Keteladanan Rasul dalam Memimpin Keluarga
Teladan Rasulullah saw tidak hanya sebagai pemimpin negara, pemimpin umat, pemimpin masyarakat namun juga keteladanan beliau sebagai pemimpin keluarga. Kesibukan beliau tidak pernah menjadikan beliau lalai atas kewajibannya sebagai pemimpin keluarga.
Dalam QS Al Ahzab ayat 21 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Artiya menjadikan Rasulullah sebagai teladan, berarti juga mengharapkan rahmat dari Allah swt. Teladan Rasul, bukan hanya dalam hal ibadah, tapi juga bagaimana bersikap dengan orang-orang terdekat, yaitu istri dan anak-anaknya. Peran ayah tidak hanya pencari nafkah yang penuh tanggung jawab, tetapi juga menjadi pemimpin, pelindung, dan pemberi teladan yang baik bagi keluarga.
Rasulullah bekerja dan mencari nafkah seperti halnya orang lain mengerjakannya, beliau juga penuh kasih sayangdan toleran terhadap istri-istrinya. Aisyah berkata, “beliau tidak pernah memukul siapa pun baik itu istri-istrinya maupun pembantunya”. Selain terkenal lemah lembut kapada istri-istrinya, dalam kehidupan rumah tangga, beliau juga mengajak bercanda kepada istri dan anaknya
Saksi keteladanan Rasul sebagai pemimpin keluarga, Hadist Riwayat Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik yang menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun. Ia berkata, “Aku tidak pernah melihat seorang pria yang lebih sayang kepada anggota keluarganya selain Nabi Muhammad saw”.
Sekali lagi, meskipun Rasul sibuk sebagai pemimpin umat dan masyarakat, kewajibannya dalam rumah tangga tak pernah dilalaikan. Beliau bahkan sering membantu istrinya, Aisyah, dalam beberapa pekerjaan di rumah antara lain menjahit baju yang sobek, menyapu lantai, memerah susu kambing, belanja ke pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, atau memberi makan hewannya.
Teladan Rasulullah sebagai ayah, sebagai kepala keluarga, tak lekang oleh waktu, meskipun beliau hidup ratusan ribu tahun yang lalu namun aklaknya, budi pekertinya, bijaksananya, nasihatnya, harus menjadi contoh bagi ayah-ayah saat ini dalam menahkodai rumah tangganya, menjadikan keluarganya sakinah mawadah warahmah.