Wujudkan Kemandirian Finansial Melalui Bisnis Digital
Berkontribusi dalam memajukan ekonomi umat bukan sebuah keniscayaan bagi Evermos. Start-up yang sedang ngehits dalam beberapa bulan terakhir ini berhasil menggaet investor senilai 30juta US Dollars atau setara 430 miliar rupiah.
Tidak hanya itu, Social Commerce yang menjual berbagai macam produk-produk Muslim Indonesia ini juga masuk didalam ‘Forbes Asia 100 to Watch’ dimana Evermos menjadi 1 dari 100 start-up terpilih se-asia pasifik yang menurut Forbes ini memiliki model bisnis dan dampak bisnis yang bagus.
Hal ini disampaikan oleh Ghufron Mustaqim, Co-Founder Evermos dalam kegiatan webinar Ruang Toko JSM #22 dengan tema Perkuat Bisnis Jamaah Melalui Digital Bussines, Jumat (1/10). Seminar yang dimoderatori oleh Ahmad Syauqi Soeratno ini diselenggarakan oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang disponsori oleh Evermos, dan Wardah.
Menurutnya, Evermos bertujuan untuk memfasilitasi pihak-pihak yang bergabung dengan Evermos untuk saling membantu satu sama lain demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Hal ini selaras dengan visi Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah mengenai ekonomi keumatan dan membangun bisnis jama’ah. Memperkuat bisnis jamaah melalui digital business, Evermos (Everyday Needs for Every Moeslem) mencoba mengimplementasi nafas ekonomi gotong-royong.
“Jadi didalam ekonomi gotong royong itu antara pihak didalam platform ini saling membantu, suplier atau brand menyediakan produk kemudian reseller membantu menjualkan produknya mendapat komisi hasil penjualan tersebut,” ujar alumni perusahaan konsultan McKinsey tersebut.
“Reseller kita dampingi agar bisa berhasil dan kita bantu brand agar memiliki sales and marketing kit yang lengkap serta mempunyai pasukan sales dari seluruh Indonesia yang siap membantu produk mereka.” imbuhnya.
Ghufron menyebut bahwa di Evermos, antar pihak bisa memberikan manfaat satu sama lain dan saling membantu. Maka Evermos menjadi start up yang efektif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan terhadap akses pekerjaan.
“Ada 20% reseller teratas Evermos punya penghasilan rata-rata diatas 2,5juta rupiah perbulan sehingga bisa menjadi pendapatan utama bagi keluarga,” imbuhnya.
Ia juga mengajak Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang memiliki brand untuk memasukkan brandnya ke Evermos melalui mekanisme kurasi. Kurasi adalah proses yang penting untuk menjaga kualitas brand.
Selain itu sebagai wujud pemberdayaan umat, Evermos menginisiasi Desa Evermos. Desa evermos ingin hadir didesa-desa untuk menjaring reseller dan juga produk unggulan lokal agar bisa masuk ke evermos lalu didampingi.
Mewujudkan kemandirian finansial atas ratusan ribu ekosistem reseller-nya. Evermos berkomitmen membangun ekonomi inklusif dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia Membantu produk lokal agar mampu bersaing dipasar global dan turut serta memajukan UKM dan UMKM.
Serta berperan dalam memperkuat rantai nilai halal dari hulu sampai ke hilir, mulai dari akses pembiayaan hingga channel penjualan dengan Reseller di seluruh Indonesia.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!