‘Aisyiyah : Mitra Strategis Pemerintah Wujudkan Indonesia Sehat 2045
BANDUNG – “Kepemimpinan itu harus menghadirkan kerja-kerja yang lebih cepat, akselerasi aksi, dari dakwah-dakwah kesehatan ‘Aisyiyah.” Hal ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam pembukaan Konsolidasi Nasional Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada Sabtu, (30/8/2025).
Noordjannah menyebut, tema Kondolisasi Nasional Majelis Kesehatan ini sangat strategis. “Penguatan Kepemimpinan untuk Percepatan Aksi Dakwah Kesehatan ‘Aisyiyah” harus diwujudkan karena kehadiran ‘Aisyiyah dakwah di bidang kesehatan menurut Noordjannah bukan hanya sejak 10-50 tahun lalu tetapi dakwah kesehatan ‘Aisyiyah hadir sejak ‘Aisyiyah berdiri yakni 108 tahun lalu.
Menurut Noordjannah, Kyai dan Nyai Dahlan hadir memulai dengan pikiran, hati, langkah dan jihad untuk menghadirkan warga masyarakat bisa hidup sehat, maka ada kegiatan atau amal usaha kesehatan yang dihadirkan sejak awal kehadiran Muhammadiyah.
Saat ini di masa Indonesia merdeka, Noordjannah menegaskan bahwa ‘Aisyiyah masih terus melanjutkan panggilan jihad dakwahnya. “Ini adalah panggilan dakwah untuk kemanusiaan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat Indonesia, kita harus hadir di depan.”
Sehingga Noordjannah mengharapkan melalui Konsolidasi Nasional, Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah dapat mengkonsolidasi kekuatan dan potensinya dalam menetapkan berbagai langkah-langkah strategis.
Peran ‘Aisyiyah dalam mengupayakan kesehatan bagi masyarakat Indonesia diakui oleh Elvieda Sariwati dari Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. “Saya sampaikan penghargaan kepada ‘Aisyiyah yang sejak berdirinya lebih dari 1 abad lalu secara konsisten menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan perempuan, pendidikan, sosial dan termasuk kesehatan masyarakat.”
Menurut Elvieda, ‘Aisyiyah telah memberikan teladan melalui RS dan Kliniknya yang tersebar di berbagai wilayah dan program pemberdayaan masyarakat secara nasional dan inklusif yakni melalui Gerakan Aisyiyah Sehat (GRASS) – keluarga sehat sakinah. “Keterlibatan aktif ‘Aisyiyah di program nasional kesehatan seperti pencegahan stunting, edukasi PHBS, ini adalah wujud nyata dakwah bil hal atau aksi nyata yang dilakukan di masyarakat.”
Lebih lanjut Elvieda menyebut bahwa ‘Aisyiyah merupakan partner penting bagi Kementerian Kesehatan dengan kekuatan yang dimilikinya sehingga melalui Konsolidasi Naisonal ini ‘Aisyiyah disebut Elvieda mempunyai kapasitas yang bisa memperkuat kapasitas kader dan pemimpin kesehatan perempuan sebagai agen perubahan di tingkat akar rumput.
Kekuatan kedua yang dimiliki ‘Aisyiyah menurut Elvieda adalah program kesehatan ‘Aisyiyah selama ini sudah terintergasi dan sejalan dengan agenda prioritas nasional seperti percepatan penurunan stunting, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, dan promosi kesehatan. Kemudian jejaring yang dimiliki ‘Aisyiyah sampai di akar rumput menurut Elvieda semakin memperkuat kemitraan dengan pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi masyarakat sipil agar program kesehatan dapat berdampak luas.
Kolaborasi pemerintah dengan ‘Aisyiyah disebut Elvieda bukan sekedar kerjasama adminstratif tetapi sinergi dakwah dan kebijakan bersama Kementerian Kesehatan dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2045. “‘Aisyiyah punya jaringan, sumberdaya, kepedulian, dan kepercayaan di tengah masyarakat. Kalau yang ngomong pemerintah sudah biasa, tetapi kalau yang ngomong ‘Aisyiyah dan tokoh-tokohnya biasanya lebih didengar sehingga kami harapkan dengan adanya forum ini dua kekuatan bisa bergabung dan Insya Allah hasil lebih besar dan berkelanjutan.”
Melalui kegiatan ini Elvieda berharap dapat bersama ‘Aisyiyah memperkuat kepemimpinan kesehatan yang transformatif, mempercepat gerakan dakwah kesehatan ‘Aisyiyah dan menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif, komprehensif, berkeadilan, dan berorientasi pada kemaslahatan umat. “Saya harapkan ‘Aisyiyah bisa istiqomah sebagai pelopor gerakan perempuan berkemajuan untuk membangun bangsa dan mencerahkan semesta. ‘Aisyiyah teruslah berkontribusi membangun sehat lewat dakwah.” (Suri)