‘Aisyiyah Jatim Upayakan Pemenuhan Gizi Balita Pengungsi Erupsi Semeru
Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, menaruh perhatian untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi anak dan balita yang berada di lokasi pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru dengan mendirikan dapur balita yang terpusat di dapur umum tertutup ‘Aisyiyah. “Dapur bagi balita ini penting karena saya melihat makanan untuk dewasa bisa dikatakan melimpah tetapi tidak dengan makanan balita.” Hal tersebut disampaikan oleh Sumiati selaku Wakil Ketua PWA Jatim sekaligus Koordinator Bidang Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB).
Sumiati yang langsung memberikan bantuan ke lokasi bencana bersama Ketua LLHPB PWA Jatim, Ketua dan Sekretaris Kantor Layanan Lazismu (KLL) PWA Jatim menyampaikan bahwa ia dan rombongan datang dengan membawa beberapa makanan termasuk roti yang dibagikan kepada anak-anak dan mereka sangat senang menerimanya. Ia juga menyebut bahwa di lokasi banyak balita yang menolak untuk menyusui dari ibunya. “Ada balita-balita yang tidak mau minum susu dari ibunya, mungkin karena mereka masih belum beradaptasi dengan situasi di pengungsian yang seperti itu, tetapi kami berikan edukasi kepada ibunya untuk tetap dengan sabar terus mencoba memberikan ASI bagi anaknya serta menenangkan sang anak untuk dapat beradaptasi dengan situasi pengungsian,” papar Sumiati
Miftachul Djannah, Ketua KLL PWA Jatim juga menyampaikan bahwa masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi bagi kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan lansia. “Kami mendengar di beberapa titik-titik pengungsian di desa yang menampung perempuan dan anak itu masih sangat kekurangan air bersih, kemudian juga kebutuhan pembalut, pempers, obat-obatan seperti untuk lansia yang mengeluhkan nyeri sendi, itu mereka masih memerlukan.”
Dengan melihat situasi tersebut, PWA Jatim bekerjasama dengan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Lumajang dan Malang sudah mendirikan Dapur Umum di gedung dakwah Muhammadiyah setempat yang terkoneksi dengan lokasi bencana. “Di sini kami juga meminta pimpinan daerah untuk dapat menyiapkan makanan bagi anak-anak dan balita, yang akan diantarkan ke lokasi-lokasi pengungsian.” tutur Sumiati.
“Kami juga mengkoordinasikan bagaimana agar kebutuhan makanan untuk para relawan medis maupun non medis dapat terpenuhi, jangan sampai dalam respon darurat bencana ini malah ada relawan yang sakit,” tambah Sumiati.
Respon cepat memang dibutuhkan dalam setiap situasi bencana. Dalam tanggap darurat bencana erupsi Semeru, ‘Aisyiyah bersama Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur langsung memberikan bantuan serta melakukan assessment untuk mendata kebutuhan para korban terdampak bencana. “Jadi respon itu cepat begitu situasi terjadi kami langsung berkomunikasi dan berkoodinasi untuk apa yang bisa kita lakukan, kita langsung melakukan penggalangan dana dan langsung kita belikan kebutuhan dan hari minggu pagi kita berangkat ke Lumajang,” ujar Miftachul.
Suamiati menyebut pada malamnya terjadi bencana, ‘Aisyiyah langsung menggalang dana, tim yang merupakan gabungan Muhammadiyah ‘Aisyiyah langsung menurunkan dua mobil rescue MDMC dari Surabaya bersama para relawan dan tim assessment awal. Kemudian langsung bergerak juga tim MDMC dari Malang. Respon cepat juga langsung diberikan ‘Aisyiyah Pusat dan Muhammadiyah Pusat serta MDMC, Lazismu Pusat juga dari daerah serta wilayah Muhammadiyah ‘Aisyiyah lain. “Saat ini kami masih lanjut berkordinasi dengan Majelis Kesehatan, Majelis Kesejahteraan Sosial untuk memberikan trauma healing bagi para pengungsi yang direncanakan akan bekerjasama dengan kampus seperti UM Sidoarjo, UM Malang, juga UM Surabaya,” tambah Sumiati.
Miftachul Djannah menyampaikan donasi masih akan terus dilakukan dan diharapkan dana yang terkumpul nanti juga akan dipergunakan untuk kegiatan pasca masa tanggap darurat bencana. “Karena mereka yang terdampak bencana pasti akan membutuhkan banyak hal seperti trauma healing dan kebutuhan lain yang pasca masa tanggap darurat ini.” (Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!