Peran Kader ‘Aisyiyah Hadapi Permasalahan Kebangsaan yang Semakin Kompleks
“Dalam perkembangan dan dinamika kebangsaan diperlukan upaya menyiapkan kader perempuan yang akan memimpin barisan perempuan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bertumpu pada ke-Islaman dan kemajuan.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK), Salmah Orbayinah dalam Seminar Nasional ‘Aisyiyah untuk Bangsa dalam Rangka Muktamar 48 ‘Aisyiyah pada Rabu (2/11/22).
Keberadaan para kader ini diperlukan karena manurut Salmah umat Islam di Indonesia saat ini menghadapi berbagai persoalan yang berat. “Berbagai persoalan yang berat seperti pemahaman yang radikal, cenderung merendahkan kaum perempuan, tidak toleran pada perbedaan, masih maraknya kekerasan, dan sebagainya. Ada juga masalah-masalah yang terkait beberapa kelompok masyarakat yang memerlukan perhatian khusus dan perhatian akan keamanan hidupnya seperti kelompok lansia dan difabel.” Berbagai kondisi ini disebut Salmah meniscayakan ‘Aisyiyah berperan aktif memecahkan masalah sebagai wujud misi dakwah dan tajdid untuk memajukan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam Seminar Nasional bertema “Peran Strategis Kader ‘Aisyiyah dalam Merespon Permasalahan Bangsa” ini Salmah menyampaikan bahwa seorang kader sebagai penggerak organisasi harus mampu memiliki harapan besar bahwa bisa melakukan perubahan dan terobosan baik untuk dirinya sendiri terlebih dalam tubuh organisasi dan gerakan dan mampu berperan penting dalam kebangsaan. Karena pentingnya keberadaan kader ini Salmah menyebut menjadikan proses kaderisasi dinilai sakral dan serius.
“‘Aisyiyah dituntut menyiapkan generasi baru kader penggerak di mana di era globalisasi yang sarat tantangan, insya Allah ‘Aisyiyah berusaha mewujudkan perempuan khairuh ummah yang berkarakter, perempuan khairu ummah adalah perempuan berkemajuan yang hadir sebagai umat tengahan yang bisa memajukan, memberdayakan kehidupan kemanusiaan semesta,” ujar Salmah.
Pentingnya keberadaan dan peran kader ini menjadikannya masuk menjadi salah satu agenda Muktamar ke-48 ‘Aisyiyah di November 2022. Yakni menyiapkan para kader, menyiapkan kepemimpinan ke depan. Di fase ‘Aisyiyah abad kedua ini Salmah mengajak seluruh kader untuk bersama mempersiapkan generasi dan melanjutkan kepemimpinan di abad selanjutnya dengan meneladani kepemimpinan sebelumnya yang telah menorehkan berbagai macam prestasi.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini yang hadir dalam seminar nasional ini juga turut mendorong para kader ‘Aisyiyah untuk terus menguatkan dirinya untuk dapat bersama membangun ‘Aisyiyah menjadi lebih besar lagi. “Jika kader-kader kita tidak bersemangat untuk terus menguatkan dirinya, menajamkan ideologi persyarikatan, meluaskan jangkauan untuk berdakwah, berkomunikasi dengan banyak pihak tentu kita hanya menjdi katak di tempurung, kita besar akan tetapi besarnya di dalam,” tegas Noordjannah.
Seminar ini disebut Noordjannah menjadi bagian yang sangat penting dalam penguatan kaderisasi ‘Aisyiyah. “Kaderisasi bagi organisasi kita adalah wadah yang tidak bisa diabaikan dan menjadi sebuah keniscayaan yang semuanya harus sesuai dengan pandangan persyarikatan.” (Suri)