Posisi dan Peran Mulia Perempuan dalam Islam
“’Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang dihadirkan untuk mewujudkan kehidupan perempuan berkemajuan dalam seluruh aspek kehidupan yang memiliki martabat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi yang berbasis nilai ajaran Islam.” Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah ‘Aisyiyah yang mengangkat tema ‘Arsitektur Gerakan Perempuan Berkemajuan’ pada Kamis (14/4).
Menurut Noordjannah, pemahaman kesetaaraan kemuliaan laki-laki dan perempuan atas dasar nilai-nilai ajaran Islam adalah penting karena secara teologis mendasari bagaimana perempuan harus maju dan bagaimana sebuah gerakan perempuan yang maju dan dapat membawa manfaat.
Noordjannah menjelaskan bahwa Islam memandang perempuan memiliki posisi dan peran yang mulia. Antara lain dalam menjalankan peran kerisalahan Nabi yakni sebagai pelanjut dakwah Islam. Perempuan juga berperan dalam menjalankan fungsi utama yang sama dengan laki laki dalam menjalankan ibadah dan kekhalifahan di muka bumi. Perempuan juga menjalankan kehidupan dengan nilai-nilai akhlak yang utama. “Oleh karenanya penting landasan teologis dalam gerakan perempuan berkemajuan agar para perempuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan dan dakwah memiliki landasan yang kokoh pada agama dalam hal ini agama Islam dan menjalankan perannya sebagai panggilan keagamaan menuju kehidupan yang sesuai ajaran Islam menuju kehidupan yang hayatan thayibah.”
‘Aisyiyah sebagai organisasi keagamaan disebut Noordjannah telah memiliki karakter utama sebagai gerakan Islam yang menjalankan misi dakwah dan tajdid berlandasakan al Quran dan as sunah agar terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. “’Aisyiyah dengan identitas gerakannya sejak awal kelahiran terus menggali dan mengembangkan nilai-nilai teologis dan praksis Islam dalam membangun umat terbaik sebagaimana surat Ali Imran ayat 110 juga sebagai pijakan bagi manusia dalam hal ini termasuk perempuan untuk menuju kepada kebahagiaan sejati di akhirat dengan haytan thayiba sebagaimana termaktub dalam surat an Nahl ayat 97,” terang Noordjannah.
Akan tetapi, meskipun sebagai organisasi perempuan muslim, pengembangan wawasan gerakan praksis ‘Aisyiyah disebut Noordjannah adalah bersifat umum dan menyangkut seluruh aspek kehidupan sehingga kebermanfaatannya sangat luas. “Gerakan praksis ‘Aisyiyah tidak terbatas pada hal-hal perempuan dan anak karena gerakan ‘Aisyiyah pada dasarnya berdakwah pada setiap aspek kehidupan dan berdakwah untuk kepentingan seluruh umat dan bangsa dan kemanusiaan semesta.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!