Tingkatkan Pemahaman Kespro Remaja, ‘Aisyiyah Bersama IPM Launching Like-R
YOGYAKARTA – Program Inklusi Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PP ‘Aisyiyah) bekerjasama dengan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) lakukan Launching Like-R (Layanan & Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja) yang bertempat di Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta pada Jum’at (28/7/23).
Launching yang bertema Like-R “Our Health, Our Right : Be The Change” ini merupakan upaya PP ‘Aisyiyah dan PP IPM dalam meningkatkan derajat kesehatan remaja dan mendorong remaja sebagai penggerak dalam pemenuhan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja (HKSR) serta penurunan stunting.
Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah yang juga merupakan Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah menyebutkan bahwa salah satu poin penting dalam upaya pemenuhan hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi untuk remaja adalah dengan memberikan media pembelajaran yang tepat. “Dengan kita belajar hak kespro maka anak-anak kita akan menjadi sehat, remaja kemudian takut melakukan perkawinan anak, tidak akan melakukan kekerasan kepada temannya, tidak melakukan bullying,” ujar Tri.
Tri juga menekankan bahwa berbicara tentang kespro bukanlah hal yang tabu dan bukan pula mengajarkan remaja tentang pergaulan bebas. “Kita mulai dari sekolah, dari anak remaja bahwa membicarakan kespro dan membicarakan tubuh kita bukan hal tabu, berbicara kespro bukan mengajarkan anak kita berpacaran atau bukan mengajarkan tentang seks bebas, justru dengan mengetahui baik kesehatan reproduksi maka kita akan meningkatkan kewaspadaan dan lebih menyayangi tubuh kita sendiri.”
Dengan kolaborasi baik PP ‘Aisyiyah bersama teman-teman IPM sebagai kader muda persyarikatan, Tri berharap Like-R tidak hanya berhenti di launching ini tetapi dapat berkembang dan dilaksanakan di berbagai tempat. “Kita akan meninggalkan jejak-jejak baik bahwa Muhammadiyah ‘Aisyiyah berada di garis depan dalam pembelajaran HKSR di Indonesia dan berkontribusi bagi terwujudnya generasi emas 2045.”
Nashir Efendi, Ketua Umum PP IPM menyebutkan bahwa IPM menyambut baik program Like-R ini. Isu kespro termasuk kekerasan seksual dan perkawinan anak juga menjadi fokus isu IPM. “Kami di IPM komitmen pada aspek pencegahan kekerasan seksual dan pengurangan risiko pernikahan di usia anak, itu menjadi bench marking di periode kali ini dan tentu akan dilanjutkan di periode akan datang,” ungkapnya.
Masa-masa kader IPM disebut Nashir merupakan masa peralihan dari anak-anak ke remaja dan menuju dewasa yang penuh tantangan termasuk terkait aspek kesehatan reproduksi. “Aspek penasaran kesehatan reproduksi ini kalau tidak disalurkan atau ditanyakan ke suatu kanal yang tepat itu akan memunculkan tindakan yang negatif.” Sehingga menurutnya berbagai rasa penasaran dan pertanyaan di benak remaja harus difasilitasi dengan kanal yang tepat dan semua pertanyaan harus dibuka seluasnya dengan memperhatikan aspek Islami dan ke-Muhammadiyahan.
Nashir meminta kader-kader IPM dapat berperan di ranah ini karena IPM punya tanggung jawab besar sebagai organisasi pelajar berbasiskan Islam. “Anggota IPM harus menjadi problem solver bukan menjadi problem maker. Dengan adanya Like-R dan peer conselor, maka IPM bisa menjadi agen yang menyebarluaskan nilai-nilai, mengambil peran yang sangat penting dalam isu kespro yang dekat dengan pelajar,” ujarnya
Nashir yakin dengan potensi yang besar kerjasama Muhammadiyah, IPM, ‘Aisyiyah dapat bergerak bersama meningkatkan kualitas hidup remaja. “Saya yakin dengan potensi yang besar kerjasama PP IPM dan ranting semua bisa menjadi agen perubahan. IPM bukan hanya wadah self development tetapi juga membantu dalam mengurusi masalah-masalah yang belum bisa diselesaikan pemerintah, salah satunya adalah penurunan angka kekerasan seksual dan meningkatkan literasi kesehatan seksual dan reproduksi remaja.”
Unik Rasyidah selaku Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta Unik Rasyidah sangat bangga karena Madrasah Mu’allimaat menjadi titik point launching Like-R. Upaya peningkatan pemahaman isu HKSR di kalangan remaja disebutnya sangat penting. Diharapkan kekuatan IPM yang menjangkau disetiap sekolah hingga ranting dapat berperan aktif sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja sebagai generasi masa depan bangsa.
Launching Like-R ini menghadirkan dua narasumber dalam sesi talkshow yakni Noer Aziza dari Direktorat Kesehatan Reproduksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, serta Theresia Iswarini selaku Ketua Subkom Pengembangan Sistem Pemulihan Dari Komnas Perempuan. Theresia Iswarini menyampaikan dukungannya atas program Like-R dan menyatakan Komnas Perempuan siap membantu termasuk memberikan penguatan kapasitas bagi fasilitator dan penggerak Like-R. Program Like-R ini disebut Rini sangat timely atau muncul tepat pada waktunya di tengah berbagai problem yang dihadapi para remaja saat ini. “Saya senang sekali hadir di launching Like-R ini yang menjadi wadah edukasi dan membangun kespro dan gizi yang layanannya sangat tepat pada waktunya untuk membantu para remaja dan pada akhirnya remaja itu dapat membantu remaja lainnya dengan menjadi penggerak ataupun peer conselor.”
Sementara itu, Noer Aziza dari BKKBN RI juga menyampaikan apresiasinya atas program Like-R ini. Isu kespro adalah isu dasar yang menurutnya harus dipahami oleh para remaja akan tetapi sayang sekali masih minim yang memberikan perhatian atas isu tersebut. “Banyak lembaga tentang remaja, tetapi tidak banyak yang peduli tentang kespro padahal kespro ini dasar dari masa depan remaja. Saya respek dengan Like-R ini, mungkin kendepan kita bisa membedah apa saja isinya, sharing, dan saling memberikan masukan.”
‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan yang memiliki cabang hingga ke berbagai pelosok di Indonesia menurut Azizah memiliki potensi besar dalam menyebarkan isu kespro remaja ini.”Isu kespro sebagai isu dasar yang diperhatikan ‘Aisyiyah ini saya harap dapat berdampak ke depan, terlebih ‘Aisyiyah ada di 34 Provinsi di Indonesia.
Acara Launching Like-R ini juga menghadirkan berbagai stan Layanan Like-R yang dapat diikuti oleh para peserta. Layanan tersebut yakni edukasi yang berisi berbagai edukasi interaktif bertema kespro, kemudian layanan kesehatan yakni pemeriksaan HB, IMT, dan lingkar lengan bagi para remaja putri yang bekerjasama dengan UNISA Yogyakarta. Kemudian layanan psikologi yang bekerjasama dengan Puspaga dari DP3AP2. Layanan self love yang mengajak para remaja mencintai diri mereka sendiri. Serta Minat dan Bakat yang mengajak para remaja berkreasi dan berkarya. (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!