BTS, Kursus Tempe Sehat di PCIA Malaysia
Kenikmatan tempe asli Indonesia memang tidak ada tandingannya. Inilah yang kemudian mendorong Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Malaysia untuk membentuk BTS atau kursus Bikin Tempe Sehat sejak 27 Juni 2021.
“Kebanyakan peserta pelatihan adalah penikmat tempe, mereka yang berada di luar negeri seringkali kecewa dengan tempe yang dibeli di pasar, ada juga yang susah mendapatkan tempe karena di luar negeri,” tutur Silmi Fitri selaku Wakil Ketua PCIA Malaysia yg membawahi bidang Majelis Pendidikan dan Kesehatan.
Oleh karena itu BTS ini menurut Silmi disambut dengan antusias dan berhasil menarik peserta dari beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Australia, Qatar, bahkan ada juga yang dari Indonesia. “Kalau peserta dari Indonesia, kebanyakan karna ingin bisa membuat tempe sendiri walaupun mudah untuk mendapatkannya, saat mereka melihat info BTS mereka tertarik untuk mencoba.”
Silmi menyampaikan bahwa kegiatan BTS ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom dan grup whatsapp. Pelatih akan memberikan penjelasan awal pembuatan tempe melalui zoom kemudian peserta akan dibimbing dalam proses pembuatan tempe melalui grup chat. Untuk mempermudah proses pembuatan tempe, para peserta terlebih dahulu akan dikirimkan paket starter kit tempe yang berisi kacang kedelai, ragi, plastik, herbal, dan sebagainya. “Mereka sangat antusias, semangat dan merasa bangga bisa membuat tempe sendiri yg lebih sehat dan enak,” tutur Silmi.
BTS ini dilaksanakan secara mandiri oleh PCIA Malaysia, di mana pelatih dari kegiatan BTS ini adalah Dini Oktarina Dwi Handayani yang menjabat sebagai Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PCIA Malaysia. Dini yang merupakan seorang dosen di Taylor University Malaysia ini disebut Silmi sudah mengikuti beberapa kursus pembuatan tempe sehat dan juga aktif membuat tempe sehat.
Dari beberapa kali BTS dilaksanakan, saat ini terdapat sekitar 90 orang alumni dan para peserta masih menjalin komunikasi dengan membentuk grup alumni BTS. “Para alumni masih terus membuat tempe dan berkreasi dengan tempe mereka, baik tempe mentah dan tempe olahan. Di group alumni ini mereka akan saling berbagi ilmu.” Menurut Silmi, bagi peserta baru grup alumni ini sangat membantu untuk bertanya pada senior mereka saat mengalami kegagalan dalam pembuatan tempe.
Kursus BTS yang digelar PCIA Malaysia ini adalah salah satu upaya PCIA untuk berbagi ilmu juga melestarikan makanan asli Indonesia. Silmi berharap keahlian pembuatan tempe yang sehat, praktis, dan higienis ini dapat memberikan manfaat kepada para peserta. “Kami berharap, ilmu yang diterima dapat bermanfaat untuk menyediakan makanan sehat keluarga ataupun bisa dijadikan sumber tambahan keuangan untuk membantu perekonomian keluarga.” (Dimas/Suri)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!