,” ujar Haedar Nashir.
Muhammadiyah disebut Haedar akan terus melakukan usaha-usaha pembangunan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, sampai ke seluruh Tanah Air. “Bahkan kami membuka Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Malaysia dan Muhammadiyah Australia College di Melbourne,” imbuhnya.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!